Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Cara Membedakan Demam Berdarah dan Tifus

Myles Bannister

Penyebab Demam Berdarah dan Tifus

Meskipun mirip, penyebab penyakit demam berdarah dan tifus memiliki perbedaan:

Demam berdarah

Penyebab penyakit demam berdarah (DB) adalah virus Dengue, sehingga juga disebut demam berdarah dengue (DBD). Ada 4 jenis virus DB, itulah sebabnya pada beberapa kasus penderita DB menunjukkan gejala yang berbeda. Penyakit ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti.

Nyamuk yang mengisap darah dari penderita DB kemudian menggigit orang lain membuat virus menyebar dan menyebabkan demam berdarah.

Tifus

Penyebab penyakit tifus adalah bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini berkembang pada tempat yang kotor. Penyebarannya dibantu oleh serangga pembawa bakteri seperti lalat. Jika lalat atau serangga pembawa bakteri ini hinggap pada makanan atau minuman dan kita mengonsumsinya, kita bisa terkena tifus.

Bagian tubuh yang diserang

Penyakit demam berdarah dan tifus menyerang bagian tubuh yang berbeda:

Demam berdarah

Virus demam berdarah dapat menyebabkan pendarahan pada organ tubuh penderitanya. Bintik merah pada kulit menunjukkan adanya pendarahan dalam tubuhnya. Pendarahan juga dapat terjadi pada organ-organ penting yang bisa menyebabkan kematian.

Tifus

Bakteri tifus menyerang usus, hati, limpa, dan kantung empedu.

Gejala Demam Berdarah dan Tifus

Demam berdarah

Gejala penderita DB antara lain:

  1. Panas tinggi, umumnya > 38 derajat Celcius.
  2. Badan pegal-pegal, sakit kepala, menggigil, muntah.
  3. Muncul bintik-bintik merah pada kulit. Gejala ini dapat dilihat dengan tes tourniquet.
  4. Setelah hari ketiga, demam turun namun dapat kembali. Pada masa ini perlu menjaga kesehatan.

Tifus

Gejala tifus antara lain:

  1. Awalnya, demam tidak terlalu tinggi dan suhu meningkat secara bertahap hingga > 38 derajat Celcius.
  2. Suhu meningkat di malam hari dan turun di pagi hari, berbeda dengan demam berdarah.
  3. Nyeri perut, diare, batuk, sakit tenggorokan.

Pemeriksaan Demam Berdarah dan Tifus

Demam berdarah

Pada pemeriksaan yang lebih canggih, dapat diketahui apakah darah mengandung virus dengue atau tidak. Jika jumlah trombosit normal tetapi darah positif mengandung virus dengue, maka penderita mengalami demam berdarah.

Tifus

Lakukan tes widal untuk mengetahui apakah darah mengandung antibodi terhadap bakteri Salmonella typhi. Jika hasil menunjukkan > 1/160, berarti penderita menderita tifus. Selain itu, juga bisa melakukan kultur bakteri dari tinja penderita.

Pengobatan Demam Berdarah dan Tifus

Demam berdarah

Secara medis, belum ditemukan obat khusus untuk demam berdarah. Hal yang dapat dilakukan adalah menjaga agar penderita tidak dehidrasi.

Jika penderita tidak dapat makan dengan baik, mengalami diare atau muntah, penderita perlu dirawat di rumah sakit untuk diberikan infus dan cairan agar menjadi lebih kuat. Tidak ada pantangan makanan untuk penderita demam berdarah.

Tifus

Tifus diobati dengan antibiotik untuk membunuh bakteri. Makanan yang dikonsumsi tidak boleh keras untuk menyembuhkan luka pada usus. Nasi tim atau bubur bisa menjadi makanan yang dapat dikonsumsi. Hindari makanan asam dan pedas.

Pencegahan Demam Berdarah dan Tifus

Demam berdarah

Mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti dengan melakukan gerakan 3 M, yaitu menguras bak mandi minimal 1 minggu sekali, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas tidak terpakai yang berpotensi menjadi tempat genangan air hujan.

Tifus

Pencegahan tifus dengan menjaga kebersihan lingkungan, memilih makanan dan minuman yang bersih, serta mengurangi makan di luar sembarangan.

Selalu menjaga kesehatan dengan menjaga kebersihan diri, kebersihan makanan, kebersihan rumah, dan kebersihan lingkungan di sekitar kita.

Dengan ulasan di atas, semoga bisa memahami perbedaan antara DB dan tifus, sehingga penanganan tepat dapat dilakukan dan menghindari risiko kematian.

Informasi kesehatan ini telah ditinjau oleh dr. Stephanie Pangestian.

About The Author

Kulit: Struktur, Fungsi, Penyakit, dan Cara Merawatnya

Alendronate: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll