Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Cytomegalovirus (CMV): Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Myles Bannister

Cytomegalovirus adalah grup virus umum yang dapat hidup dalam tubuh selama seumur hidup tanpa menyebabkan masalah kesehatan apapun jika sistem imun Anda sehat. Ketahui apa itu cytomegalovirus (CMV), gejala, penyebab, pengobatan, dll.

Apa Itu Cytomegalovirus?

Cytomegalovirus adalah virus umum yang menyebar melalui cairan tubuh seperti air liur, darah, air seni, air mani, dan ASI. Virus ini juga dikenal sebagai HCMV, CMV, atau Human Herpes virus 5 (HHV-5). Virus ini dapat bertahan dalam tubuh seumur hidup namun dapat dikontrol dengan baik oleh sistem kekebalan tubuh.

Cytomegalovirus (CMV) tidak berbahaya jika sistem kekebalan tubuh Anda kuat. Namun, virus ini dapat menyebabkan gejala seperti infeksi mata, gangguan pada sistem pencernaan, pernapasan, atau otak pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah seperti penderita HIV/AIDS, pasien setelah transplantasi organ, atau bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan infeksi CMV berisiko tinggi. CMV juga dapat aktif saat Anda hamil. Wanita hamil yang terinfeksi CMV dapat menularkannya pada bayi mereka.

Gejala Cytomegalovirus

Orang dengan sistem imun yang kuat biasanya tidak akan mengalami gejala yang signifikan jika terinfeksi CMV. Umumnya, gejala CMV akan muncul pada orang dengan sistem imun yang lemah dan riwayat penyakit mendasar tertentu.

Gejala CMV pada bayi meliputi:

  • Bayi lahir dengan berat badan rendah
  • Bayi lahir prematur
  • Kejang-kejang
  • Bintik atau ruam ungu pada kulit
  • Ukuran kepala yang tidak normal (mikrosefalus)
  • Gangguan fungsi hati atau pembengkakan hati (hepatitis)
  • Radang paru-paru
  • Pneumonia
  • Gangguan pendengaran
  • Gangguan otak
  • Epilepsi

CMV dapat mempengaruhi otak bayi sehingga gangguan kognitif atau kesulitan belajar juga mungkin terjadi.

Gejala CMV pada orang dengan sistem imun yang lemah termasuk masalah pada:

Gejala CMV pada penderita HIV/AIDS meliputi:

  • Diare
  • Gangguan kerongkongan
  • Penurunan berat badan
  • Sakit perut
  • Gangguan penglihatan
  • Kesulitan menelan
  • Kelelahan
  • Kebingungan
  • Nyeri punggung
  • Kelemahan pada kaki
  • Mata muncul bintik-bintik hitam (floater)
  • Kebutaan

Paparan CMV umumnya juga menyebabkan gejala seperti:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Batuk kering
  • Sakit tenggorokan
  • Pembengkakan kelenjar
  • Perubahan kepribadian
  • Nyeri otot
  • Sesak napas
  • Kesulitan berkonsentrasi

Gejala CMV lainnya bervariasi tergantung pada bagian tubuh yang terinfeksi dan kondisi kesehatan pasien secara umum.

Kapan Harus ke Dokter?

Orang dengan sistem imun yang lemah lebih rentan mengalami gejala yang serius akibat paparan CMV. Selalu konsultasikan kepada dokter jika Anda memiliki riwayat masalah pada sistem imun, termasuk ibu hamil dengan penyakit seperti mononukleosis.

Jika Anda terpapar CMV namun keadaan Anda sehat, gejala yang muncul mungkin ringan dan dapat diatasi dengan cukup istirahat, minum banyak air, dan menjaga pola makan yang sehat untuk menjaga kekuatan sistem imun dalam mengendalikan infeksi.

Penyebab Cytomegalovirus

Cytomegalovirus adalah jenis virus herpes yang menyebar langsung melalui cairan tubuh manusia seperti:

  • Air liur
  • Air mani
  • Air seni
  • ASI
  • Darah
  • Cairan vagina

CMV juga dapat ditularkan melalui:

  • Transfusi darah
  • Transplantasi organ
  • Kontak seksual

CMV dapat menginfeksi siapa saja, tetapi hanya akan menyebabkan gejala pada orang dengan sistem imun yang lemah.

Diagnosis Cytomegalovirus

Jika dokter mencurigai adanya paparan CMV, biasanya dokter akan melakukan diagnosis dengan beberapa metode, termasuk:

  • Tes Darah dan Urin: Memeriksa aktivitas CMV melalui antibodi IgM dan IgG, meskipun semua orang mungkin memiliki antibodi tersebut untuk melawan penyakit lain.
  • Biopsi: Mengambil sampel kecil jaringan dari usus, kerongkongan, atau paru-paru dan memeriksanya di laboratorium.
  • Tes Pencitraan: CT scan mungkin diperlukan untuk melihat apakah ada infeksi atau perubahan di otak dan paru-paru.
  • Tes Mata: Memeriksa adanya peradangan pada retina.

