Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Efek Samping Obat TBC dan Cara Mengatasinya

Myles Bannister

Ada efek samping obat TBC yang perlu diketahui dan diatasi. Bila dibiarkan, kondisi bisa memburuk. Berikut adalah efek samping obat TBC dan cara mengatasinya.

Sejumlah Efek Samping Obat TBC yang Penting untuk Diketahui

Obat anti-TBC diresepkan oleh dokter selama terapi TBC. Obat ini harus dihabiskan selama enam bulan sesuai resep.

Beberapa obat yang umum digunakan termasuk isoniazid, rifampicin, ethambutol, dan pirazinamid.

Berikut penjelasannya:

1. Ethambutol

Ethambutol adalah antibiotik untuk mencegah bakteri tuberkulosis berkembang.

Ada dua dosis ethambutol, yaitu 400 mg dan 100 mg, yang dipreskripsi sesuai berat badan pasien.

Efek samping ethambutol meliputi:

  • Perubahan penglihatan, terutama warna.
  • Nyeri saat menggerakkan bola mata.
  • Ketidaknyamanan pada cahaya.
  • Penglihatan yang kabur.
  • Nyeri sendi.
  • Gatal-gatal.
  • Ruam.
  • Sakit kepala.

2. Isoniazid

Isoniazid adalah antibiotik untuk mengatasi bakteri tuberkulosis.

Dokter akan meresepkan obat TBC lain bersamaan dengan isoniazid selama sembilan bulan.

Efek samping isoniazid antara lain:

  • Demam.
  • Gejala seperti flu.
  • Pembengkakan kelenjar.
  • Ruam.
  • Nyeri otot.
  • Memar tidak biasa pada kulit.
  • Kesemutan pada tangan atau kaki.
  • Kulit dan mata kuning.
  • Kehilangan selera makan.
  • Sensasi terbakar pada tangan atau kaki.
  • Jerawat.
  • Kantuk.
  • Kebas pada tangan atau kaki.
  • Mual dan muntah.
  • Sakit perut.

3. Rifampicin

Rifampicin adalah obat lain untuk mengatasi TBC.

Rifampicin tersedia dalam dua dosis, yaitu 150 mg dan 300 mg.

Obat ini diberikan setiap hari selama empat bulan kepada penderita TBC yang tidak dapat menggunakan isoniazid.

Efek samping rifampicin antara lain:

  • Gangguan perut.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Diare.
  • Ruam.
  • Kulit pucat.
  • Gatal-gatal.
  • Urine berwarna merah.
  • Sakit kepala.
  • Nyeri otot dan sendi.
  • Kelelahan.
  • Menggigil.

4. Pyrazinamide

Pyrazinamide adalah turunan asam nikotinat dengan struktur molekul mirip isoniazid.

Efek samping pyrazinamide antara lain:

  • Kehilangan nafsu makan.
  • Mual.
  • Nyeri dan pembengkakan pada sendi terutama jempol kaki.
  • Kulit dan mata menguning.
  • Kekakuan dan rasa panas pada sendi.

Cara Mengatasi Efek Samping Obat TBC

Jika Anda mengalami efek samping penggunaan obat TBC, segera hubungi dokter Anda. Dokter akan meresepkan obat-obatan untuk meredakan gejala.

Dokter juga akan menentukan apakah dosis obat harus dikurangi atau obat tertentu dihentikan.

Jika gejala ringan, mungkin Anda akan dianjurkan untuk melanjutkan pengobatan. Dokter juga bisa menambahkan obat antiradang dan antinyeri jika Anda mengalami nyeri sendi dan kesemutan.

Anda perlu waspada terhadap gejala berikut:

  • Kulit dan mata menguning (jaundice).
  • Pendengaran menurun.
  • Sesak napas.
  • Penglihatan kabur.
  • Gatal-gatal.
  • Urine sedikit atau tidak keluar sama sekali.
  • Perut membesar.
  • Sakit perut parah.

Itulah efek samping obat TBC yang perlu Anda ketahui. Jika mengalami gejala parah, segera periksakan kondisi ke dokter. Semoga informasi ini bermanfaat, Teman Sehat!

Referensi

  1. Anonim. 2020. Ethambutol (Myambutol) . https://www.everydayhealth.com/drugs/ethambutol. (Diakses pada 4 Oktober 2022).
  2. Anonim. For a Future Without Tuberculosis . https://www.tbalert.org/about-tb/global-tb-challenges/side-effects/. (Diakses pada 4 Oktober 2022).
  3. Anonim. Isoniazid . https://www.drugs.com/mtm/isoniazid.html. (Diakses pada 4 Oktober 2022).
  4. Anonim. Medications to Treat Tuberculosis . https://www.healthywa.wa.gov.au/Articles/J_M/Medications-to-treat-tuberculosis. (Diakses pada 4 Oktober 2022).
  5. Anonim. Pyrazinamide (Oral Route) . https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/pyrazinamide-oral-route/side-effects/drg-20065679?p=1

About The Author

3 Menu Makan Siang Khas Indonesia yang Sehat, Enak & Praktis!

Mana yang Lebih Sehat, Gulai atau Sate Daging?