Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Dispareunia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Dispareunia adalah rasa nyeri yang dialami wanita selama berhubungan seks. Kondisi ini dapat mengurangi kenikmatan seks. Berikut penjelasan singkat mengenai gejala, diagnosa, dan pengobatan dispareunia.

Apa itu Dispareunia?

Dispareunia adalah nyeri pada area genital atau di dalam panggul yang terjadi berulang kali sebelum, selama, atau setelah berhubungan seks. Nyeri ini bisa dirasakan di area vulva atau di dalam tubuh seperti leher rahim, rahim, atau perut bagian bawah.

Dispareunia adalah kondisi umum yang dapat mengganggu emosi dan kehidupan seksual seseorang. Wanita lebih rentan mengalami dispareunia, namun pria juga bisa mengalaminya.

Gejala Dispareunia

Gejala utama dispareunia adalah rasa sakit pada area genital saat berhubungan seksual. Gejala lainnya termasuk:

  • Rasa nyeri di vagina, uretra, dan kandung kemih.
  • Nyeri di dalam panggul.
  • Nyeri selama penetrasi atau setelah hubungan intim.
  • Nyeri saat menggunakan tampon.
  • Ketidaknyamanan, sensasi terbakar, gatal, atau pegal.
  • Nyeri yang menusuk seperti kram menstruasi.

Waktu yang Tepat untuk ke Dokter

Jika Anda mengalami nyeri berulang pada area genital saat berhubungan seks, segera konsultasikan dengan dokter. Penanganan segera dapat membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan keintiman emosional dan citra diri.

Penyebab Dispareunia

Penyebab rasa sakit yang terkait dengan dispareunia bervariasi, tergantung apakah disebabkan oleh faktor fisik atau emosional. Beberapa penyebabnya meliputi:

1. Tidak Cukup Pelumasan: Kurangnya pelumasan dapat disebabkan oleh menopause, persalinan, atau menyusui.

2. Obat-obatan Tertentu: Beberapa obat dapat menurunkan hasrat seksual dan membuat hubungan seks terasa menyakitkan.

3. Cedera atau Iritasi: Cedera atau iritasi di area genital dapat membuat hubungan seksual terasa tidak nyaman.

4. Infeksi atau Masalah Kulit: Infeksi di area genital atau masalah kulit di area tersebut dapat menyebabkan nyeri saat berhubungan seksual.

5. Kejang Otot: Kejang otot di area genital dapat menyebabkan nyeri saat berhubungan seksual.

6. Kelainan Bawaan: Kondisi bawaan seperti tidak adanya vagina yang terbentuk sempurna atau pembukaan vagina yang terhalang dapat menyebabkan dispareunia.

7. Penyakit dan Kondisi Tertentu: Beberapa kondisi medis seperti endometriosis, penyakit radang panggul, dan kista ovarium dapat menyebabkan nyeri saat berhubungan seksual.

8. Operasi atau Perawatan Medis: Bekas luka akibat operasi panggul atau perawatan kanker dapat menyebabkan dispareunia.

9. Kondisi Emosional: Masalah psikologis dan riwayat pelecehan seksual juga dapat berkontribusi pada dispareunia.

Faktor Risiko Dispareunia

Dispareunia lebih umum terjadi pada wanita, terutama pada wanita pascamenopause. Faktor risiko meliputi penggunaan obat yang menyebabkan vagina kering, infeksi virus atau bakteri, dan wanita pascamenopause.

Diagnosis Dispareunia

Diagnosis dispareunia melibatkan pemeriksaan medis dan bertanya mengenai riwayat medis pasien. Pemeriksaan panggul juga dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab rasa sakit. Jika diperlukan, USG panggul dapat dilakukan.

Pengobatan Dispareunia

Pengobatan dispareunia bertujuan untuk meredakan gejala dan mengatasi penyebab kondisi tersebut. Pengobatan dapat berupa perubahan posisi seks, pemanasan yang lebih lama, terapi desensitisasi, konseling, dan penggunaan obat-obatan.

Komplikasi Dispareunia

Jika tidak diobati, dispareunia dapat menyebabkan komplikasi fisik dan mental seperti nyeri yang semakin parah, gangguan disfungsi seksual, masalah hubungan, stres, dan luka pada area vagina.

Pencegahan Dispareunia

Tidak ada langkah pencegahan khusus untuk dispareunia, namun beberapa langkah dapat diambil untuk mengurangi risiko rasa sakit saat berhubungan seks seperti memperhatikan kebersihan organ intim, menghindari infeksi, dan melakukan pemanasan yang cukup sebelum berhubungan seksual.

Informasi di atas dapat membantu Anda memahami dispareunia dan cara mengatasi kondisi ini. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Referensi

  1. Dispareunia: Mayo Clinic
  2. Dyspareunia In Women: Practo
  3. What You Need to Know About Dyspareunia: Healthline
  4. What causes dyspareunia: Medical News Today

About The Author

18 Makanan Penyebab Asam Urat yang Harus Diwaspadai

Manfaat Ikan Barramundi bagi Kesehatan