Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Cefalexin: Kandungan, Fungsi, Dosis, Efek Samping, dll

Myles Bannister

Cefalexin adalah antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri seperti infeksi saluran pernapasan atas, infeksi telinga, dll. Cefalexin obat ini banyak digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri dengan cepat dan efektif.

Informasi Umum Obat Cefalexin

Berikut ini adalah informasi umum tentang obat Cefalexin:

Nama Obat Cefalexin
Kandungan Obat Cefalexin
Kelas Obat Antibiotik sefalosporin generasi I
Kategori Obat resep
Manfaat Obat Mengatasi infeksi bakteri
Kontraindikasi Hipersensitif
Sediaan Obat Tablet dan kapsul
Harga Obat Rp1.791/tablet

Harga obat cefalexin dapat bervariasi. Beberapa merek dagang obat cefalexin yang tersedia adalah Cefabiotic, Lexipron, Tepaxin, Sofaxin, Cephalexin Indo Farma, dll.

Cefalexin Obat Apa?

Cefalexin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri seperti infeksi saluran pernapasan atas, infeksi telinga, infeksi kulit, infeksi saluran kemih, dan infeksi kulit lainnya. Obat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi, sehingga dapat mengatasi gejala dengan cepat dan efektif. Cefalexin termasuk dalam golongan antibiotik sefalosporin dan harus digunakan sesuai dengan resep dokter.

Fungsi Obat Cefalexin

Manfaat penggunaan cefalexin adalah:

  • Mengatasi otitis media.
  • Mengatasi faringitis.
  • Mengatasi infeksi kulit atau jaringan lunak.
  • Mengatasi osteomielitis.
  • Mengatasi sistitis.
  • Mengatasi prostatitis.
  • Mengatasi pielonefritis.
  • Mengatasi infeksi saluran pernafasan atas.
  • Mengatasi profilaksis bakteri endokarditis.

Cefalexin digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri dan mungkin juga digunakan untuk indikasi lain yang tidak tercantum dalam informasi ini.

Dosis Cefalexin

Berikut ini adalah panduan dosis cefalexin untuk beberapa jenis infeksi:

  • Dewasa: 250 mg setiap 6 jam atau 500 mg setiap 12 jam. Dosis maksimal adalah 4.000 mg per hari yang dibagi dalam 2-4 dosis.
  • Anak: 25-50 mg/kgBB per hari, diberikan dalam dosis terbagi setiap 12 jam.

Untuk infeksi gigi akut, prostatitis akut, infeksi tulang dan sendi, infeksi genitourinari, dan infeksi saluran pernapasan, dosis yang dianjurkan adalah:

  • Dewasa: 250 mg setiap 6 jam atau 500 mg setiap 12 jam selama minimal 10 hari. Dosis maksimal adalah 4.000 mg per hari dalam dosis terbagi.
  • Anak: 25-50 mg/kgBB per hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam selama minimal 10 hari.

Untuk otitis media pada anak, dosis yang dianjurkan adalah 75-100 mg/kgBB per hari, dalam 4 dosis terbagi. Panduan ini tidak menggantikan resep dokter.

Interaksi Obat Cefalexin

Kemungkinan interaksi dengan obat lain:

  • Acetaminophen
  • Advil (ibuprofen)
  • Amoxicillin
  • Aspirin Low Strength (aspirin)
  • Benadryl (diphenhydramine)
  • Clindamycin
  • Cymbalta (duloxetine)
  • Doxycycline
  • Minyak ikan (omega-3 polyunsaturated fatty acids)
  • Hydrocodone
  • Lipitor (atorvastatin)
  • Lyrica (pregabalin)
  • Methadone
  • Metoprolol Succinate ER (metoprolol)
  • Metoprolol Tartrate (metoprolol)
  • MiraLAX (polyethylene glycol 3350)
  • Motrin (ibuprofen)
  • Naproxen
  • Nexium (esomeprazole)
  • Norco (acetaminophen / hydrocodone)
  • Prednisone
  • ProAir HFA (albuterol)
  • Singulair (montelukast)
  • Synthroid (levothyroxine)
  • Tylenol (acetaminophen)
  • Vitamin B12 (cyanocobalamin)
  • Vitamin C (ascorbic acid)
  • Vitamin D3 (cholecalciferol)
  • Xanax (alprazolam)
  • Zyrtec (cetirizine)

Segera beritahu dokter Anda jika sedang mengonsumsi obat lain sebelum menggunakan cefalexin.