Dokter juga akan memeriksa aktivitas CMV pada ibu hamil dengan melakukan tes prenatal (amniosentesis) untuk memastikan apakah janin terinfeksi CMV. Dokter akan mengambil sampel cairan ketuban dan menganalisanya di laboratorium.

Jika dokter mencurigai adanya paparan CMV sejak lahir pada bayi, dokter akan memeriksa kesehatan hati dan ginjal bayi dalam 3 minggu pertama kehidupan bayi.

Jenis Cytomegalovirus

Ada 3 jenis paparan CMV, yaitu:

  • Bawaan (Congenital): Virus ditularkan dari ibu yang terinfeksi CMV kepada bayi yang dikandungnya.
  • Utama (Primary): Seseorang terinfeksi CMV dengan atau tanpa gejala yang mirip dengan mononukleosis karena sistem imunnya kuat.
  • Pengaktifan Kembali (Reactivation): Virus yang sedang tidur dalam tubuh menjadi aktif kembali saat sistem imun Anda lemah.

Gejala CMV akan aktif pada pasien HIV, perawatan kanker, atau transplantasi organ karena sistem imun menjadi lemah.

Pengobatan Cytomegalovirus

Anak-anak atau orang dewasa yang sehat yang terinfeksi CMV biasanya tidak memerlukan pengobatan karena infeksinya akan sembuh dengan sendirinya. Namun, bayi baru lahir, anak-anak, atau orang dewasa dengan sistem imun yang lemah membutuhkan pengobatan intensif dengan obat antivirus seperti:

  • Cidofovir
  • Foscarnet
  • Ganciclovir
  • Valganciclovir

Obat-obatan ini dapat memperlambat pergerakan dan perkembangan virus, tetapi sulit untuk membunuhnya terutama jika pasien memiliki riwayat medis lain yang menyebabkan reaktivasi virus ini. Dokter mungkin juga meresepkan obat lain atau memberikan terapi sesuai tingkat keparahan paparan virus tersebut.

Komplikasi Cytomegalovirus

Umumnya, virus ini dapat menyebabkan komplikasi seperti gangguan pada sistem saraf, sistem pencernaan, penglihatan, paru-paru, pendengaran, kecerdasan, dan otot.

Komplikasi paparan CMV bergantung pada tingkat keparahan dan bagian tubuh yang terinfeksi.

Pencegahan Cytomegalovirus

Cara mencegah paparan CMV adalah dengan menjalani gaya hidup sehat, termasuk:

  • Mencuci tangan dengan sabun dan air selama 15-20 detik, sesering mungkin.
  • Menghindari berbagi minuman dan makanan dari sendok atau gelas yang sama.
  • Membuang tisu, popok, atau barang bekas yang terkontaminasi cairan tubuh.
  • Mencuci tangan sebelum menyentuh wajah.
  • Mencuci tangan sebelum dan setelah menggunakan kamar mandi.
  • Anak-anak rentan terinfeksi CMV karena sistem imun mereka masih berkembang, jadi pastikan untuk sering mencuci tangan setelah kontak langsung dengan anak kecil, mengganti popok, atau terkena air liur atau cairan tubuh lainnya.
  • Hindari mencium anak di bibir.
  • Pastikan melakukan hubungan seks aman, seperti menggunakan kondom atau memastikan pasangan Anda sehat.
  • Mempertahankan kesehatan tubuh Anda jika Anda memiliki riwayat sistem imun yang lemah.

Sementara itu, vaksin eksperimental CMV sedang dalam penelitian. Vaksin ini dapat mencegah infeksi CMV, tetapi belum ada informasi pasti tentang kapan vaksin ini akan tersedia.

Referensi

  1. Brazier, Yvette. 2018. Everything you need to know about cytomegalovirus. https://www.medicalnewstoday.com/articles/173811. (Diakses pada 28 Juli 2020).
  2. CDC. 2020. About Cytomegalovirus (CMV). https://www.cdc.gov/cmv/overview.html. (Diakses pada 28 Juli 2020).
  3. Mayo Clinic. 2020. Cytomegalovirus (CMV) infection. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cmv/symptoms-causes/syc-20355358. (Diakses pada 28 Juli 2020).
  4. WebMD. 2020. Cytomegalovirus (CMV). https://www.webmd.com/hiv-aids/guide/aids-hiv-opportunistic-infections-cytomegalovirus#2-5. (Diakses pada 28 Juli 2020).

About The Author

Kenapa Gigitan Nyamuk Menyebabkan Gatal dan Bentol?

Cara Menghilangkan Jerawat Batu Secara Alami