Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Beragam Penyebab dan Cara Mengatasi Kram Perut saat Hamil

Myles Bannister

Kram perut saat hamil adalah umum terjadi. Meski tidak perlu dikhawatirkan, dalam beberapa kasus kram dapat menjadi gejala dari kondisi yang membutuhkan perhatian medis. Berikut adalah penjelasan mengenai penyebab dan cara mengatasi kram perut saat hamil.

Penyebab Kram Perut saat Hamil

Kram perut seringkali menjadi hal yang menakutkan selama kehamilan. Meskipun dalam beberapa kasus kram bukanlah kondisi yang berbahaya, tetapi tetap perlu diwaspadai jika gejala yang muncul membuat Anda merasa sangat tidak nyaman.

Berikut adalah penyebab umum kram perut saat hamil:

1. Gangguan Lambung

Peningkatan kadar hormon progesteron selama kehamilan dapat menyebabkan perut kembung. Hal ini terjadi karena hormon tersebut melemaskan otot saluran pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan perlambatan sistem pencernaan, yang pada gilirannya menyebabkan sembelit dan perut kram.

2. Orgasme

Kram perut selama dan setelah orgasme adalah normal dan tidak berbahaya pada kehamilan berisiko rendah. Ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah ke area panggul dan kontraksi uterus normal yang terjadi saat orgasme. Kram perut setelah orgasme tidak menjadi alasan untuk menghentikan aktivitas seksual, tetapi jika Anda merasa ragu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan.

3. Aliran Darah ke Rahim

Selama kehamilan, tubuh Anda mengirimkan lebih banyak darah ke rahim dari biasanya. Hal ini bisa menyebabkan rasa tertekan pada area tersebut. Berbaring untuk beristirahat atau berendam dalam air hangat dapat membantu meredakan kram.

4. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih dapat menyebabkan nyeri atau tekanan pada daerah panggul. Gejala lainnya termasuk urine berbau busuk, keruh, darah dalam urine, nyeri dan panas saat buang air kecil, demam, dan sering buang air kecil. Infeksi saluran kemih perlu mendapatkan penanganan yang tepat.

5. Dehidrasi

Dehidrasi dapat menyebabkan kontraksi palsu atau Braxton Hicks, yang biasanya terjadi pada pertengahan kehamilan. Meski dehidrasi bukan masalah serius, beberapa penelitian menunjukkan bahwa dehidrasi ekstrem dapat meningkatkan risiko persalinan prematur. Jika urine berwarna kuning pucat atau tidak berwarna, itu menandakan tubuh terhidrasi dengan baik.

Kram Perut selama Trimester Pertama

Berikut adalah penyebab kram perut saat hamil ketika memasuki trimester pertama kehamilan:

6. Implantasi

Pada awal kehamilan, Anda mungkin mengalami kram perut seperti saat menstruasi. Kram ini disebabkan oleh implantasi sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim. Pendarahan ringan adalah hasil dari proses ini dan biasanya berlangsung sekitar satu sampai dua hari.

7. Kehamilan Ektopik

Kram perut pada trimester pertama dapat disebabkan oleh kehamilan ektopik. Ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim. Kram biasanya terjadi pada perut bagian bawah dan semakin parah seiring waktu. Kehamilan ektopik perlu mendapatkan penanganan medis yang tepat.

8. Keguguran

Kram perut selama kehamilan yang terkait dengan keguguran dapat terasa seperti kram menstruasi yang parah. Ketidaknyamanan biasanya terjadi di perut, punggung bagian bawah, atau panggul disertai dengan pendarahan. Jika Anda mengalami gejala ini, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk memastikan keadaan janin.

Kram Perut selama Trimester Kedua

Berikut adalah penyebab kram perut saat hamil ketika memasuki trimester kedua kehamilan:

9. Nyeri Ligamen Perut Bawah

Ligamen bundar, yang menahan rahim pada tempatnya, dapat menyebabkan nyeri di perut bagian bawah saat meregang. Kram perut yang terkait dengan kondisi ini biasanya terjadi pada trimester kedua, tetapi juga bisa terjadi kapan saja. Nyeri biasanya terjadi saat bergerak tiba-tiba, batuk, atau berolahraga.

