Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Brufen: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll

Myles Bannister

Brufen adalah obat dengan kandungan Ibuprofen, yang termasuk ke dalam obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Obat ini khususnya termasuk ke dalam golongan obat analgesik non-opioid. Ketahui selengkapnya mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya melalui artikel ini!

Rangkuman Informasi Obat Brufen

Nama Obat Brufen
Kandungan Obat Ibuprofen
Kelas Terapi Obat Analgesik non-opioid
Kategori Obat resep
Manfaat Obat Mengatasi nyeri
Kontraindikasi Hipersensitivitas, kehamilan trimester akhir, ulkus peptikum, angioedema, asma, polip hidung
Sediaan Obat Tablet dan sirup

Brufen Obat Apa?

Brufen adalah obat dengan kandungan Ibuprofen yang merupakan obat analgesik non-opioid.

Berdasarkan kandungan bahan aktifnya, obat ini bekerja dengan cara menghalangi efek enzim cyclooxygenase (COX). Enzim ini berperan dalam produksi senyawa prostaglandin, senyawa yang menyebabkan rasa sakit pada peradangan. Menurunnya produksi prostaglandin dengan efektif dapat menurunkan rasa nyeri.

Manfaat Brufen

Secara umum manfaat obat Brufen adalah untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang. Berikut adalah beberapa kondisi di mana obat ini digunakan:

  • Nyeri gigi
  • Nyeri setelah pencabutan gigi
  • Nyeri pasca operasi
  • Sakit kepala
  • Nyeri artritis rheumatoid
  • Nyeri osteoartritis
  • Demam pada anak

Dosis Brufen

Obat ini hadir dalam sediaan tablet dan juga sirup.

Brufen tablet hadir dalam sediaan 200 mg dan 400 mg. Kemudian untuk sediaan sirup, setiap 5 ml sirup Brufen mengandung 100 mg Ibuprofen.

Berikut adalah dosis yang disarankan berdasarkan sediaannya:

1. Dosis Brufen Tablet

Dosis tablet yang disarankan adalah sebagai berikut:

  • Dewasa untuk mengatasi peradangan dan nyeri: 400 mg, diberikan 3-4 kali per hari.
  • Dewasa untuk mengatasi nyeri: 200-400 mg, diberikan 3-4 kali per hari. Dosis maksimumnya 2,4 mg/hari.

2. Dosis Brufen Sirup

Dosis sirup atau suspensi yang disarankan adalah sebagai berikut:

  • Dewasa: 2 sendok takar (10 ml), diberikan sebanyak 3-4 kali per hari.
  • Usia 8-12 tahun: 2 sendok takar, 3-4 kali per hari.
  • Usia 3-7 tahun: 1 sendok takar, 3-4 kali per hari.
  • Usia 1-2 tahun: ½ sendok takar, 3-4 kali per hari.

Dosis di atas adalah dosis yang disarankan. Dosis dapat berubah menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pasien. Jangan pernah mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter maupun apoteker sebelumnya.

Petunjuk Penggunaan Brufen

Penggunaan obat ini sebaiknya digunakan sesuai dengan aturannya. Berikut adalah petunjuk penggunaannya:

  • Obat ini disarankan untuk dikonsumsi bersama dengan makanan.
  • Konsumsi obat sesuai dengan sediaan dan dosis yang disarankan.
  • Obat ini sebaiknya dikonsumsi di waktu yang sama setiap harinya agar dosis tidak terlewat.
  • Obat langsung ditelan bersamaan dengan air. Jangan membelah, menghancurkan, atau mengunyah obat.
  • Jika tidak sengaja menggunakan obat ini melebihi dosis yang disarankan, segera konsultasikan dengan dokter.

Petunjuk Penyimpanan Brufen

Simpan obat Brufen tablet sesuai dengan petunjuk penyimpanannya untuk mencegah obat rusak dan efektivitasnya menurun. Berikut adalah petunjuk penyimpanan yang harus diperhatikan:

  • Simpan obat pada suhu antara 15°C-25°C.
  • Simpan obat di tempat kering dan tidak lembap, jangan simpan di kamar mandi.
  • Hindari obat dari cahaya atau sinar matahari langsung.
  • Hindari obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Jika obat sudah memasuki masa expired, jangan buang obat sembarangan, diskusikan dengan apoteker tentang petunjuk pembuangan obat ini.

