Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Droperidol: Fungsi, Dosis, Efek Samping, dll

Myles Bannister

Droperidol adalah obat penenang yang juga digunakan untuk mengatasi mual dan muntah. Ketahui lebih lanjut mengenai obat ini mulai dari fungsi, efek samping, hingga dosis pemakaiannya.

Rangkuman Informasi Obat Droperidol

Droperidol Obat Apa?

Droperidol adalah obat penenang dan antimual. Obat ini digunakan untuk mengatasi kecemasan dan gejala mual serta muntah terkait dengan prosedur medis seperti operasi.

Obat droperidol termasuk antipsikotik yang menurunkan kinerja sistem saraf pusat subkortikal di otak. Obat ini juga menghambat aktivitas asam glutamat, reseptor cathecolamine, serta merangsang produksi penghambat ganglion untuk mengubah respons otak.

Fungsi Obat Droperidol

Droperidol adalah antipsikotik yang digunakan untuk mengatasi kecemasan dan gejala mual serta muntah. Pastikan untuk menggunakan obat sesuai dengan fungsinya. Penggunaan obat yang tidak sesuai dapat menurunkan efektivitas obat atau berujung pada reaksi tubuh yang berbahaya.

Peringatan dan Perhatian Obat Droperidol

Dalam menggunakan obat droperidol, ada beberapa hal penting yang perlu Anda ketahui dan pahami.

1. Kontraindikasi Obat Droperidol

Penggunaan obat tidak disarankan pada orang-orang dengan kondisi tertentu seperti:

  • Hipersensitivitas kandungan obat
  • Depresi parah
  • Penyakit Parkinson
  • Koma
  • Hipokalemia
  • Bradikardia

Penggunaan obat harus mendapat izin dari dokter jika mengalami kondisi berikut:

  • Epilepsi
  • Berisiko aritmia
  • Glaukoma
  • Gangguan pernapasan
  • Mengalami ketidakseimbangan elektrolit tubuh
  • Gangguan fungsi hati
  • Gangguan fungsi ginjal
  • Lansia
  • Anak-anak
  • Hamil dan menyusui

Sebaiknya tanyakan pada apoteker atau dokter sebelum menggunakan obat ini jika Anda memiliki kondisi-kondisi di atas.

2. Peringatan dan Perhatian Obat Droperidol Lainnya

Perhatian lain yang harus diketahui sebelum mengonsumsi obat ini adalah sebagai berikut:

  • Jangan menggunakan obat ini jika juga sedang menggunakan obat-obatan yang berinteraksi dengan obat ini.
  • Hentikan penggunaan obat untuk sementara waktu jika mengalami efek samping seperti penurunan tekanan darah, aritmia, tremor, dan gangguan penglihatan.
  • Jika efek samping tidak mereda dalam waktu yang cukup lama, segera periksakan diri ke dokter.
  • Beri tahu dokter jika menggunakan obat-obatan tertentu, memiliki alergi obat, atau memiliki riwayat penyakit.

Apakah Obat Droperidol Aman bagi Ibu Hamil dan Menyusui?

Menurut United States Food and Drug Administration (US FDA), obat ini termasuk dalam kategori C untuk tingkat keamanan penggunaan oleh wanita hamil dan menyusui. Kategori C merujuk pada obat-obatan yang berisiko setelah diuji klinis pada hewan.

Meskipun belum ada studi terkontrol pada manusia, penggunaan obat pada wanita hamil dan menyusui harus mendapat persetujuan dan pemantauan dari dokter.

Interaksi Obat Droperidol

Obat ini akan berinteraksi jika digunakan bersamaan dengan beberapa jenis obat tertentu. Interaksi ini dapat menurunkan efektivitas obat atau menimbulkan reaksi tertentu pada tubuh. Obat-obatan yang berinteraksi dengan droperidol adalah sebagai berikut:

Selain obat-obatan di atas, mungkin ada jenis obat lainnya yang juga berinteraksi dengan droperidol. Sampaikan pada apoteker atau dokter jika juga menggunakan obat-obatan tersebut agar dapat mencari alternatif obat pengganti yang lebih aman.

Efek Samping Obat Droperidol

Obat droperidol dapat menimbulkan efek samping, meskipun jarang terjadi. Efek samping obat ini meliputi:

  • Penurunan tekanan darah
  • Takikardia
  • Kantuk
  • Kepala pusing
  • Demam
  • Bronkospasme
  • Sembelit
  • Penglihatan kabur
  • Retensi urine
  • Tremor

Gejala efek samping biasanya akan mereda setelah beberapa saat. Anda sebaiknya segera mengunjungi dokter jika gejala tidak mereda setelah beberapa lama.

Dokter akan menentukan apakah gejala terkait dengan penggunaan obat. Jika demikian, dokter dapat menyarankan untuk menghentikan penggunaan obat dan mencari alternatif obat yang lebih aman.

Dosis Obat Droperidol

Droperidol termasuk dalam kategori obat keras dan harus menggunakan resep dokter. Berikut ini adalah informasi mengenai aturan dosis obat yang perlu diketahui.

1. Dalam Bentuk Apa Obat Droperidol Tersedia?

Obat ini tersedia dalam bentuk cairan suntik. Pemberian obat dilakukan oleh perawat setelah mendapat resep dari dokter.

2. Dosis Obat Droperidol

Berikut adalah dosis umum obat ini untuk mengatasi gejala mual dan muntah terkait tindakan operasi:

  • Dewasa: 0,625 – 1,25 mg setiap 6 jam
  • Anak-anak 2-18 tahun: 10 – 50 mcg/kg berat badan (maks. 1,25 mg) setiap 6 jam
  • Lansia: 0,625 mg setiap 6 jam

Dosis obat dapat berbeda tergantung pada kondisi pasien. Pastikan menggunakan obat sesuai dengan dosis yang ditentukan oleh dokter. Penggunaan obat dengan dosis yang tidak sesuai dapat menimbulkan reaksi tubuh yang berbahaya.

Cara Pemakaian Obat Droperidol

Gunakan obat ini dengan benar untuk efektivitas yang maksimal serta untuk menghindari overdosis yang berbahaya. Berikut adalah petunjuk penggunaan obat yang perlu diketahui dan dipahami:

  • Periksa kondisi dan kemasan obat sebelum menggunakan.
  • Pastikan perawat memberikan obat sesuai dengan dosis dan jadwal yang ditentukan oleh dokter.

Petunjuk Penyimpanan Obat Droperidol

Simpan obat ini pada tempat yang tepat untuk menjaga kualitasnya. Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat yang perlu diikuti:

  • Simpan obat pada suhu 15-25°C.
  • Jauhkan dari kelembapan.
  • Jauhkan dari sinar matahari langsung.
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
  • Buang obat jika sudah masa kedaluwarsa.

Referensi

  1. Droperidol. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/droperidol?mtype=generic (diakses pada 14 November 2020)
  2. Droperidol Oral. https://www.drugs.com/mtm/droperidol.html (diakses pada 14 November 2020)
  3. Pregnancy Safety Guide. https://www.mims.com/indonesia/viewer/html/pregdef.htm (diakses pada 14 November 2020)

About The Author

7 Dampak Asam Urat Tinggi yang Mengerikan

9 Fakta Unik tentang Jakun Pria, Bukan Hanya Simbol Maskulinitas