Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Demam Scarlet: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dll

Myles Bannister

Demam scarlet atau scarlatina adalah infeksi menular yang umumnya menyerang anak-anak. Pelajari lebih lanjut tentang gejala, penyebab, pengobatan, pencegahan, dan lainnya di bawah ini!

Apa Itu Demam Scarlet?

Demam scarlet adalah demam tinggi dengan ruam merah di kulit dan radang tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Infeksi ini umum terjadi pada anak-anak berusia 5-15 tahun.

Walaupun demam scarlet pernah dianggap sebagai penyakit serius pada masa anak-anak, perawatan yang tepat dapat mengurangi keparahan. Namun, jika tidak diobati segera, penyakit ini dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius yang mempengaruhi kesehatan jantung, ginjal, dan bagian tubuh lainnya.

Ciri dan Gejala Demam Scarlet

Tanda dan gejala biasanya muncul sekitar 1 hingga 4 hari setelah terinfeksi. Tanda dan gejala demam scarlet yang pertama meliputi:

  • Ruam merah. Ruam ini tampak seperti kulit yang terbakar dan terasa kasar saat disentuh. Ruam biasanya dimulai di leher atau wajah dan menyebar ke badan, lengan, dan kaki. Jika kulit yang merah ditekan, kulit akan berubah menjadi pucat.
  • Garis merah. Lipatan kulit di sekitar leher, ketiak, siku, pangkal paha, dan lutut biasanya menjadi lebih merah daripada ruam di sekitarnya.
  • Wajah memerah. Kulit wajah dapat terlihat merah dengan bercak pucat di sekitar mulut.
  • Lidah stroberi. Ini adalah keadaan lidah yang merah, bengkak, dan bergerigi, serta dilapisi dengan lapisan putih di awal gejala.

Setelah tanda dan gejala di atas mereda, kulit yang terkena ruam biasanya akan mengelupas. Tanda dan gejala lain yang terkait dengan demam scarlet meliputi:

  • Demam sekitar 38,3 derajat Celsius atau lebih tinggi.
  • Tenggorokan sangat sakit dan merah, kadang-kadang disertai dengan bercak putih atau kekuningan.
  • Sulit menelan.
  • Pembesaran kelenjar getah bening di leher, biasanya terasa lembut saat disentuh.
  • Sakit kepala.
  • Mual atau muntah.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika anak mengalami sakit tenggorokan yang disertai dengan beberapa gejala seperti demam 38,9 derajat Celsius atau lebih tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening, atau ruam merah di kulit, segera bawa anak ke dokter untuk mendiagnosis dan memberikan perawatan yang tepat.

Penyebab Demam Scarlet

Demam scarlet disebabkan oleh bakteri kelompok A Streptococcus atau bakteri Streptococcus pyogenes yang dapat hidup di mulut dan saluran hidung. Manusia merupakan sumber utama kedua bakteri ini.

Bakteri ini dapat menghasilkan racun yang menyebabkan ruam merah cerah di tubuh dan radang tenggorokan. Selain itu, bakteri ini juga dapat menyebabkan radang tenggorokan.

Faktor Risiko Demam Scarlet

Berikut beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena demam scarlet:

  • Udara terkontaminasi. Penyakit ini ditularkan melalui droplet atau percikan cairan dari mulut dan hidung. Ketika penderita demam scarlet batuk atau bersin, percikan cairan di udara dapat dihirup oleh orang di sekitarnya.
  • Menyentuh benda terkontaminasi. Penyakit ini juga dapat menular melalui droplet yang menempel pada permukaan benda seperti gagang pintu, pegangan tangga, atau tombol lift, yang kemudian disentuh oleh orang lain dan kemudian menyentuh hidung atau mulut.
  • Kontak langsung. Menyentuh kulit penderita infeksi kulit Streptococcus juga dapat menyebabkan penularan infeksi. Kontak langsung ini juga dapat terjadi di tempat umum, misalnya di sekolah, rumah, atau tempat kerja.
  • Berbagi benda dengan orang lain. Menggunakan handuk, pakaian, atau tempat tidur yang digunakan oleh orang yang terinfeksi dapat meningkatkan risiko tertular.
  • Fasilitas umum. Bakteri dapat menyebar dengan lebih mudah di antara orang-orang yang berkontak dekat, seperti di sekolah, rumah, atau tempat kerja.
  • Makanan. Meskipun jarang terjadi, infeksi ini dapat menular melalui menyentuh atau mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, terutama susu.
  • Anak-anak. Meskipun bisa terjadi pada orang dewasa, demam scarlet lebih umum terjadi pada anak-anak berusia 5-15 tahun.

Diagnosis Demam Scarlet

Pada tahap awal diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada pasien. Selama pemeriksaan, dokter akan memeriksa kondisi tenggorokan, amandel, dan lidah anak. Dokter juga akan meraba leher anak untuk menentukan apakah kelenjar getah bening membesar dan memeriksa kondisi dan tekstur ruam di kulit.

