Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Diet Alkaline: Manfaat, Cara, Menu Makanan, dll

Myles Bannister

Diet alkaline adalah pengaturan pola makan dengan asupan makanan bersifat basa (alkali) dan meminimalisir jenis makanan yang memicu pembentukan asam. Diet ini dipercaya dapat menurunkan berat badan dengan efektif. Ketahui apa itu alkaline diet, cara diet, jenis makanan, dan efek sampingnya.

Apa Itu Alkaline Diet?

Diet Alkaline adalah pengaturan pola makan untuk menyeimbangkan pH tubuh secara alami. Caranya adalah dengan mengonsumsi makanan yang mengandung basa (alkali) lebih sering daripada makanan mengandung asam. Saat pH tubuh seimbang, maka seseorang akan memiliki berat badan ideal dan mengurangi risiko berbagai penyakit kronis.

Pola diet alkali ini pertama kali dipopulerkan oleh selebritis dunia seperti Victoria Beckham, Jennifer Aniston, dan Kate Hudson, namun belum ada penelitian secara medis yang membuktikan keamanan dan keampuhan diet ini. Berdasarkan konsep diet tersebut, Anda harus makan makanan bersifat basa seperti buah-buahan, kacang-kacangan, dan sayuran.

Cara Diet Alkaline

Level pH adalah ukuran asam dan basa. pH 0 berarti asam, pH 14 berarti basa, dan pH 7 berarti netral. Setiap bagian tubuh memiliki level pH yang berbeda, misalnya pH darah sekitar 7,35-7,45 dan pH perut asam 3,5 atau lebih agar bisa memecah makanan.

Sementara dalam aturan diet alkali, jenis makanan basa yang Anda makan akan membantu pH darah Anda secara substansial agar tetap dalam level konstan. Kondisi ini bertujuan untuk memelihara kesehatan sekaligus untuk menjaga berat badan ideal.

Berikut ini adalah beberapa saran apabila Anda ingin melakukan cara diet alkaline:

  • Mengatur pola makan yaitu 80% makanan bersifat basa atau alkali dan 20% makanan pembentuk asam.
  • Aturan tersebut untuk setiap makanan, minuman, serta makanan ringan setiap hari.
  • Anda tidak perlu menghitung pH setiap makanan, cukup mengetahui mana jenis makanan basa dan makanan asam.
  • Selama Anda mengikuti pola diet ini, Anda disarankan untuk menghindari kafein dan minuman beralkohol.

Jenis Makanan untuk Diet Alkaline

Makanan basa (alkali) dapat mengurangi risiko tingkat keasaman dan refluks asam pada tubuh yang memicu penyakit. Berdasarkan pemahaman tersebut, makanan basa dijadikan standar untuk aturan diet ini.

Berikut ini jenis makanan sesuai dengan level pH:

  • Asam: Daging, unggas, ikan, susu, telur, biji-bijian, alkohol.
  • Netral: Lemak alami, pati, dan gula.
  • Alkaline: Buah-buahan, kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan sayuran.

Berikut ini adalah jenis makanan untuk diet alkali:

  • Sayuran berdaun hijau seperti bayam, kale, selada, seledri, peterseli, argula, dan sawi hijau. Buah musiman seperti kiwi, nanas, kesemek, nektarin, semangka, jeruk bali, aprikot, dan apel.
  • Kacang-kacangan seperti kacang mede, kacang chestnut, dan kacang almond.
  • Kembang kol dan brokoli.
  • Rumput laut dan garam laut.
  • Sayuran akar seperti ubi, talas, teratai, bit, dan wortel.
  • Bawang, bawang putih, dan jahe.

Itulah jenis makanan basa yang dapat membantu menyeimbangkan pH tubuh. Sementara Anda dianjurkan untuk membatasi asupan makanan bersifat asam seperti:

  • Daging
  • Produk susu
  • Telur
  • Biji-bijian tertentu
  • Gula rafinasi
  • Makanan olahan

Terlalu banyak konsumsi makanan asam akan memicu masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan, namun bukan berarti Anda dilarang untuk konsumsi makanan bersifat asam sama sekali. Anda harus menyeimbangkan kebutuhan nutrisi dan vitamin untuk tubuh Anda dari asupan makanan sehari-hari.

