Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Betis Sakit: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Myles Bannister

Sering kali betis sakit juga bisa disertai keluhan seperti kaki lemas, pembengkakan, kesemutan, atau kemerahan. Betis sakit yang disertai kondisi tersebut, sebaiknya segera periksa ke dokter. Ini bisa menjadi tanda kondisi serius. Terutama jika Anda kesulitan menjalankan aktivitas sehari-hari.

Mengetahui Lebih Jauh Kenapa Betis Sakit

Perlu diketahui, di bagian belakang kaki terdapat otot-otot betis yang membentang antara lutut dan tendon Achilles. Kadang-kadang betis bisa sakit, nyeri, berdenyut, atau kesemutan karena trauma, cedera, olahraga, atau pemakaian berlebihan.

Meskipun begitu, biasanya nyeri otot betis disebabkan oleh 2 faktor, yaitu cedera atau kesehatan. Dalam kasus cedera, sebagian besar disebabkan oleh trauma pada otot betis. Sementara itu, secara medis, penyebab betis sakit adalah berbagai kondisi yang dapat menyebabkan sakit otot.

Saat Betis Sakit Terkait Cedera

Sering kali orang dari segala usia mengalami ini, terutama mereka yang melakukan gerakan berat pada kaki setelah lama tidak bergerak. Betis sakit karena cedera disebabkan oleh:

  • Ketegangan otot betis adalah cedera umum yang menyebabkan sakit betis. Kondisi ini terjadi saat otot-otot betis berlatih berlebihan dan robek, yang menghasilkan pembengkakan, memar, dan nyeri yang parah. Rasa sakit akan bertambah saat berjalan, meregangkan, atau berjinjit.
  • Kram otot yang menyebabkan kejang juga bisa menyebabkan sakit. Kram tidak selalu cedera, tetapi bisa disebabkan oleh latihan otot betis yang berlebihan.

Saat Betis Sakit Terkait Kesehatan

Selain disebabkan oleh cedera, betis sakit juga bisa disebabkan oleh kondisi medis. Beberapa kondisi medis yang menyebabkan sakit betis antara lain:

Achilles tendinitis

Ini adalah iritasi atau peradangan pada tendon Achilles. Keadaan ini dapat menyebabkan sakit ketika berjalan atau berlatih. Selain itu, kulit di atas tendon akan terasa hangat saat disentuh.

Kista Baker

Kista Baker dapat terjadi akibat penumpukan cairan sendi di belakang lutut. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dan kekakuan pada kaki.

Deep vein thrombosis (DVT)

Trombosis vena dalam adalah pembekuan darah di dalam pembuluh darah tubuh. Jika terjadi di kaki, dapat menyebabkan nyeri betis yang dalam dan gejala lainnya seperti perubahan warna kulit, kulit yang terasa hangat, dan pembengkakan.

Gangguan kesehatan ini umumnya dialami oleh orang dengan tekanan darah tinggi, gangguan pembekuan darah, komplikasi obat jangka panjang, duduk terlalu lama, atau kebiasaan merokok.

Neuropati diabetik

Ketika penderita diabetes mengalami komplikasi atau kerusakan saraf, mereka dapat mengalami neuropati diabetik. Tingginya kadar gula dapat merusak beberapa saraf tubuh, termasuk di tangan dan kaki.

Gejala neuropati diabetik meliputi kram otot, kelemahan otot, mati rasa, kehilangan keseimbangan, dan rasa nyeri yang parah di saraf yang terpengaruh.

Sindrom kompartemen

Peningkatan tekanan di dalam kompartemen otot dapat disebabkan oleh sindrom kompartemen. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh cedera parah di salah satu area tubuh, misalnya patah tulang yang melukai saraf, pembuluh darah, atau jaringan otot.

Varises

Varises adalah pembuluh darah yang membesar yang sering tampak menonjol dari kaki dan terlihat seperti tali. Kondisi ini menyebabkan kram dan denyut pada otot kaki serta rasa sakit yang menjalar hingga ke betis.

