Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Bunda Mengalami Parental Burnout? Ini 8 Cara Mengatasinya

Myles Bannister

Apabila Anda merasa kelelahan secara fisik dan mental saat mengasuh anak, kemungkinan Anda mengalami parental burnout. Tidak hanya berdampak pada orang tua, tetapi juga berdampak pada anak-anak, lho! Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Apa itu Parental Burnout?

Parental burnout adalah kelelahan fisik, mental, dan emosional yang dirasakan oleh orang tua karena stres kronis saat mengasuh anak. Orang tua seringkali menghabiskan waktu dan energi mereka untuk anak-anak mereka, mengabaikan kebutuhan pribadi mereka sendiri.

Banyak orang beranggapan bahwa ini adalah hal biasa saat mengasuh anak. Parental burnout bisa semakin parah jika orang tua merasa malu atau bersalah karena kelelahan yang mereka alami. Menyembunyikan perasaan ini dan tidak melakukan tindakan apa pun dapat berdampak buruk pada kesehatan mental orang tua.

Dampak Parental Burnout bagi Kesehatan Mental dan Fisik

Parental burnout dapat menyebabkan kelelahan yang luar biasa, jarak emosional dengan anak-anak, dan perasaan menjadi orang tua yang tidak berdaya. Beberapa dampak buruk yang mungkin terjadi adalah:

  • Brain fog (kabut otak)
  • Mudah emosi
  • Mudah lupa
  • Kebingungan
  • Tingkat stres meningkat
  • Depresi
  • Perasaan terisolasi
  • Kualitas tidur yang buruk
  • Kecenderungan obsesif-kompulsif

Dampak lain yang mungkin terjadi pada orang tua antara lain:

  • Ketidakseimbangan hormon yang mungkin terjadi saat kelelahan berlanjut dapat menyebabkan penurunan gairah seksual.
  • Kurang tidur kronis meningkatkan risiko masalah kesehatan serius seperti penyakit jantung dan diabetes.
  • Tingkat stres yang tinggi dapat meningkatkan kemungkinan masalah kesehatan serius.
  • Memengaruhi hubungan dengan pasangan, menyebabkan gangguan komunikasi dan meningkatkan ketegangan. Hal ini dapat menyebabkan miskomunikasi, adu argumen, dan kebencian.
  • Memengaruhi hubungan dengan anak-anak. Orang tua mungkin tidak merasa terhubung dengan anak-anak mereka. Jarak emosional dapat mempengaruhi perkembangan anak-anak, yang dapat menyebabkan masalah di kemudian hari.

Bagaimana Cara Mengatasi Parental Burnout?

Saat tekanan dan harapan dalam mengasuh anak terlalu banyak, cobalah mengambil waktu untuk istirahat dan meninggalkan hal-hal yang tidak penting. Beberapa langkah yang dapat membantu mengatasi parental burnout antara lain:

1. Bicarakan dengan pasangan atau orang tua

Salah satu langkah pertama yang dapat Anda lakukan saat merasa lelah adalah berbicara dengan pasangan, orang tua, atau orang terdekat Anda.

2. Olahraga

Meluangkan waktu untuk berolahraga mungkin terdengar lucu, terutama jika Anda merasa lelah setelah mengasuh anak. Namun, olahraga dapat meningkatkan tingkat energi dan mengurangi stres.

3. Tidur yang cukup

Tidur sangat penting untuk kesehatan mental seseorang. Meskipun tidur cukup kadang-kadang sulit, terutama jika Anda memiliki bayi atau anak kecil di rumah, prioritaskan tidur Anda.

Mengambil waktu tidur siang selama dua puluh menit dapat membantu pemulihan dan mengurangi stres. Tidur yang cukup juga dapat meningkatkan fokus dan membantu mengatur emosi dengan lebih baik.

4. Bersantai jika memungkinkan

Apakah Anda merasa terlalu bekerja, kewalahan, atau sangat stres? Jika iya, luangkan sedikit waktu untuk bersantai. Minum secangkir kopi atau teh hangat, duduk di sofa dan menonton kartun bersama anak-anak, atau mendengarkan musik.

5. Mencari dukungan dari orang dengan pandangan yang sama

Mempunyai teman atau pasangan yang mendukung adalah hal yang baik, tetapi tidak semua orang memiliki sumber daya atau dukungan di rumah.

Kelompok pengasuhan anak adalah cara yang baik untuk bertemu dengan orang-orang yang berpikiran sama. Mereka dapat membantu Anda merasa didengar, dilihat, dan dipahami.

Mencari penyedia penitipan anak atau pengasuh juga bisa menjadi pilihan yang baik, terutama jika Anda perlu istirahat. Jika Anda masih merasa terlalu kewalahan, konsultasikan keadaan Anda kepada psikolog atau psikiater.

6. Sabar dengan diri sendiri

Mengasuh anak adalah tugas yang menantang dan bermanfaat. Rasa frustrasi dan kelelahan bisa terjadi dan ini adalah hal yang normal. Banyak orang tua yang mengalami parental burnout, tetapi bagaimana Anda memperlakukan diri sendiri juga sangat penting.

Anda tidak perlu menghadapinya sendirian atau menjadi orang tua yang sempurna. Ingatlah bahwa Anda adalah manusia yang tidak sempurna.

7. Jangan lupakan perawatan diri

Meskipun terdengar mustahil kadang-kadang, tetapi penting bagi Anda untuk merawat diri sendiri setiap hari.

Luangkan waktu setiap pagi selama 2 menit untuk berpikir tentang diri sendiri. Anda juga dapat mencoba meditasi atau membuat jurnal. Mandi rutin pada sore hari juga membantu Anda merasa tenang secara fisik dan mental.

8. Jangan merasa bersalah

Terakhir, jangan merasa bersalah karena meluangkan waktu beberapa menit untuk diri sendiri atau bersama pasangan.

Hal ini tidak akan membuat Anda menjadi orang tua yang buruk karena memusatkan perhatian pada kebutuhan diri sendiri seiring berjalannya waktu. Justru, merawat diri sendiri dapat membantu Anda menjadi orang tua yang lebih baik.

Nah, itulah dampak buruk parental burnout bagi orang tua dan anak, serta cara mengatasinya. Jika Anda mengalami masalah kesehatan mental yang berkepanjangan, segera hubungi profesional kesehatan mental.

Referensi

  1. Anonim. 2021. What to Know About Parental Burnout. https://www.webmd.com/parenting/what-to-know-about-parental-burnout. (Diakses pada 18 Mei 2022)
  2. Huziej, Megan. 2021. What is parental burnout?. https://cpdonline.co.uk/knowledge-base/safeguarding/what-is-parental-burnout. (Diakses pada 18 Mei 2022)
  3. Zapata, Kimberly. 2021. Dear Exhausted and Burnt Out Parents, We’re Here to Help. https://www.healthline.com/health/parenting/parental-burnout. (Diakses pada 18 Mei 2022)

About The Author

Penyebab Batuk Berdarah dan Bahayanya bagi Tubuh

Polysilane: Manfaat, Dosis, Efek Samping