Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Dysgeusia: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Myles Bannister

Dysgeusia adalah kondisi di mana indra pengecap mengalami gangguan. Keadaan ini membuat makanan terasa manis, pahit, atau seperti logam. Simak penjelasan tentang gejala dan penanganannya di bawah ini.

Apa itu Dysgeusia?

Dysgeusia adalah kelainan pada indra pengecap. Gangguan ini biasanya disebabkan oleh efek samping obat-obatan atau kekurangan asupan vitamin.

Kondisi ini mirip dengan ageusia dan anosmia, tetapi sebenarnya ketiganya berbeda. Dysgeusia menyebabkan penderitanya mengalami kesalahan persepsi terhadap rasa makanan, sementara ageusia berarti kehilangan kemampuan merasa secara total.

Anosmia adalah kondisi kehilangan sebagian atau seluruh kemampuan membaui. Ketiganya bisa menjadi gejala COVID-19 atau masalah kesehatan lainnya.

Gejala Dysgeusia

Penderita dysgeusia akan merasakan makanan dengan rasa yang berbeda atau aneh, seperti asam, pahit, atau seperti logam.

Para penderita juga mungkin tidak menyukai makanan yang biasanya mereka sukai atau justru menyukai makanan yang sebelumnya tidak disukai. Beberapa gejala yang umum terjadi adalah:

  • Makanan yang tadinya enak menjadi tidak enak
  • Makanan terasa hambar
  • Makanan manis atau asin tidak terasa manis dan asin
  • Seluruh makanan terasa pahit atau seperti logam.
  • Rasa asam dan sepat di mulut walau tidak memakan apa pun.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Ke Dokter?

Jika kondisi ini terjadi terus-menerus selama lebih dari dua minggu atau penyebabnya tidak jelas, Anda harus berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat memberikan saran tentang cara mengobati dysgeusia yang lebih tepat.

Langkah penting lainnya yang harus Anda lakukan untuk mengurangi risiko gangguan ini adalah tidak merokok, menjaga asupan cairan tubuh, pola makan sehat, dan yang terpenting adalah menjaga kesehatan mulut.

Penyebab Dysgeusia

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan dysgeusia:

1. Infeksi

Infeksi bakteri, virus, atau jamur di gusi atau tenggorokan dapat menyebabkan pembengkakan yang mengganggu aliran darah ke indra pengecap.

2. Pengobatan tertentu

Beberapa obat, seperti amoxicillin, metronidazole, atau obat darah tinggi, dapat memengaruhi indra pengecap. Kemoterapi dan radioterapi juga dapat menyebabkan rasa tidak enak di mulut, terutama saat mengobati kanker di kepala dan leher.

3. Kondisi tertentu

  • Xerostomia atau kekeringan pada mulut. Hal ini dapat disebabkan oleh obat, terapi kanker, atau hormon yang menyebabkan kurangnya produksi liur.
  • Kekurangan vitamin atau mineral, terutama zinc dan vitamin B.
  • Inflamasi pada lidah yang mengganggu fungsi reseptor rasa.
  • Gangguan pada saraf. Pada kondisi ini, organ pengecap tidak bermasalah, tetapi saraf tidak dapat meneruskan sensasi rasa ke otak. Gangguan saraf dapat terjadi karena pembedahan atau penyakit Bell’s palsy.
  • GERD. Kondisi di mana asam lambung naik ke tenggorokan dan mulut, menyebabkan inflamasi.
  • Penyakit neurologi seperti Alzheimer, Parkinson, atau multiple sclerosis.
  • Gangguan metabolisme seperti diabetes, penyakit ginjal, atau hipotiroid.
  • Pengobatan gigi. Obat-obatan yang digunakan terkadang dapat mengganggu indra pengecap.

4. Kehamilan

Saat hamil, hormon dapat menyebabkan dysgeusia terjadi, terutama pada trimester pertama kehamilan.

5. Merokok

Racun yang terdapat di dalam tembakau dapat memengaruhi permukaan lidah dan tenggorokan serta mengganggu kinerjanya. Mengganti produk rokok yang digunakan juga dapat memengaruhi indra perasa.

6. Usia

Anosmia dan dysgeusia adalah kondisi yang wajar terjadi pada manula karena menurunnya fungsi saraf dan organ tubuh.

Diagnosis Dysgeusia

Jika seseorang terbukti mengalami kondisi ini, langkah berikutnya adalah mencari tahu penyebabnya. Setelah itu, pengobatan dapat dilakukan untuk mengembalikan indra pengecap ke keadaan normal.

Beberapa tes yang mungkin dilakukan adalah:

  • Tes membaui untuk mencari tahu apakah dysgeusia berhubungan dengan anosmia.
  • Tes darah untuk memeriksa kekurangan nutrisi seperti vitamin B, kalsium, potasium, dan zat besi.
  • Rontgen, CT scan, atau MRI untuk mengetahui apakah ada ketidaknormalan pada organ atau struktur tubuh.

Pengobatan Dysgeusia

Cara mengobati dysgeusia berbeda-beda tergantung pada penyebabnya. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  • Berhenti merokok agar indra pengecap tidak semakin rusak.
  • Mengganti obat atau metode pengobatan. Hal ini harus didiskusikan terlebih dulu dengan dokter.
  • Mengatur pola makan untuk mendapatkan nutrisi seimbang.
  • Menghindari makanan pedas, berperisa, atau sangat manis.

Pada kasus yang disebabkan oleh Alzheimer, kondisi ini biasanya tidak bisa disembuhkan secara total, tapi nutrisi dan selera makan tetap dapat ditingkatkan.

Referensi

  1. Anonim. 2021. Dysgeusia. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22047-dysgeusia. (Diakses pada 02 April 2022).
  2. Anonim. 2021. Dysgeusia: Symptoms, Causes, And Treatment. https://www.colgate.com/en-us/oral-health/adult-oral-care/dysgeusia-symptoms-causes-and-treatment. (Diakses pada 02 April 2022).
  3. Moawad, Heidi. 2021. An Overview of Dysgeusia. https://www.verywellhealth.com/dysgeusia-4764585. (Diakses pada 02 April 2022).

About The Author

Kehamilan Kembar: Pengertian, Penyebab, dan Tandanya

Ektropion: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Cara Mengatasinya