Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Dengue Shock Syndrome: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dll

Myles Bannister

Demam berdarah dengue (DBD) dapat menyebabkan komplikasi dengue shock syndrome (DSS). Komplikasi ini sangat serius sehingga harus mendapatkan penanganan medis segera. Apa penyebabnya? Adakah cara untuk mencegahnya? Simak selengkapnya melalui ulasan berikut ini!

Apa itu Dengue Shock Syndrome?

Dengue shock syndrome (DSS) adalah komplikasi dari penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang cukup berbahaya. Kondisi ini dikenal pula sebagai dengue hemorrhagic fever (DHF).

Perlu Anda ketahui, virus dengue bisa muncul tanpa gejala, atau mengarah pada kondisi demam yang sulit untuk dibedakan. Dengue virus juga bisa mengakibatkan dengue hemorrhagic fever (DHF) dan demam berdarah dengue (DBD).

DBD ditandai dengan demam yang berlangsung selama 2 sampai 7 hari. Setelah itu, suhu tubuh akan menurun. Kendati demikian, Anda sebaiknya perlu waspada pada periode ini.

Pasalnya, setelah demam menurun, bisa saja muncul komplikasi DBD. Komplikasi kerap kali menyambangi pada hari ke 3 dan 4 semenjak seseorang sakit.

Nah , jika komplikasi tidak tertangani dengan baik, dengue shock syndrome dapat terjadi. Proses demam berdarah dengue yang berkembang menjadi DSS diakibatkan oleh trombositopenia.

Trombositopenia sendiri adalah kondisi ketika kadar trombosit (keping darah) dalam darah di bawah normal, yaitu kurang dari 150.000 sel per mikroliter darah.

Penurunan kadar trombosit akan berujung pada kebocoran plasma. Pada gilirannya, kondisi tersebut dapat menimbulkan syok hipovolemik yang memicu sindrom syok dengue .

Berkaitan dengan hal tersebut, sebuah studi yang terbit di Sciencedirect mengungkapkan bahwa sekitar 20-30% kasus DHF diperparah dengan kondisi syok (DSS).

Syok pada penderita demam dengue terdiri dari tiga tahapan klinis, yaitu:

  • Hemodinamik stabil.
  • Syok terkompensasi. Pada fase ini, terjadi takikardia (detak jantung cepat), tetapi tekanan darah masih normal. Pasien biasanya masih sadar sehingga kondisi kritis bisa saja terabaikan.
  • Syok dekompensasi. Pada kondisi ini, pasien sudah mengalami penurunan tekanan darah. Risiko kematian bisa meningkat.

Gejala yang Akan Muncul

Pada fase awal, gejala dengue shock syndrome hampir sama dengan demam berdarah dengue, yaitu kemunculan demam yang terjadi setelah 3 hari setelah gigitan nyamuk.

Pada demam berdarah, gejala umum yang patut Anda curigai adalah demam tinggi hingga mencapai 40 derajat Celsius. Demam ini akan berlangsung selama 2-7 hari.

Selain demam, menurut badan organisasi kesehatan dunia (WHO), gejala penyerta lain dari demam berdarah dengue, yaitu:

  • Mual.
  • Muntah.
  • Sakit kepala yang parah.
  • Nyeri otot dan sendi.
  • Ruam.
  • Sakit di bagian belakang mata.
  • Pembengkakan kelenjar.

Sementara itu, ciri-ciri dengue shock syndrome adalah sebagai berikut:

  • Demam.
  • Denyut nadi menjadi lebih cepat, tetapi lemah.
  • Muncul keringat dingin.
  • Mudah lelah.
  • Hipotensi (tekanan darah rendah).
  • Perubahan suhu yang sangat drastis (hipotermia).
  • Gelisah.
  • Kebingungan.
  • Napas tidak beraturan.
  • Hidung atau gusi berdarah.
  • Jumlah urine menurun.
  • Kulit basah dan terasa dingin.
  • Mulut kering.