Manfaat Diet Alkaline untuk Tubuh

Belum ada penelitian medis yang membuktikan manfaat diet alkaline, namun sebagian besar orang yang mengaplikasikan diet ini mengklaim bahwa diet ini baik dan efektif.

Berikut ini adalah manfaat diet alkaline yang dipercaya:

1. Menurunkan Berat Badan

Diet alkali membantu menurunkan berat badan karena Anda direkomendasikan untuk memakan berbagai jenis sayuran dan buah. Selain itu, cara menurunkan berat badan yang paling efektif adalah dengan mengurangi asupan kalori harian dan aktif secara fisik.

2. Menjaga Kesehatan Ginjal

Berdasarkan penelitian di tahun 2017, diet rendah asam memiliki potensi untuk meningkatkan kesehatan ginjal, khususnya bagi penderita penyakit ginjal. Walaupun demikian, penderita penyakit ginjal harus mengikuti aturan ketat diet alkali berdasarkan saran dokter.

3. Mencegah Risiko Kanker

American Cancer Society (ACS) merekomendasikan pola makan yang mirip dengan diet alkali namun tidak identik untuk menekan risiko kanker. Pola makan tersebut termasuk menghindari makanan olahan, minuman ringan, dan makanan tinggi lemak serta mengutamakan makan sayur dan buah.

4. Mencegah Risiko Penyakit Jantung

Makanan dalam aturan alkaline diet cenderung mengutamakan makanan rendah lemak dan rendah kalori. Konsumsi jenis makanan ini dapat mengurangi risiko kelebihan berat badan yang juga dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung. Selain itu, Anda juga disarankan untuk membatasi daging merah dan daging olahan.

5. Mengatasi Sakit Punggung

Berdasarkan penelitian, diet alkali dengan asupan mineral alkali dapat membantu mengurangi gejala sakit punggung. Walaupun demikian, penelitian tersebut masih terbatas.

6. Mencegah Risiko Osteoporosis

Pola makan sehat seperti rajin konsumsi sayuran dan buah-buahan sangat baik untuk tubuh, termasuk dalam mencegah kerapuhan tulang atau osteoporosis. Selain itu, menu makanan dalam diet ini juga tinggi kalsium dan vitamin D untuk tulang dan gigi.

7. Menjaga Kesehatan Otot

Berdasarkan penelitian di tahun 2013, alkaline diet memiliki potensi untuk meningkatkan kesehatan otot. Ini sangat penting karena otot yang lemah akan memicu patah tulang dan nyeri kronis.

Efek Samping Diet Alkaline

Pada dasarnya, diet alkali itu menyehatkan. Anda disarankan untuk konsumsi buah, sayur, dan jenis makanan nabati lainnya yang tiggi vitamin dan nutrisi. Selain itu, Anda juga harus membatasi makanan olahan yang berlemak.

Belum ada catatan efek samping dari diet ini. Anda mungkin harus berkonsultasi sebelum menjalani diet tipe apapun apabila Anda memiliki riwayat penyakit bawaan yang penuh risiko. Selain itu, belum ada penelitian secara medis terkait efek positif metode diet ini.

Siapapun yang ingin menjalani pola diet sehat, kuncinya adalah untuk makan sayur dan buah, hindari makanan tinggi lemak dan kalori, serta olahraga teratur. Itulah pembahasan tentang apa itu alkaline diet, semoga informasi ini bermanfaat!

Referensi

  1. Borah, Plavaneeta. 2018. 8 Alkaline Foods You Should Include in Your Daily Diet. https://food.ndtv.com/food-drinks/8-alkaline-foods-you-should-include-in-your-daily-diet-1460436. (Diakses pada 2 Juni 2020).
  2. Collins, Sonya. 2018. Alkaline Diets. https://www.webmd.com/diet/a-z/alkaline-diets. (Diakses pada 2 Juni 2020).
  3. Leech, Joe MS. 2019. The Alkaline Diet: An Evidence-Based Review. (Diakses pada 2 Juni 2020).
  4. U.S. News. 2020. Alkaline Diet. https://health.usnews.com/best-diet/acid-alkaline-diet. (Diakses pada 2 Juni 2020).
  5. Villines, Zawn. 2019. Does the alkaline diet work?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324271. (Diakses pada 2 Juni 2020).

About The Author

Amankah Ibu Hamil Makan Jengkol? Ini Fakta Medisnya

7 Cara Mencuci Bra Agar Tidak Mudah Rusak