Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Bisul di Ketiak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati

Myles Bannister

Penjelasan bermanfaat mengenai penyebab bisul di ketiak, gejala bisul di ketiak, dan cara mengobati bisul di ketiak (dengan obat dan non-obat).

Penyebab bisul di ketiak

Bisul di ketiak disebabkan oleh bakteri Staphylococcus areus yang ada di kulit manusia.

Bakteri Staphylococcus areus normalnya tidak merugikan pada kulit, tapi dapat menyebabkan bisul jika jumlahnya berlebihan.

Bisul juga bisa terjadi di daerah lipatan lainnya seperti leher, selangkangan, dan bokong. Beberapa faktor risiko terjadinya bisul diantaranya adalah kadar gula darah yang tinggi, produksi keringat berlebihan, kulit sering terkena gesekan, sistem kekebalan tubuh rendah, penggunaan obat dalam waktu lama, obesitas, dan riwayat atau sedang mengalami eksim.

Tanda dan gejala bisul di ketiak

Ciri-ciri bisul di ketiak meliputi benjolan merah, nyeri, sedikit gatal, terbentuk pus atau nanah, pecah, dan dapat sembuh dengan luka jaringan parut. Pada kasus yang parah, bisul di ketiak dapat disertai gejala sistemik seperti demam dan pembesaran kelenjar getah bening.

Cara mengobati bisul di ketiak

Cara mengobati bisul di ketiak antara lain dengan kompres hangat, menggunakan sabun antiseptik, obat bisul topikal, dan obat bisul oral.

1. Kompres hangat

Menggunakan kompres hangat dengan kasa steril yang dibasahi air hangat selama 10-15 menit, 2 kali sehari.

2. Gunakan sabun antiseptik

Mencuci ketiak dengan sabun antiseptik yang mengandung triclosan.

3. Gunakan obat bisul topikal

Obat bisul topikal yang bisa digunakan antara lain mupirosin, gentamisin, dan garamisin.

Mupirosin

Mupirosin digunakan dengan mengoleskan sebanyak dua kali sehari selama 7-10 hari.

Gentamisin

Gentamisin digunakan dengan mengoleskan 3-4 kali dalam satu hari.

Garamisin

Garamisin tidak boleh digunakan pada anak di bawah usia 1 tahun dan riwayat hipersensitivitas terhadap garamisin.

4. Gunakan obat bisul oral

Jika bisul di ketiak tidak kunjung sembuh dan disertai gejala sistemik, bisa menggunakan obat bisul oral seperti paracetamol, amoksisilin, eritromisin, dan sefalosporin.

Semua obat harus digunakan sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter. Jangan memencet bisul sendiri karena dapat menyebabkan kulit menjadi semakin meradang dan terinfeksi.

Informasi ini telah ditinjau oleh dr. Patricia Aulia

Sumber:

  1. PIONAS-BPOM. Amoksisilin. http://pionas.pom.go.id/monografi/amoksisilin [diakses pada 9 April 2019]
  2. PIONAS-BPOM. Eritromisin. http://pionas.pom.go.id/monografi/eritromisin [diakses pada 9 April 2019]

About The Author

Bahaya Trend Minum 5 Liter Boba Challenge bagi Kesehatan

Simak 6 Ciri-Ciri Krim Wajah Bermerkuri yang Harus Diketahui!