Jika diduga bakteri Streptococcus adalah penyebab penyakit tersebut, dokter juga akan melakukan tes swab dengan mengoleskan kapas pada amandel dan bagian belakang tenggorokan anak untuk mengumpulkan sampel yang mungkin mengandung bakteri.

Tes ini penting dilakukan karena ada beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan tanda dan gejala demam scarlet, dan masing-masing kondisi tersebut mungkin memerlukan perawatan yang berbeda. Jika bakteri Streptococcus tidak ditemukan, kemungkinan ada faktor lain yang menyebabkan penyakit ini.

Pengobatan Demam Scarlet

Penyakit ini dapat diobati dengan menggunakan obat resep seperti antibiotik. Pastikan anak mengonsumsi antibiotik sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Jika tidak mengikuti panduan pengobatan, infeksi mungkin tidak hilang sepenuhnya dan meningkatkan risiko komplikasi.

Selain itu, demam scarlet dapat diobati dengan langkah-langkah berikut untuk mengurangi ketidaknyamanan dan nyeri:

  • Obat demam dan nyeri. Menggunakan ibuprofen atau acetaminophen dapat mengontrol demam dan mengurangi nyeri tenggorokan.
  • Pelega tenggorokan. Anak yang berusia di atas 4 tahun dapat mengonsumsi tablet permen hisap untuk meredakan nyeri tenggorokan.
  • Minum cairan yang cukup. Berikan anak banyak minum untuk menjaga kelembapan tenggorokan dan mencegah dehidrasi.
  • Gargle dengan air garam. Jika anak dapat berkumur-kumur dengan air garam, berikan anak untuk melakukannya dan kemudian meludahkannya. Obat demam scarlet alami ini dapat meredakan nyeri tenggorokan.
  • Melembapkan udara. Menggunakan alat penambah kelembapan atau humidifier untuk menghilangkan udara yang kering yang dapat menyebabkan iritasi tenggorokan.
  • Makan makanan yang menenangkan. Makanan hangat seperti sup dan camilan dingin seperti es dapat meredakan nyeri tenggorokan.
  • Menghindari iritasi. Menjaga rumah dari asap rokok dan produk pembersih kimia yang dapat mengiritasi tenggorokan.

Komplikasi

Ruam dan gejala demam scarlet lainnya biasanya akan hilang dalam waktu sekitar 10-14 hari dengan pengobatan antibiotik. Namun, jika tidak diobati, infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk:

  • Infeksi telinga, termasuk otitis media
  • Radang paru-paru
  • Radang sendi
  • Abses tenggorokan
  • Penyakit ginjal (glomerulonefritis)
  • Demam rematik
  • Infeksi kulit

Dalam kasus yang jarang terjadi, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi berikut:

  • Gagal ginjal akut.
  • Meningitis, radang selaput yang melapisi otak dan sumsum tulang belakang.
  • Necrotizing fasciitis, infeksi bakteri yang menghancurkan jaringan kulit.
  • Sindrom syok toksik, keracunan darah akibat racun bakteri.
  • Endokarditis, infeksi lapisan dalam jantung.
  • Osteomielitis, infeksi tulang dan sumsum tulang.

Cara Mencegah Demam Scarlet

Belum ada vaksin untuk mencegah penyakit ini, namun ada beberapa langkah pencegahan terbaik yang biasa dilakukan untuk mencegah infeksi:

  • Rajin mencuci tangan. Mencuci tangan secara menyeluruh dengan air dan sabun sesering mungkin, terutama setelah beraktifitas di luar rumah. Jika air dan sabun tidak tersedia, gunakan hand sanitizer.
  • Menggunakan masker. Jika Anda menderita demam scarlet, gunakan masker dan tutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin untuk mencegah penyebaran kuman.
  • Jangan berbagi peralatan makan atau makanan. Ajari anak Anda untuk tidak berbagi gelas minum atau alat makan dengan teman atau teman sekelas. Aturan ini juga berlaku untuk tidak berbagi makanan dengan teman.
  • Membersihkan peralatan. Jika anak Anda menderita demam scarlet, cuci semua benda yang digunakan, seperti gelas minum atau peralatan lainnya. Jika memungkinkan, rendam benda-benda tersebut dalam air hangat yang diberi sabun.

Referensi

  1. Anonim. 2019. What is Scarlet Fever?. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/understanding-scarlet-fever-basics. (Diakses pada 15 Juli 2020)
  2. Anonim. 2018. Scarlet Fever: All You Need to Know. https://www.cdc.gov/groupastrep/diseases-public/scarlet-fever.html. (Diakses pada 15 Juli 2020)
  3. Felman, Adam. 2017. What you need to know about scarlet fever. https://www.medicalnewstoday.com/articles/176242#complications. (Diakses pada 15 Juli 2020)
  4. Johnson, Shannon. 2019. Scarlet Fever. https://www.healthline.com/health/scarlet-fever#risk-factors. (Diakses pada 15 Juli 2020)
  5. Mayo Clinic Staff. 2019. Scarlet fever. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/scarlet-fever/symptoms-causes/syc-20377406. (Diakses pada 15 Juli 2020)

About The Author

7 Jenis Olahraga untuk Mencegah Diabetes

Atrial Fibrilasi: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan