Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Cara Merawat Pasien Parkinson secara Alami dan Medis (Efektif)

Myles Bannister

Merawat pasien Parkinson dapat dilakukan baik secara alami maupun dengan pengobatan medis untuk meringankan gejalanya. Perawatan ini meliputi perubahan gaya hidup, terapi obat-obatan, dan dalam beberapa kasus, pembedahan. Simaklah berbagai cara dan pengobatan untuk mengatasi penyakit Parkinson!

Apa Itu Penyakit Parkinson?

Penyakit Parkinson adalah gangguan sistem saraf yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengontrol gerakan. Penyakit ini umumnya dimulai secara perlahan dan semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Gejala Parkinson antara lain gemetar, kekakuan otot, kesulitan dalam berjalan, serta masalah keseimbangan dan koordinasi tubuh.

Pada tahap lanjut, pasien Parkinson dapat mengalami kesulitan berbicara, tidur, masalah mental dan ingatan, perubahan perilaku, serta gejala lainnya. Selain itu, penyakit ini tidak dapat disembuhkan, namun gejalanya dapat dikendalikan melalui pengobatan baik secara alami maupun medis.

Cara Merawat Pasien Parkinson secara Alami

Bagi penderita Parkinson, pendamping perawatan perlu bekerja sama dengan dokter untuk menemukan perawatan yang sesuai dengan gejala yang dialami, karena pemilihan obat dapat berbeda antara satu pasien dengan pasien lainnya sesuai dengan respon tubuh masing-masing.

Hal yang terpenting adalah memilih obat dengan efek samping yang paling minimal namun tetap dapat meredakan gejala Parkinson. Beberapa perubahan gaya hidup juga dapat membantu memudahkan kehidupan penderita Parkinson.

Berikut adalah cara merawat pasien Parkinson:

1. Mengonsumsi Makanan Sehat

Meskipun belum ada bukti yang menyatakan bahwa makanan atau kombinasi makanan dapat secara langsung mengatasi gejala Parkinson, beberapa jenis makanan dapat membantu meringankan beberapa gejala. Misalnya, mengonsumsi makanan berserat tinggi dan cukup cairan dapat membantu mencegah sembelit yang umum terjadi pada pasien Parkinson.

Diet seimbang juga penting untuk memastikan penderita Parkinson mendapatkan nutrisi yang mencukupi, termasuk asam lemak omega-3 yang bermanfaat bagi mereka.

2. Melakukan Olahraga secara Rutin

Olahraga yang rutin dapat membantu meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, dan keseimbangan otot pada pasien Parkinson. Selain itu, olahraga juga dapat meningkatkan ketenangan serta mengurangi depresi dan kecemasan.

Dokter mungkin akan merekomendasikan pasien untuk berkonsultasi dengan ahli terapi fisik guna mempelajari program latihan yang sesuai dengan kondisi pasien. Beberapa jenis olahraga yang bisa dicoba oleh pasien Parkinson antara lain berjalan, berenang, menari, berkebun, aerobik air, atau peregangan.

Pasien Parkinson sering mengalami kesulitan dalam berjalan secara normal karena kondisi tersebut dapat mengganggu indra keseimbangan tubuh (vestibular). Oleh karena itu, melakukan olahraga secara rutin dapat membantu meningkatkan keseimbangan ini.

3. Terapi Okupasi untuk Aktivitas Sehari-hari

Kegiatan atau aktivitas sehari-hari seringkali menjadi sulit bagi penderita Parkinson, seperti makan, berpakaian, mandi, atau menulis. Untuk membantu mempermudah aktivitas tersebut, penderita dapat berkonsultasi dengan seorang terapis okupasi yang dapat memberikan teknik-teknik agar kehidupan sehari-hari menjadi lebih mudah.

4. Mencegah Terjatuh

Penderita Parkinson umumnya rentan terjatuh pada tahap penyakit yang lebih parah. Bahkan, mereka mungkin kehilangan keseimbangan hanya dengan dorongan atau sedikit benturan. Untuk menghindari cedera, beberapa cara merawat pasien Parkinson yang direkomendasikan antara lain:

  • Menggunakan putaran U alih-alih membelokkan tubuh secara tiba-tiba.
  • Membagi berat badan dengan merata pada kedua kaki dan menghindari bersandar.
  • Tidak membawa barang saat berjalan.
  • Menghindari berjalan mundur.

5. Menggunakan Terapi Pendukung

Terapi alternatif ini dapat membantu meredakan beberapa gejala dan komplikasi yang dialami oleh pasien Parkinson, seperti kelelahan, nyeri, dan depresi. Ketika digunakan bersamaan dengan perawatan lainnya, terapi ini dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.

Berikut adalah beberapa jenis terapi pendukung untuk pasien Parkinson:

  • Pijat: Terapi pijat dapat membantu mengurangi ketegangan otot dan meningkatkan relaksasi. Namun, terapi ini biasanya tidak termasuk dalam jaminan kesehatan.
  • Yoga: Gerakan dan pose peregangan yang lembut dalam yoga dapat membantu meningkatkan fleksibilitas dan keseimbangan tubuh. Pasien dapat menyesuaikan pose yoga sesuai dengan kemampuan fisiknya.
  • Tai Chi: Latihan tai chi menggunakan gerakan lambat dan aliran yang dapat membantu meningkatkan keseimbangan, fleksibilitas, dan kekuatan otot. Latihan ini juga dapat membantu mencegah pasien terjatuh. Selain itu, tai chi juga lebih efektif dalam meningkatkan keseimbangan pada pasien Parkinson daripada latihan peregangan dan kekuatan biasa.
  • Meditasi: Dengan bermeditasi, pasien dapat merenung dengan tenang dan memusatkan pikiran pada ide atau gambar tertentu. Meditasi dapat mengurangi stres, nyeri, dan meningkatkan ketenangan.
  • Teknik Alexander: Teknik ini berfokus pada postur otot, keseimbangan, dan pemikiran mengenai penggunaan otot oleh pasien Parkinson. Teknik ini dapat membantu mengurangi ketegangan dan nyeri otot.
  • Terapi dengan Hewan Peliharaan: Jika Anda memiliki hewan peliharaan, memiliki kucing atau anjing dapat membantu meningkatkan fleksibilitas dan gerakan tubuh pasien serta meningkatkan kesehatan emosionalnya.

Cara Merawat Pasien Parkinson secara Medis

Penggunaan obat-obatan tertentu dapat membantu pasien Parkinson mengatasi masalah gerakan seperti berjalan, bergerak, dan gemetar. Setelah memulai pengobatan, pasien mungkin mengalami peningkatan gejala yang signifikan. Namun, seiring berjalannya waktu, manfaat obat-obatan umumnya berkurang atau tidak konsisten.

Berikut adalah cara merawat pasien Parkinson secara medis:

1. Levodopa-Carbidopa

Levodopa adalah obat yang paling efektif dalam pengobatan penyakit Parkinson. Obat ini merupakan bahan kimia alami yang masuk ke otak dan diubah menjadi dopamin. Levodopa dapat dikombinasikan dengan carbidopa, yang melindungi levodopa agar tidak langsung diubah menjadi dopamin di luar otak. Hal ini membantu mencegah atau mengurangi efek samping seperti mual.

Selain dalam bentuk tablet, dokter juga dapat meresepkan levodopa-carbidopa dalam bentuk infus atau inhalasi. Penggunaan inhalasi dapat diberikan jika obat oral tidak efektif. Inhalasi dilakukan melalui selang makanan yang dimasukkan dalam bentuk gel langsung ke usus kecil.

2. Agonis Dopamin

Berbeda dengan levodopa, agonis dopamin tidak diubah menjadi dopamin di dalam tubuh. Sebaliknya, obat ini memberikan efek yang serupa dengan dopamin di dalam otak pasien.

Agonis dopamin tidak seefektif levodopa dalam mengatasi gejala Parkinson. Namun, obat ini memiliki efek yang lebih tahan lama dan dapat digunakan bersama dengan levodopa untuk mengurangi efek samping dari levodopa yang tidak konsisten.

Contoh golongan obat agonis dopamin meliputi pramipexole, ropinirole, dan rotigotine. Terdapat juga agonis dopamin dalam bentuk suntikan bernama apomorphine yang bekerja dengan cepat untuk meredakan gejala.

3. Inhibitor Monoamine Oxidase-B

Inhibitor Monoamine Oxidase-B (MAO-B), seperti selegiline dan rasagiline, adalah alternatif lain bagi levodopa dalam pengobatan penyakit Parkinson pada tahap awal.

Golongan obat ini dapat membantu menghambat enzim atau zat otak yang memecah dopamin (monoamine oxidase-B), sehingga meningkatkan kadar dopamin dalam otak.

Baik selegiline maupun rasagiline dapat membantu mengurangi gejala Parkinson, meskipun efeknya lebih kecil dibandingkan dengan levodopa. Obat ini dapat digunakan bersama dengan levodopa atau agonis dopamin.

4. Amantadine

Amantadine dapat diresepkan untuk meredakan gejala penyakit Parkinson tahap awal yang ringan. Obat ini juga dapat digunakan bersama dengan carbidopa-levodopa saat penyakit Parkinson mencapai tahap akhir untuk mengontrol gerakan tidak sadar (dyskinesia) yang terjadi akibat efek samping carbidopa-levodopa.

Beberapa efek samping amantadine yang mungkin terjadi adalah munculnya bintik-bintik ungu pada kulit, pembengkakan pergelangan kaki, dan halusinasi.

5. Antikolinergik

Obat-obatan antikolinergik telah digunakan selama bertahun-tahun untuk mengendalikan tremor yang terkait dengan penyakit Parkinson. Beberapa contohnya adalah benztropine atau trihexyphenidyl. Penggunaan obat-obatan antikolinergik ini dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan kognitif, memori, halusinasi, mulut kering, sembelit, dan gangguan buang air kecil.

6. Pembedahan

Perawatan Parkinson biasanya melibatkan perubahan gaya hidup dan penggunaan obat-obatan, tetapi dalam beberapa kasus tertentu, operasi stimulasi otak dapat dilakukan. Jika Anda mempertimbangkan pembedahan, seorang spesialis bedah akan membahas kemungkinan risiko dan manfaatnya.

Prosedur operasi stimulasi otak melibatkan penempatan generator pulsar mirip pacu jantung di dada pasien. Generator ini terhubung dengan satu atau dua kabel halus yang ditempatkan di bawah kulit dan dimasukkan ke area tertentu di otak.

Arus listrik kecil dihasilkan oleh generator pulsar dan mengalir melalui kabel untuk merangsang daerah otak yang terpengaruh oleh Parkinson. Meskipun operasi ini tidak dapat menyembuhkan penyakit Parkinson, namun dapat memperbaiki gejala pada beberapa pasien.

Referensi

  1. Anonim. 2019. Parkinson’s disease. https://www.nhs.uk/conditions/parkinsons-disease/treatment/ (Diakses pada 7 Juli 2021)
  2. Anonim. 2020. Parkinson’s Disease. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8525-parkinsons-disease-an-overview (Diakses pada 7 Juli 2021)
  3. Mayo Clinic Staff. 2020. Parkinson’s disease. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/parkinsons-disease/symptoms-causes/syc-20376055 (Diakses pada 7 Juli 2021)

About The Author

11 Makanan Penyebab Keputihan pada Wanita

11 Manfaat Kulit Semangka, Bisa Tingkatkan Libido Pria!