Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Dermatomiositis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Dermatomiositis adalah penyakit peradangan yang menyebabkan ruam di kulit dan peradangan otot. Ini adalah kondisi langka yang dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak.

Perubahan pada kulit adalah gejala yang paling umum, dengan ruam berwarna ungu kemerahan atau kehitaman muncul di berbagai bagian tubuh seperti wajah, kelopak mata, leher, bahu, dada atas, punggung, siku, buku-buku jari, lutut, dan jari kaki. Ruam kulit ini sering kali terasa gatal dan nyeri. Gejala lainnya meliputi kelemahan otot, demam ringan, penipisan massa otot, kemerahan dan pembengkakan di sekitar kuku, nyeri sendi, kesulitan menelan dan perubahan suara, kelelahan, penurunan berat badan, peradangan paru-paru, sesak napas, sensitivitas terhadap cahaya, benjolan keras di bawah kulit atau otot (kalsinosis), dan kesulitan bangun dari kursi atau tempat tidur.

Penyebab pasti dermatomiositis belum diketahui, tetapi diduga terkait dengan gangguan sistem kekebalan tubuh. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit ini termasuk usia antara 40 dan 60 tahun, usia anak-anak antara 5 dan 15 tahun, jenis kelamin wanita, faktor genetik, infeksi virus atau kanker, dan penggunaan obat-obatan tertentu seperti hydroxyurea, penicillamine, statin, quinidine, dan phenylbutazone.

Diagnosis dermatomiositis melibatkan pemeriksaan riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan tes tambahan seperti tes darah untuk memeriksa kadar enzim yang tinggi, rontgen dada untuk melihat tanda-tanda kerusakan pada paru-paru, elektromiografi untuk menemukan kelainan aktivitas listrik pada otot, magnetic resonance imaging (MRI) untuk mendeteksi peradangan otot, dan biopsi kulit atau otot untuk memastikan diagnosis.

Pengobatan untuk dermatomiositis bergantung pada gejala dan kondisi pasien secara keseluruhan. Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan kondisi ini, tetapi gejalanya dapat diatasi dengan terapi fisik, terapi bicara, penilaian diet, perawatan kulit, obat antiinflamasi, obat imunosupresif, imunoglobulin, dan dalam beberapa kasus, operasi untuk menghilangkan penumpukan kalsium di bawah kulit atau otot. Masing-masing pengobatan memiliki manfaat dan efek samping yang perlu dipertimbangkan.

Komplikasi yang dapat terjadi akibat dermatomiositis meliputi luka di kulit, tukak lambung, kesulitan bernafas, infeksi paru-paru, kesulitan menelan, malnutrisi, penurunan berat badan, serta kondisi tambahan seperti miokarditis, fenomena Raynaud, penyakit paru interstitial, penyakit jaringan ikat lainnya, dan peningkatan risiko kanker.

Tidak ada cara yang dapat mencegah perkembangan dermatomiositis, tetapi langkah-langkah pengobatan yang tepat dapat meringankan gejala dan mengurangi keparahan kondisi ini.

About The Author

Cavit D3 – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Betason-N: Manfaat, Dosis, Efek Samping