Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Dermatographia: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dan Lainnya

Myles Bannister

Dermatographia adalah penyakit yang ditandai dengan kulit menonjol seperti bentol setelah tergores atau digaruk. Ketahui informasi selengkapnya mulai dari definisi, gejala, penyebab, cara mengatasi, dan lainnya di bawah ini!

Apa Itu Dermatographia?

Dermatographia adalah kondisi yang menyebabkan permukaan kulit timbul atau menonjol kemerahan atau putih setelah tergores atau digaruk. Sekitar 5 persen orang memiliki kondisi ini dan paling sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa.

Kondisi ini juga dikenal sebagai dermatographism atau dermatographic urticaria dan tidak diketahui penyebabnya. Pada beberapa orang, kondisi ini dapat dipicu oleh infeksi, gangguan emosi, atau obat-obatan seperti penisilin.

Kondisi ini biasanya hilang dalam waktu 30 menit. Goresan yang timbul berwarna putih atau merah di kulit. Namun, kondisi ini dapat memburuk dan menyebabkan luka dalam atau reaksi alergi.

Tanda dan Gejala Dermatographia

Gejala dermatografik terjadi ketika permukaan kulit tergores, sehingga gejala tidak muncul dengan sendirinya. Gejala ini bisa disengaja dengan menggaruk kulit atau tidak disengaja akibat gesekan dari pakaian.

Berikut ini beberapa gejala dermatographia:

  • Kemerahan di kulit yang tergores.
  • Kulit menonjol atau timbul mengikuti garis goresan.
  • Luka yang dalam.
  • Gatal di kulit.
  • Pembengkakan atau peradangan di kulit.

Gejala ini biasanya berlangsung selama sekitar 30 menit. Dalam kasus yang jarang terjadi, gejala dapat berlangsung satu hari atau lebih. Namun, kondisi ini dapat berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Gejala dapat memburuk pada suhu yang ekstrem dan saat mandi dengan air hangat atau di sauna. Cuaca yang panas dan kering juga dapat meningkatkan risiko dermatographia.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera hubungi dokter jika tanda dan gejala yang dirasakan sangat mengganggu. Begitu pun jika memiliki riwayat gatal-gatal, harus berkonsultasi dengan dokter atau dokter spesialis kulit.

Penyebab Dermatographia

Tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kulit mudah menonjol atau timbul setelah tergores. Namun, kondisi ini diduga dipicu oleh kondisi berikut:

  • Stres.
  • Memiliki riwayat alergi.
  • Gesekan berlebihan dari pakaian atau tempat tidur.
  • Infeksi.
  • Obat-obatan tertentu, misalnya penisilin.
  • Olahraga yang menyebabkan gesekan kulit berlebihan, misalnya gulat.

Meskipun belum diketahui penyebabnya, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko mengalami dermatographia, di antaranya:

  • Remaja dan dewasa.
  • Kulit kering.
  • Memiliki riwayat dermatitis, yaitu peradangan kulit.
  • Sering mengalami goresan di kulit.
  • Memiliki penyakit tiroid.
  • Memiliki kelainan saraf atau penyakit dalam yang memicu kulit gatal.

Diagnosis Dermatographia

Kondisi ini dapat didiagnosis dengan tes kulit. Sebelum dilakukan tes, dokter akan menanyakan gejala atau gaya hidup. Ini akan membantu dokter membuat diagnosis yang akurat dan mengidentifikasi pemicu potensial dermatographia.

Dokter kemudian akan melakukan pemeriksaan fisik dan meninjau riwayat medis pribadi dan keluarga pasien.

Dermatographia digambarkan sebagai urtikaria yang dapat diinduksi, yang berarti gatal-gatal muncul sebagai respons terhadap sesuatu yang spesifik, misalnya es batu untuk orang yang menderita urtikaria dingin.

