Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Coxsackie: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Virus Coxsackie berasal dari kelompok enterovirus yang ada dalam saluran pencernaan. Virus Coxsackie dapat menyebar dari orang ke orang. Simak informasi lengkap mengenai gejala, penyebab, dan cara mengatasi virus Coxsackie.

Apa Itu Coxsackie?

Coxsackie adalah penyakit yang sering disebut sebagai hand, foot, and mouth disease (HFMD). Penyakit ini lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak. Gejala yang muncul antara lain demam, luka di mulut, dan ruam melepuh. Selain itu, virus ini juga bisa menurunkan nafsu makan, menyebabkan rasa tidak enak badan, dan sakit tenggorokan.

Gejala Coxsackie

Virus Coxsackie umumnya tidak menimbulkan gejala, namun pada beberapa kasus bisa menyebabkan demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, mual, dan sakit tenggorokan. Seorang anak yang terinfeksi virus ini mungkin hanya merasakan panas tubuh tanpa gejala lainnya. Demam biasanya berlangsung selama 3 hari sebelum menghilang. Beberapa gejala lain yang umum terjadi adalah:

  • Luka mulut yang awalnya berupa bintik merah kecil, umumnya di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi. Luka ini kemudian bisa berubah menjadi melepuh atau bisul.
  • Ruam yang muncul di telapak tangan atau telapak kaki, kadang juga bisa muncul di bokong, siku, lutut, atau daerah genital.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari perawatan medis jika Anda atau anak mengalami sakit leher, nyeri dada, kesulitan bernapas, atau kelelahan yang berlebihan. Konsultasikan juga dengan dokter jika luka di mulut menyebabkan kesulitan menelan dan bisa menyebabkan dehidrasi. Gejala lain yang membutuhkan penanganan dokter meliputi:

  • Demam di atas 38 derajat Celcius untuk bayi di bawah 6 bulan, dan di atas 38,8 derajat Celcius untuk anak yang lebih besar.
  • Muntah
  • Diare
  • Kejang
  • Kantuk yang tidak biasa
  • Nyeri perut
  • Luka di kulit atau mulut
  • Sakit kepala parah, terutama jika disertai muntah, kebingungan, atau kantuk yang tidak biasa.
  • Leher kaku
  • Mata merah, bengkak, dan berair
  • Nyeri di satu atau kedua testis

Pada beberapa kasus, penyakit ini dapat menyebabkan infeksi yang lebih serius yang membutuhkan perawatan di rumah sakit, seperti:

  • Infeksi pada selaput yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang (meningitis)
  • Infeksi pada otak
  • Infeksi pada otot jantung

Penyebab Coxsackie

Coxsackie disebabkan oleh beberapa jenis virus, yang paling umum adalah coxsackievirus A16. Jenis virus lain yang kadang-kadang menyebabkan penyakit ini adalah coxsackievirus A dan enterovirus 71. Infeksi terjadi melalui kontak langsung dengan cairan hidung, tenggorokan, atau tinja yang masuk ke dalam mulut. Virus ini bisa menyerang kapan saja, namun umumnya kasus infeksi meningkat pada musim panas dan awal musim gugur. Virus ini juga dapat bertahan lama di permukaan benda.

Faktor Risiko Coxsackie

Risiko tertinggi terkena infeksi Coxsackie terjadi pada bayi dan anak-anak di bawah 5 tahun. Penyebaran virus sangat mudah terjadi di sekolah, pusat penitipan anak, dan tempat lainnya. Seorang ibu juga dapat menularkan infeksi pada bayinya selama atau setelah melahirkan. Bayi yang baru lahir memiliki risiko tinggi terkena infeksi serius seperti miokarditis, hepatitis, dan radang otak dan selaput otak (meningoensefalitis), yang gejalanya dapat muncul dalam waktu 2 minggu setelah lahir.

Diagnosis Coxsackie

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu untuk mengevaluasi tanda dan gejala yang mengarah pada infeksi enterovirus (EV71), virus RNA yang menyebabkan penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD). Jika terdapat kecurigaan HFMD, dokter akan mencari ruam kulit yang berkaitan dengan infeksi ini, serta luka di mulut dan tenggorokan.

Untuk memastikan diagnosis, mungkin diperlukan pengujian sampel dari tenggorokan, tinja, atau bagian tubuh lainnya. Tes darah dan urine juga dapat mengindikasikan adanya infeksi enterovirus. Jika ada kecurigaan meningitis, dokter akan melakukan tindakan lumbar puncture (spinal tap) untuk memeriksa cairan tulang belakang secara laboratorium. Jika dicurigai miokarditis, rontgen dada dan elektrokardiogram juga dapat dilakukan.

Pengobatan Coxsackie

Terapi yang diberikan dokter akan disesuaikan dengan jenis infeksi dan gejala yang muncul. Biasanya, dokter akan meresepkan obat untuk mengurangi gejala yang dirasakan pasien. Penting untuk diketahui bahwa antibiotik hanya efektif melawan bakteri dan tidak berpengaruh pada virus.

Jika mengalami nyeri ringan dan demam, pasien dapat mengonsumsi acetaminophen atau ibuprofen. Namun, jika demam berlangsung lebih dari 24 jam atau muncul gejala infeksi yang lebih serius, segera cari perawatan medis. Banyak anak yang mengalami penyakit ini dalam bentuk ringan dapat sembuh tanpa perlu perawatan medis. Anak-anak dengan demam tanpa gejala lainnya harus banyak beristirahat dan bermain di dalam ruangan. Berikan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi.

Komplikasi Coxsackie

Banyak anak dapat pulih dari infeksi Coxsackie dalam waktu 7 hingga 10 hari tanpa masalah. Namun, dalam beberapa kasus, komplikasi dapat terjadi, seperti gagal jantung yang berkaitan dengan miokarditis, dan bahkan kematian mendadak akibat kelainan irama jantung. Bayi yang baru lahir dengan infeksi enterovirus bisa mengalami infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa, seperti gagal hati dan pendarahan hebat.

Pencegahan Coxsackie

Karena belum ada vaksin untuk penyakit ini, mencuci tangan adalah cara terbaik untuk mencegah penularan. Ingatkan setiap anggota keluarga untuk mencuci tangan dengan baik dan benar, terutama setelah menggunakan toilet, mengganti popok, dan sebelum makan. Selain itu, rutin membersihkan mainan anak dengan disinfektan karena virus bisa bertahan di permukaan benda selama beberapa hari.

Jika anak terkena infeksi enterovirus, sebaiknya menjauhkannya dari sekolah, tempat penitipan anak, atau kolam renang sampai kondisinya benar-benar membaik. Meskipun tindakan ini dapat mengurangi penyebaran, namun tidak bisa sepenuhnya mencegahnya.

Referensi

  1. Anonim. Coxsackie Virus. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/coxsackie-virus. (Diakses pada 9 September 2020).
  2. Anonim. Coxsackievirus Infections. https://kidshealth.org/en/parents/coxsackie.html. (Diakses pada 9 September 2020).
  3. Anonim. Coxsackieviruses and Other Enterovirus Infections. https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/infections/Pages/Coxsackieviruses-and-Other-Enterovirus-Infections.aspx. (Diakses pada 9 September 2020).
  4. Henry, Anita K. 2005. Coxsackie Virus: Facts You Need to Know. https://www.parents.com/baby/health/other-issues/coxsackie-virus-facts/. (Diakses pada 9 September 2020).

About The Author

Pekerjaan yang Cocok untuk Introvert dengan Gaji Tinggi

5 Bahaya Anal Seks yang Harus Anda Ketahui