Efek Samping Cefalexin

Efek samping yang mungkin terjadi saat menggunakan cefalexin adalah:

  • Diare
  • Sakit perut
  • Panas dingin
  • Batuk
  • Warna urine menjadi gelap
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Lelah
  • Rasa gatal atau ruam
  • Nyeri sendi dan otot
  • Hilang nafsu makan
  • Mata merah
  • Kelelahan yang tidak biasa

Segera hubungi dokter Anda jika mengalami reaksi alergi atau kondisi tidak membaik saat menggunakan obat ini.

Peringatan Obat Cefalexin

Peringatan sebelum menggunakan obat ini:

  • Jangan minum obat ini jika memiliki riwayat alergi terhadap cefalexin.
  • Beritahu dokter jika memiliki riwayat alergi terhadap obat lain.
  • Beritahu dokter jika sedang berencana hamil, sedang hamil, atau menyusui sebelum menggunakan obat ini.
  • Minum obat ini sesuai dengan instruksi dokter.

Petunjuk Penggunaan Obat Cefalexin

Petunjuk penggunaan obat ini adalah:

  • Obat ini dapat diminum sebelum atau sesudah makan.
  • Minum obat sesuai dosis dan jadwal yang ditentukan.
  • Jangan menggandakan dosis untuk menghindari risiko overdosis.
  • Baca petunjuk penggunaan obat sebelum mengonsumsinya.
  • Konsultasikan dengan dokter untuk penggunaan obat yang paling efektif dalam mengatasi kondisi penyakit Anda.

Petunjuk Penyimpanan Cefalexin

Cara menyimpan obat dengan benar agar tidak rusak:

  • Hindari paparan cahaya, panas, air, dan kelembapan yang dapat merusak kandungan obat.
  • Simpan obat di tempat yang sejuk, kering, dan suhu dibawah 30°C.
  • Jangan membuang jarum dan alat suntik secara sembarangan, masukkan ke dalam wadah “benda tajam” anti-tusukan.
  • Simpan obat di kotak obat khusus, kotak P3K, atau laci lemari.
  • Jauhkan obat dari kompor, wastafel, dan peralatan panas lainnya.
  • Selalu simpan obat dalam wadah aslinya.
  • Jangan membuang obat sembarangan karena dapat mencemari lingkungan.
  • Selalu simpan obat di tempat yang tidak terjangkau oleh anak-anak.
  • Tanyakan kepada apoteker tentang instruksi penyimpanan obat yang lebih spesifik.

Itulah informasi umum tentang cefalexin. Informasi ini tidak menggantikan konsultasi langsung dengan dokter.

Referensi

  1. EMC. 2019. Cefalexin 500mg Capsules. https://www.medicines.org.uk/emc/product/554/smpc. (Diakses pada 1 Februari 2020).
  2. Drugs. 2018. Cephalexin. https://www.drugs.com/cephalexin.html. (Diakses pada 1 Februari 2020).
  3. MIMS. 2020. Cefalexin. http://mims.com/indonesia/drug/info/cefalexin/?type=brief&mtype=generic. http://mims.com/indonesia/drug/info/cefalexin/?type=brief&mtype=generic. (Diakses pada 14 Februari 2020).

About The Author

Lamellar Ichthyosis: Penyebab, Gejala, Penanganan

Camilan Aman untuk Penderita Hipertensi