Selanjutnya, dokter mungkin akan menggaruk kulit pasien menggunakan alat penekan lidah. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin juga akan menggunakan dermographometer untuk mengukur respons kulit terhadap tekanan.

Pengobatan Dermatographia

Jika gejalanya ringan, mungkin tidak memerlukan perawatan medis. Gejala penyakit ini biasanya diobati dengan obat bebas atau pengobatan alternatif.

Berikut ini beberapa cara mengobati penyakit dermatographia:

1. Obat-obatan

Langkah pertama dalam pengobatan kondisi ini biasanya menggunakan antihistamin nonsedatif yang dijual bebas. Obat resep yang dikenal sebagai cromolyn juga efektif mengobati kondisi ini.

Obat alergi yang dijual bebas juga dapat membantu mengobati gejala, termasuk diphenhydramine dan cetirizine. Ini adalah antihistamin yang dapat mencegah tubuh memproduksi histamin sebagai respons terhadap bahan kimia dan alergen.

Jenis antihistamin lainnya adalah loratadine dan fexofenadine, yang memiliki efek lebih lama. Mengonsumsi antihistamin secara teratur dapat mencegah gejala dermatographia.

2. Fototerapi

Pada kasus yang parah, dokter mungkin menyarankan menjalani fototerapi. Ini adalah jenis terapi radiasi rawat jalan khusus untuk masalah kulit. Cara mengobati penyakit dermatographia ini juga digunakan untuk pengobatan psoriasis.

3. Pengobatan Alternatif

Pengobatan alternatif untuk mengobati dermatographia termasuk:

  • Menerapkan pola makan sehat, termasuk makan buah-buahan dan sayuran segar, mengonsumsi makanan rendah lemak, dan menghindari makanan olahan.
  • Tetap terhidrasi dengan minum air yang cukup dan menghindari alkohol dan minuman dengan tambahan gula.
  • Melembapkan kulit dengan bahan alami, misalnya minyak kelapa, tea tree oil, dan lidah buaya.
  • Merawat diri dengan istirahat yang cukup dan menjaga tubuh dan pikiran tetap sehat.
  • Mendinginkan gatal menggunakan kompres dingin, gel lidah buaya dingin, cuka sari apel, atau air dingin.

4. Pantangan Makanan dan Minuman

Selain menerapkan cara mengobati penyakit dermatographia yang telah dijelaskan di atas, penderita dermatographia biasanya disarankan menghindari makanan yang meningkatkan peradangan, termasuk:

  • Daging merah.
  • Daging olahan.
  • Gorengan.
  • Karbohidrat olahan.
  • Minuman yang ditambahkan gula.

Komplikasi Dermatographia

Penyakit dermatographia tidak menimbulkan komplikasi. Biasanya, penyakit ini tidak meninggalkan kondisi kulit menonjol yang bertahan lama, tetapi hanya menyebabkan iritasi dan gejala ringan yang berlangsung singkat.

Pencegahan Dermatographia

Meskipun penyakit ini menyebabkan ketidaknyamanan, reaksi kulit dapat dicegah. Melakukan perubahan gaya hidup dan langkah pencegahan yang dapat dilakukan, di antaranya:

  • Hindari pakaian dan tempat tidur yang memicu gatal. Wol dan bahan sintetis biasanya menyebabkan iritasi kulit.
  • Menggunakan sabun tanpa pewangi. Bahan kimia dan pewarna tambahan ini dapat menyebabkan kulit gatal.
  • Mandi dengan air dingin atau suam-suam kuku.
  • Menggunakan humidifier saat ruangan memiliki suhu dingin dan kering.
  • Melembapkan kulit setiap hari. Gunakan losion atau krim pelembap beberapa menit setelah mandi untuk hasil terbaik.
  • Hindari menggaruk kulit jika memungkinkan.
  • Atasi stres dengan olahraga, tidur yang cukup, dan meditasi.

Referensi

About The Author

Astaxanthin: Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping

Penyakit Pes: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan, dll