Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Epididimitis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Myles Bannister

Epididimitis menyebabkan nyeri pada pangkal paha pria. Kondisi ini terjadi ketika epididimis, saluran di belakang testis, mengalami peradangan. Pelajari lebih lanjut tentang penyakit ini, termasuk penyebab, gejala, dan pengobatannya!

Apa Itu Epididimitis?

Epididimitis adalah peradangan epididimis, yaitu saluran melingkar di belakang testis. Epididimis mengangkut sperma dari testis ke vas deferens, tabung di belakang kandung kemih. Panjang epididimis bisa mencapai lebih dari 6 meter.

Selama hampir 2 minggu, sperma berjalan dari satu ujung epididimis ke ujung lainnya. Sel sel sperma mulai matang selama periode ini dan menjadi siap untuk membuahi sel telur.

Epididimitis bisa menyerang pria dari segala usia, tapi paling sering terjadi pada pria usia 14-35 tahun. Biasanya disebabkan oleh infeksi menular seksual, tetapi bisa juga disebabkan oleh bakteri lainnya. Kadang-kadang juga dapat menyebabkan peradangan pada testis, yang disebut epididymo-orchitis.

Penyebab Epididimitis

Infeksi menular seksual adalah penyebab umum epididimitis, tetapi juga bisa disebabkan oleh infeksi non-seksual. Beberapa kondisi yang bisa menyebabkannya antara lain:

  • Infeksi menular seksual seperti gonore dan klamidia.
  • Infeksi non-seksual seperti infeksi saluran kemih, infeksi prostat, dan infeksi virus gondong.
  • Epididimitis kimia atau urin dalam epididimis, bisa terjadi saat mengangkat beban berat atau mengejan.
  • Cedera pangkal paha.
  • Tuberkulosis (TBC), walaupun jarang, dapat menyebabkan peradangan epididimis.

Faktor Risiko Epididimitis

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena epididimitis adalah:

  • Tidak disunat.
  • Riwayat operasi saluran kemih.
  • Pernah mengalami cedera pangkal paha.
  • Hubungan seksual tanpa kondom dengan pasangan yang memiliki infeksi menular seksual.
  • Pembesaran prostat yang menyebabkan penyumbatan di kandung kemih.
  • Belum lama menjalani operasi saluran kemih.
  • Belum lama mengalami cedera pangkal paha.
  • Menggunakan kateter kemih.
  • Menggunakan obat jantung Amiodarone.

Gejala Epididimitis

Peradangan epididimis ditandai dengan gejala ringan yang semakin memburuk jika tidak diatasi. Gejalanya antara lain:

  • Skrotum membengkak, merah, dan hangat.
  • Nyeri pada testikel ketika disentuh, biasanya di satu sisi dan bertambah dalam intensitas.
  • Sering buang air kecil dan buang air kecil menyakitkan.
  • Nyeri atau ketidaknyamanan di perut bagian bawah atau daerah panggul.
  • Darah dalam air mani.
  • Keluarnya cairan abnormal dari penis.
  • Pembesaran kelenjar getah bening di pangkal paha.
  • Sakit saat berhubungan seksual dan ejakulasi.
  • Demam.

Jika peradangan epididimis berlangsung lebih dari enam minggu atau kambuh, dapat disebut epididimitis kronis. Terkadang penyebabnya tidak diketahui dengan jelas dan gejalanya muncul secara bertahap.

Diagnosis Epididimitis

Dokter akan melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan lain yang mungkin dilakukan untuk memastikan diagnosis epididimitis antara lain:

  • Pemeriksaan infeksi menular seksual.
  • Tes darah.
  • Tes urin.
  • Ultrasonografi (USG) testis.
  • Pemeriksaan dubur.

Perawatan Epididimitis di Rumah

Ada beberapa perawatan di rumah yang dapat membantu meringankan gejala epididimitis, antara lain:

  • Istirahat total.
  • Berbaring dengan posisi skrotum agak diangkat.
  • Mengompres skrotum dengan kompres dingin.
  • Menggunakan athletic supporter.
  • Menghindari mengangkat benda berat.
  • Menghindari hubungan seksual hingga infeksi sembuh.

Perawatan Epididimitis Secara Medis

Perawatan medis untuk epididimitis bertujuan untuk mengatasi infeksi dan meredakan gejala. Perawatan medis yang dapat dilakukan antara lain:

  • Obat antibiotik.
  • Obat penghilang rasa sakit.
  • Obat antiinflamasi.
  • Operasi.

Pencegahan Epididimitis

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah epididimitis, antara lain:

  • Melakukan hubungan seks yang aman.
  • Menghindari aktivitas fisik berat atau mengangkat beban berat.
  • Menghindari duduk terlalu lama.

Referensi

  1. Anonim. 2018. Epididymitis: Prevention. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17697-epididymitis/prevention. (Diakses 15 September 2019).
  2. Anonim. 2019. Epididymitis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/epididymitis/diagnosis-treatment/drc-20363854. (Diakses 15 September 2019).
  3. Anonim. 2018. What Is Epididymitis?. https://www.webmd.com/men/what-is-epididymitis#1. (Diakses 15 September 2019).
  4. Martel, Janelle dan Ana Gotter. 2016. Epididymitis. https://www.healthline.com/health/epididymitis. (Diakses 15 September 2019).

About The Author

Apakah Minum Teh saat Perut Kosong Berbahaya?

12 Cara Mengecilkan Pori-Pori Wajah yang Alami & Ampuh