Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Diuretik: Fungsi, Efek Samping, Cara Pakai, dll

Myles Bannister

Diuretik, atau pil air, adalah obat yang meningkatkan pengeluaran air dan garam dari tubuh melalui urine. Fungsi dan efek samping obat diuretik ini akan diulas dalam teks berikut.

Diuretik Obat Apa?

Obat diuretik digunakan untuk mengobati berbagai kondisi seperti gagal jantung, tekanan darah tinggi, penyakit hati, dan jenis penyakit ginjal. Penggunaan obat ini juga membantu meningkatkan ekskresi zat tertentu dari tubuh.

Fungsi Diuretik

Diuretik umumnya digunakan bersama dengan obat-obatan lain untuk mengobati edema yang berhubungan dengan gagal jantung kongestif, sirosis hati, terapi kortikosteroid, dan terapi estrogen.

Obat ini juga digunakan untuk mengobati edema yang disebabkan oleh disfungsi ginjal, serta membantu mencegah batu ginjal yang mengandung kalsium. Diuretik juga merupakan agen terapeutik untuk mengobati hipertensi.

Jenis Diuretik

Diuretik memiliki tiga jenis, yaitu thiazide, loop, dan potassium-sparing diuretics. Berikut penjelasannya:

Thiazide Diuretics

Thiazide digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan membantu mengeluarkan cairan dari tubuh serta membuat pembuluh darah menjadi rileks. Obat ini kadang dikombinasikan dengan obat lain yang menurunkan tekanan darah.

Loop Diuretics

Obat ini menghambat reabsorpsi natrium di ginjal sehingga meningkatkan pengeluaran air melalui urine. Obat ini sering digunakan untuk mengobati gagal jantung.

Potassium-Sparing Diuretics

Jenis obat ini mengurangi kadar cairan dalam tubuh tanpa menyebabkan hilangnya kalium. Obat ini berguna untuk orang yang berisiko tinggi memiliki kadar kalium rendah.

Osmotic Diuretics

Obat ini menghambat reabsorpsi natrium dan air, serta meningkatkan osmolaritas darah serta filtrat ginjal. Osmotic diuretics digunakan untuk mengurangi tekanan intrakranial pada tengkorak, pengobatan oliguria, dan transportasi obat ke otak.

Interaksi Diuretik

Penggunaan thiazide diuretics bersamaan dengan obat antidiabetik bisa menurunkan efektivitas obat antidiabetik sehingga dosis obat harus ditingkatkan. Penggunaan digoxin dan diuretik (thiazide dan loop diuretics) dapat menyebabkan kelemahan, kram, dan detak jantung tidak teratur.

Penggunaan lithium bersamaan dengan diuretik (thiazide dan loop diuretics) dapat menyebabkan toksisitas lithium karena penurunan eliminasi lithium oleh ginjal. Tingkat lithium harus dipantau untuk keamanan.

Penggunaan potassium-sparing diuretics dengan ACE inhibitor atau NSAID dapat menyebabkan peningkatan kadar kalium. Hiperkalemia berat bisa menyebabkan kelainan elektrolit seperti penurunan kadar kalium.

Efek Samping Diuretik

Obat diuretik umumnya dapat ditoleransi dengan baik jika digunakan sesuai resep. Namun, obat ini juga dapat menyebabkan beberapa efek samping.

Efek samping umum meliputi penurunan atau peningkatan kadar kalium atau natrium dalam darah, sakit kepala, pusing, haus, peningkatan gula darah, kram otot, peningkatan kolesterol, ruam kulit, encok, dan diare.

Efek samping yang lebih serius dan jarang terjadi termasuk reaksi alergi, gagal ginjal, dan detak jantung tidak teratur. Konsultasikan dengan dokter jika mengalami efek samping yang mengganggu.

Cara Pakai Diuretik

Jika menggunakan diuretik, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Beritahu dokter jika Anda memiliki diabetes, pankreatitis, lupus, encok, masalah menstruasi, masalah ginjal, atau sering dehidrasi.
  • Tanyakan kepada dokter tentang obat yang mungkin berinteraksi dengan diuretik, apakah perlu mengikuti diet rendah garam, dan apakah harus memantau tekanan darah dan fungsi ginjal.
  • Berikan pertanyaan Anda kepada dokter untuk memastikan pemahaman dan penggunaan obat yang aman.

Referensi

  1. Ellis, Mary Ellen. 2019. What to Know About Diuretics. (Sumber).
  2. Mandal, Ananya. What Are Diuretics Used For? (Sumber).
  3. Ogbru, Annette (Gbemudu). Diuretics. (Sumber).

About The Author

Antosianin: Definisi, Jenis, Sumber, dan Manfaat

Penderita Asam Urat Tak Boleh Makan Durian?