Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Bronkokonstriksi: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Komplikasi

Myles Bannister

Bronkokonstriksi adalah penyempitan saluran udara yang disebabkan pengencangan otot polos bronkus. Tanpa pengobatan yang tepat, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi. Berikut penjelasan lengkap mulai dari definisi, gejala, penyebab, hingga pengobatan!

Apa itu Bronkokonstriksi?

Bronkokonstriksi adalah pengencangan otot polos bronkus dan bronkiolus (saluran udara), yang menyebabkan saluran udara sempit dan menghalangi pergerakan udara masuk dan keluar dari paru-paru.

Bronkokonstriksi biasanya terjadi pada penderita asma dan penyakit paru-paru lainnya, namun juga dapat terjadi pada orang yang tidak memiliki penyakit paru-paru saat berolahraga berat.

Tanda dan Gejala Bronkokonstriksi

Ketika saluran udara menyempit, beberapa masalah pernapasan dapat terjadi. Beberapa masalah tersebut mungkin ringan dan mudah diatasi.

Namun, jika gejala tidak membaik dengan sendirinya atau dengan pengobatan, gejala ini dapat menyebabkan komplikasi serius.

Berikut ini beberapa gejala bronkokonstriksi:

  • Batuk.
  • Sesak napas.
  • Mengi.
  • Dada sesak atau nyeri.
  • Kelelahan ekstrem saat berolahraga.
  • Kinerja fisik yang lebih buruk dari yang diharapkan.
  • Menghindari aktivitas fisik tertentu (biasanya terjadi pada anak kecil).

Kapan Harus Menemui Dokter?

Jika Anda memiliki salah satu atau lebih gejala yang telah disebutkan di atas, sangat penting untuk menemui dokter. Diagnosis yang tepat diperlukan untuk penanganan yang sesuai.

Segera cari bantuan medis jika mengalami gejala bronkokonstriksi berikut:

  • Mengi atau sesak napas yang memburuk dengan cepat.
  • Gejala tidak membaik setelah menggunakan obat asma.
  • Gejala yang disebabkan oleh olahraga berat tidak membaik setelah menghentikan aktivitas.

Penyebab Bronkokonstriksi

Penyebab penyakit ini masih tidak jelas. Namun, beberapa faktor yang diketahui dapat menjadi pemicu, termasuk:

  • Alergen.
  • Pencemar lingkungan.
  • Merokok.
  • Udara kering.
  • Udara dingin.
  • Bahan kimia.
  • Infeksi pernapasan.
  • Penyakit paru-paru.
  • Stres.

Olahraga berat juga dapat menjadi pemicu bronkokonstriksi, terutama pada penderita asma. Hal ini dikenal sebagai asma yang diinduksi oleh olahraga.

Penyebab utama olahraga yang diinduksi oleh bronkokonstriksi adalah aktivitas endurance seperti lari jarak jauh, bersepeda jarak jauh, renang jarak jauh, dan ski lintas negara.

Atlet yang berolahraga di cuaca dingin memiliki risiko lebih tinggi mengalami bronkokonstriksi. Dehidrasi akibat menghirup udara kering juga dapat menyebabkan peradangan.

Diagnosis Bronkokonstriksi

Dokter dapat melakukan pemeriksaan medis dan tes untuk menilai fungsi paru-paru dan mengesampingkan kondisi lain yang dapat menyebabkan gejala serupa.

Terdapat dua tes pencitraan yang umum digunakan:

1. CT scan

CT scan menggunakan sinar-X untuk membuat gambar rinci paru-paru pasien. Gambar ini dapat menunjukkan adanya udara di mediastinum, ruang di antara tulang dada dan tulang belakang, serta di antara paru-paru.

2. Sinar-X

Tes sinar-X menggunakan radiasi dosis kecil untuk membuat gambar paru-paru pasien. Tes ini membantu mendeteksi kebocoran udara.

Tes lain seperti esofagogram, esofagoskopi, dan bronkoskopi juga dapat dilakukan untuk memeriksa kerongkongan dan saluran udara pasien.

Pengobatan Bronkokonstriksi

Pilihan pengobatan bergantung pada pemicu, tingkat keparahan, dan kondisi kesehatan pasien.

Obat-obatan dapat direkomendasikan untuk meredakan gejala. Beberapa obat yang mungkin digunakan termasuk albuterol, kortikosteroid inhalasi, dan pengubah leukotrien.

Perubahan gaya hidup juga dapat membantu mengelola kondisi ini, seperti menghindari pemicu bronkokonstriksi, pemanasan sebelum berolahraga, dan mengonsumsi makanan sehat.

Komplikasi Bronkokonstriksi

Bronkokonstriksi yang tidak diobati dapat menyebabkan perubahan pola saluran udara dan komplikasi serius. Komplikasi tersebut termasuk masalah pernapasan yang berkepanjangan dan serangan asma yang parah.

Beberapa kondisi yang berkaitan dengan bronkokonstriksi meliputi asma, emfisema, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), disfungsi pita suara, penyakit kardiovaskular, dan penyakit refluks gastroesofageal (GERD).

Untuk menghindari komplikasi, penting untuk mengikuti rencana perawatan yang disarankan oleh dokter.

Referensi

  1. Anonim. 2020. Exercise-induced asthma. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/exercise-induced-asthma/diagnosis-treatment/drc-20372306. (Diakses pada 7 Maret 2022)
  2. Bass, Pat. 2022. What Is Bronchoconstriction?. https://www.verywellhealth.com/what-is-bronchoconstriction-200966. (Diakses pada 7 Maret 2022)
  3. Wells, Diana. 2018. Bronchoconstriction. https://www.healthline.com/health/bronchoconstriction. (Diakses pada 7 Maret 2022)

About The Author

8 Bahaya Kelebihan Vitamin C yang Harus Anda Ketahui

Telat Makan dan Masuk Angin: Apakah Ada Hubungannya?