10. Kontraksi Braxton Hicks

Kontraksi Braxton Hicks sering disebut sebagai kontraksi palsu. Ini dapat terjadi pada usia kehamilan 20 minggu. Kontraksi ini adalah persiapan tubuh untuk persalinan sebenarnya. Kontraksi ini umumnya berlangsung singkat dan tidak teratur.

Kram Perut selama Trimester Ketiga

Berikut adalah penyebab kram perut saat hamil ketika memasuki trimester ketiga kehamilan:

11. Solusio Plasenta

Solusio plasenta terjadi ketika plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum bayi lahir. Hal ini dapat menyebabkan sakit perut yang parah, nyeri punggung, dan pendarahan vagina. Kondisi ini sering terjadi pada trimester ketiga, tetapi juga bisa terjadi pada trimester kedua. Penanganan segera diperlukan jika mengalami sakit perut dengan pendarahan.

12. Preeklampsia

Preeklampsia ditandai dengan tekanan darah tinggi mendadak dan tingginya protein dalam urine. Hal ini dapat menyebabkan sakit perut bagian atas, sakit kepala, pembengkakan parah pada wajah dan tangan, gangguan penglihatan, mual/muntah, dan sesak napas. Preeklampsia memerlukan penanganan segera dari dokter karena berbahaya bagi ibu dan janin.

Cara Mengatasi Kram Perut saat Hamil

Untuk mengatasi kram perut saat hamil, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut:

  • Berbaring dan rileks: Hal ini dapat membantu meredakan kram perut terkait dengan implantasi, orgasme, peningkatan aliran darah ke rahim, dan nyeri ligamen bundar.
  • Minum banyak air putih: Meningkatkan asupan cairan dapat meredakan kram yang terkait dengan dehidrasi, kembung, atau sembelit.
  • Berendam dalam air hangat: Hal ini dapat membantu meredakan kram perut yang terkait dengan peningkatan aliran darah ke rahim.
  • Kenakan belly band: Alat ini dapat membantu meredakan kram perut yang terkait dengan nyeri ligamen bundar pada trimester kedua.
  • Mengubah posisi: Jika Anda mengalami kontraksi Braxton Hicks saat berdiri, cobalah berbaring.

Apabila kram perut tidak kunjung membaik setelah melakukan langkah-langkah tersebut, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Keluhan Kram Perut yang Perlu Diwaspadai

Meskipun kram perut saat hamil umumnya bukan gejala dari kondisi yang berbahaya, namun Anda harus waspada jika mengalami kram perut yang disertai dengan rasa sakit saat buang air kecil, pendarahan ringan, peningkatan intensitas nyeri yang tidak hilang, demam, muntah, atau menggigil.

Keluhan-keluhan tersebut dapat menjadi tanda dari kondisi darurat. Oleh karena itu, segera konsultasikan dengan dokter dan dapatkan penanganan yang tepat.

Terakhir, meskipun kram perut selama hamil adalah sesuatu yang umum terjadi, Anda tetap harus waspada jika kram perut disertai dengan keluhan lainnya karena hal tersebut dapat menjadi tanda masalah pada kehamilan.

Referensi

  1. American Pregnancy Association. “Pregnancy Cramps.” https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-concerns/cramping-during-pregnancy/.
  2. Bellefonds, Colleen de. 2020. “Cramping During Pregnancy: Normal or Something More?” https://www.whattoexpect.com/pregnancy/symptoms-and-solutions/abdominal-cramps.aspx.
  3. NHS UK. 2021. “Stomach Pain In Pregnancy.” https://www.nhs.uk/pregnancy/related-conditions/common-symptoms/stomach-pain/.

About The Author

5 Perawatan Penting untuk Pria Sebelum Menikah