Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Bolehkah Minum Paracetamol saat Hamil? Ini Aturannya

Myles Bannister

Selama masa kehamilan, ada banyak pantangan bagi ibu hamil, salah satunya adalah aturan mengonsumsi obat. Penggunaan obat seperti paracetamol saat hamil masih dipertanyakan keamanannya. Bolehkah ibu hamil minum paracetamol?

Amankah Minum Paracetamol saat Hamil?

Paracetamol atau acetaminophen adalah obat yang digunakan untuk mengatasi rasa sakit dan meredakan demam. Obat ini dapat mengatasi berbagai keluhan seperti sakit kepala, nyeri otot, sakit gigi, radang sendi, sakit punggung, dan demam.

Meskipun paracetamol tersedia secara bebas, penggunaannya harus sesuai aturan dan dosis yang tepat. Jika tidak digunakan dengan benar, dapat meningkatkan efek sampingnya.

Saat demam atau mengalami keluhan nyeri, ibu hamil sebaiknya memilih paracetamol sebagai obat penahan rasa sakit karena lebih aman dibandingkan dengan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dan obat penghilang rasa sakit jenis opioid. Penggunaan obat-obatan ini dapat berisiko menyebabkan komplikasi kehamilan.

Secara umum, paracetamol untuk ibu hamil termasuk ke dalam kategori C menurut FDA. Penelitian pada hewan menunjukkan adanya efek pada janin, namun masih belum ada penelitian yang cukup baik pada janin manusia.

Jadi, minum paracetamol saat hamil boleh dilakukan asalkan sesuai aturan dan manfaatnya lebih besar daripada risiko efek samping yang mungkin terjadi. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini untuk menghindari efek samping berbahaya.

Risiko Minum Paracetamol saat Hamil

Penggunaan obat selama kehamilan harus dilakukan dengan hati-hati. FDA telah merangkum risiko penggunaan obat penahan rasa sakit selama kehamilan berdasarkan penelitian yang ada.

Setiap jenis obat penahan rasa sakit memiliki efek samping yang berbeda pada kehamilan. Paracetamol dapat meningkatkan risiko ADHD pada anak. ADHD adalah gangguan yang menyebabkan kesulitan fokus dan perilaku hiperaktif.

Penelitian juga menunjukkan bahwa minum paracetamol saat hamil dapat berisiko menyebabkan autism spectrum disorder (ASD) dan gangguan reproduksi dan urogenital. Namun, belum ada bukti ilmiah yang kuat untuk mendukung temuan tersebut.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa bayi yang terpapar paracetamol selama dalam kandungan berisiko mengalami masalah pernapasan dan mengembangkan asma saat usia kanak-kanak.

Namun, kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor lain atau riwayat asma ibu hamil.

Anjuran Penggunaan Paracetamol untuk Ibu Hamil

Sebelum menggunakan paracetamol, ibu hamil perlu memperhatikan hal berikut:

1. Konsumsi Sesuai Dosis yang Dianjurkan

Konsumsilah paracetamol dengan dosis terendah yang disarankan, yaitu satu hingga dua tablet per hari. Dosis maksimal yang dianjurkan adalah 500 mg-1000 mg. Namun, penggunaan paracetamol untuk jangka panjang sebaiknya dihindari.

2. Perhatikan Komposisi Kafein

Obat paracetamol yang dijual secara bebas sering mengandung kafein. Jaga konsumsi kafein dalam batas yang aman untuk ibu hamil, yaitu tidak lebih dari 200 mg per hari dari semua sumber seperti minuman, makanan, atau obat-obatan.

3. Cuci Tangan Sebelum Mengonsumsi Obat

Cucilah tangan sebelum mengonsumsi obat untuk mencegah infeksi atau penyakit. Ini sangat penting saat hamil karena tubuh lebih rentan terhadap infeksi.

4. Konsultasi dengan Dokter Kandungan

Meskipun paracetamol aman untuk ibu hamil, tetaplah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan dosis atau saran yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. Selain obat, ada juga cara alami untuk meredakan nyeri dan demam seperti istirahat yang cukup, kompres hangat, aromaterapi, dan pijat.

Minum paracetamol saat hamil boleh dilakukan dengan petunjuk dokter. Hindari penggunaan obat ini sembarangan karena dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya.

About The Author

Kanker Tulang: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

23 Obat Pilek yang Bisa Anda Coba (Medis dan Alami)