Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Berapa Lama Bisa Hamil Lagi Setelah Melahirkan? Ini Dia Jawabannya

Myles Bannister

Merencanakan anak kedua bisa menjadi keputusan yang sulit. Menentukan jarak kelahiran yang tepat juga bisa mempengaruhi dinamika keluarga. Berikut adalah ulasan tentang jarak kehamilan yang perlu Anda ketahui!

Kapan Wanita Bisa Hamil Setelah Melahirkan?

Sebelum merencanakan kehamilan setelah melahirkan, penting untuk mengetahui kapan rahim mulai mengalami ovulasi lagi.

Rahim memerlukan waktu sekitar 6 minggu setelah melahirkan untuk kembali mengalami ovulasi. Namun, setiap wanita memiliki kondisi tubuh yang berbeda sehingga sulit menentukan waktu ovulasi setelah melahirkan secara pasti.

Menstruasi pertama setelah persalinan menjadi tanda bahwa ovulasi sudah terjadi dan Anda sudah bisa hamil lagi. Namun, melakukan hubungan intim setelah menstruasi pertama tidak langsung menyebabkan kehamilan karena kehamilan terkait dengan kesuburan. Beberapa wanita bisa hamil segera setelah melahirkan, sementara yang lain mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk hamil lagi. Jika ingin merencanakan kehamilan setelah persalinan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan.

Menyusui Dapat Menunda Kehamilan

Menyusui secara eksklusif dapat menjadi metode untuk mencegah kehamilan dalam jangka waktu yang pendek setelah melahirkan. Saat menyusui, tubuh wanita akan memproduksi hormon yang dapat menunda kehamilan.

Namun, menyusui juga dapat menyebabkan kelelahan, stres, dan masalah kesehatan lainnya yang dapat memengaruhi peluang kehamilan. Jika Anda tidak ingin memiliki anak terlalu cepat setelah melahirkan, Anda harus menggunakan kontrasepsi lain setelah 9 minggu melahirkan. Kehamilan masih bisa terjadi jika tidak menggunakan kontrasepsi apa pun.

Jeda Waktu yang Tepat untuk Kembali Hamil Setelah Melahirkan

Untuk sebagian besar wanita, jeda waktu terbaik sebelum kehamilan berikutnya adalah 18 hingga 24 bulan setelah persalinan sebelumnya. Jarak waktu ini diperlukan untuk memulihkan tubuh ibu, mempersiapkan rahim untuk janin, dan mempersiapkan mental ibu untuk menghindari post traumatic stress disorder (PTSD). Selain itu, jeda waktu ini juga dapat mengurangi risiko komplikasi kehamilan.

Jika jeda waktu kurang dari 6 bulan, maka akan ada peningkatan risiko komplikasi selama kehamilan, seperti kelahiran prematur, berat badan bayi yang rendah, cacat bawaan, plasenta lepas, atau pecah ketuban dini.

Di sisi lain, jarak kelahiran yang terlalu lama juga memiliki risiko. Jarak kehamilan lebih dari 5 tahun atau kehamilan di atas usia 35 tahun juga dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.

Adakah Bahaya Jika Langsung Hamil Setelah Melahirkan?

Tidak disarankan untuk hamil terlalu cepat setelah melahirkan karena dapat meningkatkan risiko kesehatan bagi ibu dan bayi. Beberapa risiko yang dapat terjadi jika terlalu cepat hamil setelah melahirkan meliputi kematian ibu, bayi lahir mati, kelahiran prematur, anemia pada ibu hamil, atau masalah psikologis bagi ibu.

Itulah mengapa penting untuk merencanakan kehamilan selanjutnya sesuai dengan anjuran jeda waktu kehamilan yang ditetapkan oleh para ahli. Kehamilan setelah persalinan perlu diatur dengan baik, baik secara fisik maupun mental, sehingga tubuh ibu siap untuk menghadapi kehamilan yang baru.

Referensi

  1. Anonim. How Long Should You Wait Before Getting Pregnant Again? https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/planning-baby/how-long-should-you-wait-getting-pregnant-again . (Diakses pada 9 Mei 2023).
  2. Grassullo, Stephanie. 2018. Here’s How Long You Should Really Wait Between Pregnancies, According to Research . https://www.thebump.com/news/how-long-wait-pregnancies . (Diakses pada 9 Mei 2023).
  3. Mayo Clinic Staff. 2022. Family Planning: Get The Facts About Pregnancy Spacing. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/family-planning/art-20044072 . (Diakses pada 9 Mei 2023).
  4. Motte, Paula. Are You Ready For Another One? https://www.babycenter.com/family/siblings/are-you-ready-for-another-one_7055 . (Diakses pada 9 Mei 2023).

About The Author

Hepatitis E: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Manfaat Dental Dam dan Cara Penggunaannya untuk Seks