Busung lapar atau gizi buruk adalah kondisi yang umum terjadi di negara berkembang atau terbelakang. Meskipun demikian, beberapa kasus gizi buruk masih terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang kondisi ini, termasuk penyebab, gejala, dan penanganannya.
Apa Itu Busung Lapar?
Busung lapar atau gizi buruk adalah istilah untuk kondisi malnutrisi yang juga dikenal dengan sebutan kwashiorkor. Kondisi ini biasanya terjadi di negara berkembang, terutama di daerah yang mengalami kelaparan.
Busung lapar biasanya diderita oleh anak-anak, terutama yang masih balita. Penderita kwashiorkor umumnya memiliki tubuh yang kurus, kecuali pada pergelangan kaki, telapak kaki, dan perut yang membengkak akibat penumpukan cairan.
Busung lapar merupakan kondisi medis darurat yang membutuhkan penanganan cepat. Bila tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kegagalan organ dan menghambat pertumbuhan anak-anak dalam jangka panjang.
Kondisi ini umumnya terjadi di beberapa negara di Asia Tenggara, Afrika Sub-Sahara, dan Amerika Tengah. Namun, kondisi ini jarang terjadi di negara atau daerah yang masyarakatnya dapat dengan mudah mendapatkan makanan.
Gejala Busung Lapar
Ciri-ciri busung lapar antara lain:
- Perubahan tekstur dan warna kulit serta rambut (menjadi warna karat)
- Kelelahan
- Diare
- Massa otot hilang
- Berat badan tidak bertambah atau gagal tumbuh
- Edema atau pembengkakan pada pergelangan kaki, telapak kaki, dan perut
- Sistem kekebalan tubuh rusak sehingga infeksi lebih sering terjadi
- Ruam bersisik
- Mudah marah atau rewel
- Syok
Penyebab Busung Lapar
Busung lapar umumnya disebabkan oleh kekurangan asupan protein dalam makanan. Protein merupakan nutrisi penting bagi setiap sel dalam tubuh.
Protein dalam makanan berfungsi untuk memperbaiki sel yang rusak dan membentuk sel-sel baru dalam tubuh. Proses regenerasi sel ini berlangsung terus-menerus dalam tubuh.
Sekalipun kehamilan dan pertumbuhan anak membutuhkan asupan protein yang cukup untuk mendukung pertumbuhannya. Jika kekurangan asupan protein, fungsi dan pertumbuhan tubuh tidak akan berjalan normal.
Diagnosis Busung Lapar
Dokter akan mendiagnosis busung lapar dengan memerhatikan riwayat kesehatan pasien, melakukan pemeriksaan fisik, dan mungkin melakukan pemeriksaan lainnya.
Berikut adalah beberapa pemeriksaan yang mungkin dilakukan untuk mendiagnosis gizi buruk:
Pemeriksaan Fisik
Dokter akan mencari tanda-tanda fisik khas seperti ruam atau lesi pada kulit, serta pembengkakan pada kaki, telapak kaki, dan perut. Kadang-kadang pembengkakan juga dapat terjadi pada wajah dan lengan.
Dokter juga akan membandingkan berat badan dengan tinggi badan untuk mengetahui apakah terdapat kekurangan berat badan.
Tes Darah
Tes darah umumnya dilakukan untuk mengetahui kadar elektrolit, kreatinin, protein total, dan prealbumin. Pada kasus busung lapar anak-anak, tes darah juga dapat menunjukkan kadar gula darah, protein, natrium, dan magnesium yang rendah.
Kadang-kadang, dokter dapat mendiagnosis busung lapar hanya dengan pemeriksaan fisik dan mengetahui riwayat diet pasien. Dalam hal ini, tes darah tidak perlu dilakukan.
Pengobatan Busung Lapar
Perbaikan gizi pada busung lapar harus dilakukan secara bertahap. Pemberian protein atau kalori dalam jumlah besar secara langsung tidak akan membantu dan justru berpotensi merusak tubuh.
Langkah pertama biasanya adalah memberikan karbohidrat, gula, dan lemak. Kemudian diberikan protein, vitamin, dan mineral. Proses reintroduksi makanan ini biasanya memakan waktu satu minggu atau lebih.
Apabila seseorang mengalami kwashiorkor, mungkin juga terjadi intoleransi terhadap laktosa. Jika hal ini terjadi, konsumsi produk susu harus dihindari.
Jika terdapat kondisi lain seperti tekanan darah rendah, detak jantung tinggi, atau masalah kesehatan lainnya, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk mengatasi masalah tersebut.
Pencegahan Busung Lapar
Busung lapar seharusnya dapat dicegah dengan memastikan kita mendapatkan asupan kalori dan protein yang cukup dari makanan.
Berikut adalah asupan kalori yang disarankan oleh Institute of Medicine berdasarkan usia:
- Dewasa: 10-35%
- Anak-anak: 5-20%
- Remaja: 10-30%
Asupan protein dapat didapatkan dari makanan sehari-hari. Berikut adalah beberapa makanan tinggi protein yang dapat dikonsumsi:
- Seafood
- Daging tanpa lemak
- Telur
- Kacang-kacangan
- Biji-bijian
Komplikasi Busung Lapar
Busung lapar harus segera ditangani, karena jika tidak, dapat menyebabkan komplikasi serius.
Berikut adalah beberapa komplikasi yang dapat terjadi:
- Disabilitas fisik
- Disabilitas mental
- Koma
- Syok
- Kematian
Kematian umumnya terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang menurun, membuat pengidapnya rentan terhadap infeksi.
Bentuk Gizi Buruk atau Malnutrisi Lainnya
Selain kwashiorkor, terdapat juga kondisi gizi buruk atau malnutrisi lain yang memiliki gejala serupa, yaitu marasmus.
Marasmus disebabkan oleh kekurangan protein dan kalori, sedangkan kwashiorkor hanya disebabkan oleh kekurangan protein. Kedua kondisi ini dapat terjadi bersamaan dan membutuhkan penanganan yang cepat.
Perbedaan gejala yang paling mencolok antara keduanya adalah marasmus tidak menyebabkan pembengkakan pada beberapa bagian tubuh. Namun, gejala penurunan berat badan pada kedua kondisi ini mirip.
Jika menemukan seseorang dengan gejala busung lapar, segera konsultasikan kondisinya ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Referensi
- Nall, Rachel. 2018. “Why does the stomach bloat when starved?.” Medical News Today. (Diakses 25 Februari 2020).
- Hansen, Kelli. 2016. “Kwashiorkor and Marasmus: What’s the Difference?.” (Diakses 25 Februari 2020).
- The Healthline Editorial Team. 2017. “What Is Kwashiorkor?.” Healthline. (Diakses 25 Februari 2020).