Bila kondisi ini menimpa, darah yang mengalir ke seluruh tubuh menurun. Pada gilirannya, hal tersebut bisa berakhir pada hipoksia alias kekurangan oksigen yang bisa mengakibatkan kondisi berikut:

  • Kejang.
  • Kerusakan pada paru-paru, jantung, dan hati.
  • Penggumpalan darah.
  • Kematian.

Penyebab Dengue Shock Syndrome

Penyebab dengue shock syndrome sama dengan demam berdarah dengue, yaitu gigitan nyamuk betina Aedes aegypti . Nyamuk yang menggigit manusia tersebut terinfeksi virus dengue.

Terdapat empat jenis virus berbeda yang menyebabkan dengue, yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4. Gigitan nyamuk tersebut akan menyebabkan virus masuk ke dalam tubuh Anda dan mengakibatkan infeksi.

Siapa yang Berisiko Mengalaminya?

Bayi dan orang tua memiliki risiko tinggi terkena DSS. Selain itu, infeksi yang terjadi pada wanita akan menimbulkan gejala lebih parah ketimbang infeksi pada pria.

Anda juga berisiko mengalami kondisi ini jika mengalami beberapa hal berikut.

  • Demam selama 3 sampai 7 hari.
  • Permeabilitas vaskular meningkat.
  • Mempunyai tanda hemoragik.
  • Trombosit kurang dari 100.000 per mililiter kubik.

Diagnosis Dengue Shock Syndrome

Bila mencurigai seseorang terkena DSS, segera laporkan ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat. Diagnosis oleh tenaga medis melalui dua tahapan berikut:

1. Klinis

Berikut ini adalah indikator penting pemeriksaan klinis untuk mendiagnosis dengue shock syndrome:

  • Acute onset (kelemahan akut atau kelumpuhan setengah atau sebagian tubuh) disertai demam tinggi.
  • Hepatomegali (pembengkakan hati).
  • Syok.
  • Hemorrhagic .

2. Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan di laboratorium akan mendukung hasil pengamatan klinis. Berikut ini beberapa tes untuk menunjang diagnosis:

  • Pemeriksaan kadar trombosit.
  • Pemeriksaan ada tidaknya peningkatan hematokrit.

Pengobatan Dengue Shock Syndrome

Belum ada obat khusus untuk penanganan DSS. Namun, dokter atau tim medis biasanya akan mengembalikan cairan tubuh yang hilang melalui intravena. Hal ini akan membantu menambah volume plasma darah.

Rekomendasi pemberian cairan adalah sebanyak 10-20 mililiter per kg berat badan. Pada kondisi DSS yang berat, dua jalur intravena sekaligus mungkin diperlukan.

Apabila penanganan diberikan di awal, kemungkinan pasien untuk sembuh akan meningkat.

Lakukan Hal ini untuk Mencegahnya

Tidak semua kondisi demam berdarah dengue akan berkembang menjadi dengue shock syndrome . Oleh sebab itu, sulit untuk memprediksi kemunculan syok ini.

Namun, Anda bisa mengupayakannya dengan mencegah DBD. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) merekomendasikan gerakan 3M untuk memberantas nyamuk penyebab DBD. Berikut rinciannya:

  • Menguras bak mandi atau tempat penampungan air.
  • Menutup rapat tempat penampungan air.
  • Mendaur ulang barang bekas, atau tempat yang berpotensi bagi nyamuk untuk berkembang biak.

Nah , kini Anda sudah tahu apa itu dengue shock syndrome dan bahayanya. Menyadari dampak negatifnya, hindari komplikasi demam berdarah dengue ini dengan menerapkan tips-tips di atas. Semoga bermanfaat!

Referensi

About The Author

Anak Banyak Makan Tetapi Tetap Kurus: Penyebab dan Solusinya

Sarapan Nasi Kemarin, Apakah Berbahaya Bagi Kesehatan?