Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Disleksia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Perawatan

Myles Bannister

Disleksia adalah gangguan belajar yang membuat seseorang kesulitan membaca karena masalah dalam mengidentifikasi suara dan mempelajari hubungannya dengan huruf. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala, penyebab, dan perawatan disleksia.

Apa itu Disleksia?

Disleksia adalah gangguan belajar yang memengaruhi kemampuan membaca, mengeja, menulis, dan berbicara. Anak-anak yang mengalaminya memiliki kecerdasan dan penglihatan normal, namun kesulitan menghubungkan huruf dengan suara yang dibuat oleh huruf tersebut.

Beberapa orang dewasa juga dapat mengalami gangguan belajar ini. Beberapa didiagnosis sejak kecil, sementara yang lain tidak menyadari menderita penyakit disleksia sampai usia tua.

Gejala Disleksia

Tanda-tanda disleksia mungkin sulit dikenali sebelum anak masuk sekolah. Tingkat keparahannya bervariasi, tetapi kondisinya sering terlihat ketika anak mulai belajar membaca.

Masa Sebelum Sekolah

Tanda-tanda bahwa seorang anak mungkin terkena disleksia, antara lain:

  • Terlambat bicara.
  • Mempelajari kata-kata baru secara perlahan.
  • Kesulitan dalam menyusun kata dengan benar.
  • Masalah mengingat atau menamai huruf, angka, dan warna.
  • Kesulitan mempelajari kata atau bermain game berima.

Masa Usia sekolah

Setelah anak mulai bersekolah, tanda dan gejala mungkin menjadi lebih jelas, seperti:

  • Kemampuan membaca jauh di bawah usia yang seharusnya.
  • Masalah dalam memproses dan memahami apa yang dia dengar.
  • Kesulitan menemukan kata yang tepat atau membentuk jawaban atas pertanyaan.
  • Masalah mengingat urutan.
  • Kesulitan melihat (dan terkadang mendengar) persamaan dan perbedaan dalam huruf dan kata.
  • Ketidakmampuan untuk melafalkan pengucapan kata yang tidak dikenal.
  • Kesulitan mengeja.
  • Menghabiskan waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan tugas yang melibatkan membaca atau menulis.
  • Menghindari aktivitas yang melibatkan membaca.

Masa Remaja dan dewasa

Tanda-tanda disleksia pada remaja dan orang dewasa serupa dengan yang terjadi pada anak-anak. Beberapa tanda dan gejala yang umum, antara lain:

  • Kesulitan membaca, termasuk membaca dengan suara keras.
  • Membaca dan menulis lambat.
  • Kesulitan mengeja.
  • Menghindari aktivitas yang melibatkan membaca.
  • Kesulitan meringkas cerita.
  • Salah mengucapkan nama atau kata.
  • Kesulitan belajar bahasa asing.
  • Kesulitan memahami lelucon atau ungkapan yang tidak mudah dipahami.
  • Menghabiskan waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan tugas yang melibatkan membaca atau menulis.
  • Kesulitan menghafal.
  • Kesulitan mengerjakan soal matematika.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Meskipun kebanyakan anak sudah siap untuk belajar membaca saat di taman kanak-kanak atau kelas satu, anak-anak yang mengalami gangguan ini sering kali tidak dapat memahami dasar-dasar membaca pada usia tersebut.

Konsultasi dengan dokter diperlukan jika tingkat membaca anak di bawah yang diharapkan untuk usianya atau jika Anda melihat tanda-tanda disleksia lainnya. Apabila keadaan ini tidak terdiagnosis dan tidak mendapatkan perawatan, kesulitan membaca bisa berlanjut hingga dewasa.

Penyebab Disleksia

Penyebab pasti keadaan ini tidak diketahui, namun penyakit ini tampaknya sering diturunkan dalam keluarga. Diperkirakan gen tertentu yang diwarisi dari orang tua dapat memengaruhi perkembangan beberapa bagian otak selama masa awal kehidupan.

Faktor Risiko Disleksia

Berikut adalah beberapa faktor yang membuat seseorang berisiko mengalami gangguan ini, antara lain:

  • Kelahiran prematur atau berat lahir rendah.
  • Paparan nikotin, obat-obatan, alkohol, atau infeksi selama kehamilan.
  • Riwayat keluarga yang memiliki ketidakmampuan belajar.

Diagnosis Disleksia

Tidak ada tes tunggal yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis keadaan ini. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan, antara lain:

  • Perkembangan anak, masalah pendidikan, dan riwayat kesehatan.
  • Kehidupan rumah.
  • Kuesioner.
  • Uji penglihatan, pendengaran, dan otak (neurologis).
  • Tes psikologis.
  • Menguji kemampuan membaca dan akademis lainnya.

Perawatan Disleksia

Tidak ada cara yang diketahui mampu memperbaiki kelainan otak yang menyebabkan disleksia, karena gangguan ini adalah masalah seumur hidup. Namun, deteksi dan evaluasi dini untuk menentukan perawatan yang tepat dapat meningkatkan keberhasilan.

Teknik Pendidikan

Keadaan ini dapat diatasi menggunakan pendekatan dan teknik pendidikan khusus. Tes psikologis akan membantu orang tua dan guru untuk mengembangkan program pengajaran yang sesuai.

Membantu anak menggunakan beberapa indra untuk belajar dapat membantu dalam memproses informasi.

Perawatan ini berfokus pada belajar dan memahami huruf, kata, dan membaca dengan baik.

Pengobatan Dini

Anak-anak yang mendapat bantuan ekstra di taman kanak-kanak atau kelas satu, sering kali keterampilan membacanya membaik di sekolah. Anak yang tidak mendapatkan bantuan sejak kecil mungkin lebih kesulitan mempelajari keterampilan membaca.

Komplikasi Disleksia

Kondisi ini dapat menyebabkan masalah sosial dan kesulitan dalam mencapai potensi anak. Anak-anak yang mengalami hal ini berisiko lebih tinggi mengalami ADHD atau sebaliknya. ADHD membuat disleksia lebih sulit untuk diobati.

Anak-anak yang mengalami hal ini berisiko lebih tinggi mengalami ADHD atau sebaliknya. ADHD membuat disleksia lebih sulit untuk diobati.

About The Author

Nutriflam – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Menyusui saat Berpuasa? Ini Menu Makanan Wajib agar Produksi ASI Lancar