Efek Samping Brufen

Setiap obat berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan obat ini. Berikut adalah beberapa efek samping Brufen tablet dan sirup yang mungkin muncul:

  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Dispepsia
  • Diare
  • Mual
  • Muntah
  • Nyeri perut
  • Konstipasi
  • Muntah darah
  • Pendarahan lambung
  • Reaksi alergi

Efek samping yang terjadi pada setiap orang mungkin berbeda-beda. Efek samping dapat terjadi akibat penggunaan obat berlebihan, interaksi obat, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi tertentu dari pasien.

Jika Anda merasakan gejala efek samping serius atau reaksi alergi, segera hentikan penggunaan obat ini dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dan hentikan penggunaan obat.

Interaksi Obat Brufen

Interaksi obat dapat terjadi ketika digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat menyebabkan efektivitas obat menurun dan dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping.

Berikut adalah beberapa jenis obat yang sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan Ibuprofen:

  • Aspirin
  • Obat antihipertensi
  • Diclofenac
  • Indometacin
  • Naproxen
  • Digoxin
  • Lithium
  • Methotrexate
  • Tacrolimus
  • Antidepresan SSRI
  • Antikoagulan

Daftar di atas kemungkinan bukan merupakan daftar lengkap. Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan tertentu termasuk obat resep, non-resep, hingga obat herbal.

Penggunaan obat-obatan di atas bersamaan dengan Brufen masih mungkin dilakukan jika memang dibutuhkan. Dokter akan menyesuaikan penggunaan dan dosis untuk menurunkan risiko dari interaksi obat.

Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan interaksi obat, Anda tidak boleh mengonsumsi alkohol di malam yang sama ketika mengonsumsi obat ini.

Diskusikan juga dengan dokter tentang jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama penggunaan obat ini untuk menghindari interaksi obat.

Peringatan dan Perhatian Brufen

Brufen tablet termasuk ke dalam golongan obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter, sedangkan Brufen suspensi masuk ke dalam golongan obat bebas terbatas, yaitu obat keras yang bisa didapatkan tanpa resep dokter.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya:

  • Jangan gunakan obat ini pada pasien yang hipersensitif terhadap Ibuprofen dan komponen lain yang terkandung dalam obat ini.
  • Hati-hati penggunaan obat pada pasien yang memiliki kondisi seperti ulkus saluran pencernaan, gangguan pernapasan, gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi hati, hipertensi tidak terkontrol, hiperlipidemia, diabetes melitus, penyakit jantung iskemik, gagal jantung kongestif, meningitis aseptik, dehidrasi, dan penyakit arteri perifer.
  • Penggunaan obat ini dapat menyebabkan pusing, mengantuk, dan gangguan penglihatan. Apabila mengalami reaksi ini, hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin.
  • Obat ini masuk ke dalam kategori C untuk kehamilan trimester pertama dan kedua. Artinya obat ini dapat digunakan apabila manfaatnya lebih besar dibandingkan dengan risiko efek sampingnya terhadap janin. Namun obat ini masuk ke dalam kategori D untuk kehamilan trimester akhir, yang artinya hanya boleh digunakan pada kondisi yang mengancam jiwa.
  • Ibuprofen dapat terserap ke dalam ASI. Diskusikan dengan dokter tentang penggunaan obat ini apabila Anda sedang dalam masa menyusui.

Referensi

  1. Anonim. 2019. Ibuprofen. https://www.drugs.com/ibuprofen.html. (Diakses 27 Desember 2019).
  2. Anonim. Brufen. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/brufen. (Diakses 11 Januari 2019).
  3. Brazier, Yvette. 2017. What to know about ibuprofen?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/161071.php. (Diakses 27 Desember 2019).
  4. PIONAS BPOM. IBUPROFEN. http://pionas.pom.go.id/monografi/ibuprofen. (Diakses 27 Desember 2019).

About The Author

Pumpitor – Efek Samping, Kontraindikasi, dan Cara Penyimpanan

7 Jenis Ikan yang Mengandung Omega-3