Plantar fasciitis

Jika otot betis mengalami tekanan berlebihan, otot plantaris dapat robek dan menyebabkan nyeri di belakang kaki yang menjalar hingga ke betis. Otot plantaris adalah otot kecil dan tipis yang terletak di bagian bawah kaki. Kondisi ini disebut plantar fasciitis dan menyebabkan nyeri saat berdiri dan kesulitan meregangkan kaki.

Sciatica

Sciatica atau nyeri pinggul terjadi ketika saraf sciatic mengalami gangguan. Saraf sciatic mengontrol otot di bagian bawah kaki dan belakang lutut. Kondisi ini menyebabkan rasa sakit, mati rasa, dan kesemutan di bagian bawah punggung yang bisa menjalar hingga ke betis dan otot lainnya.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah sakit pada kaki ini sering kali tidak dapat diduga. Ketika sudah terasa, kaki akan terasa sangat berat dan bahkan kaku saat digerakkan.

Pada umumnya, seseorang akan mencoba mengolesi balsem dan memijat bagian otot kaki yang sakit. Sayangnya, ini seringkali tidak efektif dan malah membuat tangan terasa pegal.

Gejala Betis Sakit

Sering kali betis sakit terjadi secara tiba-tiba. Namun, ada juga beberapa gejala yang dirasakan oleh penderitanya. Penderita nyeri otot betis tidak hanya merasakan nyeri tetapi juga mengalami perubahan fisik, seperti:

  • Demam.
  • Perubahan warna kulit.
  • Terbakar di betis.
  • Penurunan mobilitas.
  • Nyeri sendi, terutama di sendi kaki.
  • Kram otot kaki, terutama pada malam hari, yang dapat mengganggu tidur.
  • Pembengkakan.

Obat Sakit Betis yang Bisa Anda Coba

Ketika betis sakit semakin mengganggu, tentu Anda akan mencari obat nyeri otot kaki atau bahkan obat sakit betis. Sebaiknya, siapkan obat nyeri di rumah atau bawa ke mana saja jika Anda sering menggunakan kaki setiap hari.

Meski terdapat banyak metode pengobatan untuk mengatasi betis sakit yang dapat dilakukan di rumah, saat ini sudah banyak tersedia obat nyeri otot kaki yang dapat ditemukan di apotek.

Berikut beberapa metode yang dapat dicoba dalam waktu 24 jam saat mengalami betis sakit:

  1. Segera beristirahat saat betis sakit. Batasi berjalan dan gerakan dalam 24 jam pertama untuk menghindari kerusakan yang lebih serius.
  2. Terapi dingin, kompres es atau perangkat dingin lainnya ke otot betis selama 15-20 menit setelah cedera atau muncul rasa sakit. Ulangi tiap beberapa jam selama 24 jam pertama. Es adalah obat sakit betis yang efektif karena dapat mengurangi pembengkakan dan memar.
  3. Kompres, bungkus perban di sekitar betis untuk mencegah pembengkakan lebih lanjut dan mengurangi rasa sakit. Namun, jangan membalut terlalu ketat atau terlalu longgar.
  4. Istirahatkan kaki yang sedikit lebih tinggi. Posisi ini harus dipertahankan setidaknya selama 24 jam untuk mengurangi pembengkakan.
  5. Konsumsi obat pereda rasa sakit seperti ibuprofen atau paracetamol.

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai penyebab, gejala, dan pengobatan betis sakit yang dapat Anda lakukan. Untuk mencegah sakit betis dan cedera pada otot dan sendi, pastikan Anda selalu melakukan peregangan sebelum dan setelah olahraga.

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai penyebab, gejala, dan pengobatan betis sakit yang dapat Anda lakukan. Untuk mencegah sakit betis dan cedera pada otot dan sendi, pastikan Anda selalu melakukan peregangan sebelum dan setelah olahraga.

About The Author

Uveitis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

8 Manfaat Kaktus bagi Kesehatan dan Cara Mengolahnya