Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Cermati Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif Agar Tidak Salah Kaprah

Myles Bannister

Anak yang selalu ingin bergerak dan tidak bisa diam sering kali disebut anak hiperaktif. Sebenarnya, penggunaan istilah tersebut kurang tepat karena terdapat perbedaan anak aktif dan hiperaktif. Apa yang membedakan keduanya? Berikut penjelasannya.

Apa itu Hiperaktif?

Anak-anak pada dasarnya aktif dan selalu mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Mereka memiliki banyak energi karena sedang dalam proses perkembangan otak. Namun, jika anak nyaris tidak bisa diam, sering melompat dari satu kegiatan ke kegiatan lain dalam waktu singkat, atau tidak dapat mengikuti kegiatan yang ‘tenang’, seperti menggambar dan bermain puzzle, kemungkinan ia mengalami hiperaktivitas.

Hiperaktivitas adalah kondisi di mana anak selalu bergerak sepanjang waktu dan tidak bisa diam seperti anak-anak seusianya. Kondisi ini berdampak negatif pada konsentrasi dan pengendalian dirinya.

Anak dengan hiperaktivitas jauh lebih aktif secara fisik dan verbal daripada anak seusianya. Namun, kondisi hiperaktivitas bisa dianggap normal di kelompok umur tertentu, tetapi dianggap sebagai hiperaktif di kelompok umur lainnya.

Misalnya, anak berusia 5 tahun yang tidak bisa duduk diam, selalu bergerak, dan hanya fokus selama beberapa menit tidak dianggap hiperaktif. Hal tersebut adalah hal yang biasa karena anak pada usia itu masih dalam tahap eksplorasi kinestetik.

Namun, jika anak berusia 8 tahun memiliki perilaku yang sama, ia bisa dikategorikan sebagai anak hiperaktif karena anak pada usia tersebut seharusnya sudah lebih tenang dan fungsi eksekutifnya sudah normal.

Apakah Anak Hiperaktif Selalu ADHD?

Hiperaktivitas bisa menjadi salah satu tanda ADHD (attention deficit hyperactivity disorder), tetapi tidak semua anak hiperaktif memiliki ADHD. Untuk mendiagnosis ADHD, anak perlu menjalani penilaian dan tes yang dilakukan oleh dokter anak, psikolog, atau psikiater.

Hiperaktivitas dapat terlihat pada anak pra sekolah. Anak yang hiperaktif akan mengalami kesulitan berperilaku di sekolah, sering tidak menyelesaikan tugas, mudah marah, kesulitan mengikuti instruksi, dan memiliki konsentrasi yang singkat dan mudah teralihkan.

Orang tua sebaiknya lebih waspada dan berkonsultasi dengan dokter anak atau psikolog jika melihat tanda-tanda hiperaktivitas pada anak. Hiperaktivitas dapat terjadi pada anak laki-laki maupun perempuan, tetapi anak laki-laki memiliki risiko ADHD yang lebih tinggi.

Tanda-tanda ADHD

Tanda-tanda ADHD perlu diketahui untuk mengenalinya. Anak ADHD mengalami kesulitan berkonsentrasi, impulsif, dan memiliki berbagai gejala lainnya. Berikut adalah beberapa tanda-tanda ADHD pada anak:

  • Kesulitan memproses informasi

Anak ADHD cenderung lambat dalam memahami informasi dan instruksi karena hiperaktivitasnya mengganggu fokus.

  • Kesulitan mengatur emosi

Anak ADHD mudah stres dan frustasi dalam situasi yang tidak teratur atau saat diberi tugas yang membutuhkan ketenangan. Hal ini dapat berdampak pada kemampuan sosialisasi, keinginan untuk mengisolasi diri, dan rendahnya kepercayaan diri.

Fungsi eksekutif adalah fungsi otak yang mengatur kegiatan seperti merencanakan, mengingat detail, memprioritaskan, dan fokus pada satu hal. Gangguan fungsi eksekutif dapat membuat anak ADHD sulit mengingat aktivitas sehingga sering terluka, kehilangan barang, atau tidak siap sebelum berkegiatan.

Anak ADHD terlihat lebih kecil dari usianya dalam perilaku berteman, berperilaku, dan mengambil risiko.

Perbedaan antara anak hiperaktif dan ADHD terletak pada kemampuan mengendalikan diri dan merespons instruksi. Jika anak dapat mengendalikan impulsivitasnya dan merespons instruksi dengan baik, kemungkinan besar ia tidak memiliki ADHD.

Perbedaan Anak Hiperaktif dan Aktif

Apa saja perbedaan anak aktif dan hiperaktif? Berikut adalah tanda-tanda yang dapat diperhatikan orang tua:

1. Rentang perhatian

Perbedaan pertama adalah dalam rentang perhatian. Anak aktif mungkin tidak dapat fokus terlalu lama pada satu kegiatan, tetapi masih dalam rentang normal sesuai usianya. Anak aktif dapat fokus jika menemukan kegiatan yang disukainya.

Anak hiperaktif tidak dapat fokus pada satu kegiatan. Mereka dengan cepat berpindah ke kegiatan lain dan tidak menyelesaikan tugas atau permainannya.

2. Sensitivitas

Anak hiperaktif lebih mudah merasa bosan, sensitif terhadap rangsangan, sering mengeluh, merengek, dan menangis dengan suara tinggi. Anak aktif dapat menjaga suasana hati mereka dan mampu memotivasi diri untuk tenang, kecuali saat mereka marah, lelah, atau lapar.

3. Cara berbicara

Anak aktif mampu merespon pembicaraan dengan baik. Mereka mendengarkan instruksi dan berbicara dengan bahasa yang teratur dan nada normal.

Anak hiperaktif cenderung berbicara dengan nada tinggi dan cepat. Mereka seringkali menginterupsi dan memotong pembicaraan orang lain. Beberapa anak juga kesulitan berhenti berbicara walaupun sudah diperingatkan.

4. Cara bermain

Anak aktif mau bergantian, menunggu giliran, dan bersabar dalam bermain dengan teman mereka. Anak hiperaktif cenderung tidak mau menunggu, tidak sabar, dan tidak bersedia berbagi atau bergantian dalam bermain.

5. Waktu beristirahat

Anak aktif berhenti dan beristirahat saat mereka lelah. Mereka juga memiliki waktu tidur yang teratur. Anak hiperaktif tidak bisa diam saat beristirahat. Mereka menggoyangkan badan, mengetuk-ngetukkan kaki, menggigit kuku, dan lainnya. Hal ini menyebabkan waktu tidur mereka singkat dan tidak teratur.

Referensi

  1. Anonim. 2022. The Difference Between ADHD And An Active Child. https://strategicpsychology.com.au/the-difference-between-adhd-and-an-active-child/. (Diakses pada 18 Maret 2022).
  2. Calaway, Jeff. 2016. Does my hyperactive child have ADHD?. https://www.checkupnewsroom.com/does-my-hyperactive-child-have-adhd/. (Diakses pada 18 Maret 2022).
  3. Low, Keath. 2021. Does Your Child Have ADHD or Is It Just High Energy?. https://www.verywellmind.com/difference-between-an-energetic-child-and-one-with-adhd-20486. (Diakses pada 18 Maret 2022).

About The Author

Mycetoma: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Jenis-Jenis Buah Berry yang Lezat dan Kaya Manfaat