Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Bolehkah Ibu Menyusui Makan Durian? Ini Penjelasannya

Myles Bannister

Durian adalah buah populer yang dikonsumsi oleh banyak orang, terutama di Asia Tenggara. Selain rasanya yang lezat, durian juga kaya akan nutrisi. Tapi, bagaimana dengan ibu menyusui? Apakah boleh bagi mereka untuk makan durian? Temukan jawabannya di artikel berikut.

Manfaat dan Kandungan Gizi Durian

Dibalik rasa lezatnya, durian mengandung nutrisi yang melimpah. Dalam 100 gram daging buah durian, terdapat:

  • 27 mg karbohidrat.
  • 4 mg serat pangan.
  • 1,5 mg protein.
  • 5 mg lemak.
  • 44 IU vitamin A.
  • 30 mg magnesium.
  • 7 mg.
  • 601 mg kalium.

Selain itu, durian juga mengandung vitamin C, B, E, zinc, zat besi, kalsium, dan asam folat.

Dengan mengandung nutrisi yang tinggi, durian sebenarnya sangat baik dikonsumsi oleh ibu menyusui. Beberapa manfaat durian bagi ibu menyusui antara lain:

  • Meningkatkan hormon estrogen.
  • Menghasilkan energi yang dibutuhkan saat menyusui. Karbohidrat dan lemak dalam durian memberikan cadangan energi yang dibutuhkan agar ibu tetap fit dan segar.
  • Meningkatkan produksi ASI. Durian dapat mempengaruhi jumlah dan kualitas ASI yang dihasilkan oleh ibu menyusui.
  • Menyediakan asam folat dan vitamin yang penting untuk perkembangan otak dan kesehatan mata bayi.
  • Meningkatkan imunitas ibu dan bayi, serta mendukung pertumbuhan tulang dan gigi yang sehat.
  • Memperbaiki mood dan membantu mencegah depresi.

Konsumsi Durian bagi Ibu Menyusui

Lalu, apakah ibu menyusui boleh makan durian? Jawabannya tergantung pada kondisi ibu dan bayi. Pada dasarnya, ibu menyusui dapat mengonsumsi durian dengan jumlah dan frekuensi tertentu.

Meskipun begitu, tidak ada penelitian yang menyatakan bahwa ibu menyusui tidak boleh makan durian. Beberapa buah lain seperti kiwi dan pepaya juga memiliki sifat yang memberikan sensasi panas, jadi tidak bisa dijadikan patokan bahwa durian tidak baik bagi ibu menyusui.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ibu ingin makan durian, antara lain:

  • Perhatikan kondisi bayi. Jika bayi memiliki pencernaan yang sensitif, sebaiknya hindari mengonsumsi durian sampai bayi berusia di atas satu tahun. Durian yang dikonsumsi oleh ibu menyusui dapat mempengaruhi pencernaan bayi, menyebabkan kembung dan mual.
  • Durian mengandung gula tinggi. Mengonsumsi terlalu banyak durian dapat meningkatkan kadar gula darah. Hal ini dapat meningkatkan risiko diabetes pada ibu dan bayi jika terjadi dalam jangka panjang.
  • Durian juga dapat meningkatkan suhu tubuh. Bagi bayi yang mengonsumsi ASI dari ibu yang makan durian, hal ini juga dapat terjadi pada mereka. Jika suhu bayi meningkat di atas 37 derajat setelah mengonsumsi ASI, kemungkinan mereka tidak menoleransi efek durian.
  • Terlalu banyak mengonsumsi durian dapat menyebabkan konstipasi pada ibu menyusui dan bayinya, meskipun durian mengandung serat pangan.

Batasan Konsumsi Durian Bagi Ibu Menyusui

Ibu menyusui disarankan untuk mengonsumsi satu hingga dua butir durian dalam satu waktu makan. Durian dapat dimakan langsung atau diolah menjadi kudapan. Durian yang telah difermentasi sebaiknya dihindari saat menyusui karena dapat menyebabkan bayi demam atau diare.

Mengonsumsi durian sekali seminggu dianggap masih dapat diterima dan tidak membahayakan bayi. Namun, ibu tetap harus memperhatikan kondisi bayi setelah menyusui. Jika si kecil terlihat tidak nyaman, kembung, mual, atau suhu tubuhnya meningkat, sebaiknya ibu menghindari makan durian lagi. Kemungkinan besar bayi tidak tertoleransi dengan efek durian tersebut.

Sebaliknya, jika bayi tidak menunjukkan tanda-tanda tersebut, ibu menyusui dapat dengan aman makan durian. Meskipun demikian, konsumsi durian harus tetap dibatasi karena kandungan gula dan kolesterol yang tinggi dapat memberikan efek buruk bagi ibu dan bayi.

Salah satu tips bagi ibu menyusui yang ingin mengonsumsi durian adalah dengan rutin memompa ASI. Dengan cara ini, bayi dapat mengonsumsi ASI yang tidak terkontaminasi oleh sari durian.

Pencernaan bayi umumnya menjadi lebih kuat setelah berusia di atas satu tahun. Oleh karena itu, efek durian pada ASI biasanya tidak terlalu mengganggu pada usia tersebut.

Pencernaan bayi umumnya menjadi lebih kuat setelah berusia di atas satu tahun. Oleh karena itu, efek durian pada ASI biasanya tidak terlalu mengganggu pada usia tersebut.

About The Author

Kapan Waktu yang Tepat untuk Mandi Pasca Operasi Caesar?

Piring Melamin Berbahaya bagi Kesehatan, Benarkah?