Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Benzodiazepin: Fungsi, Efek Samping, Dosis, dan Lainnya

Myles Bannister

Benzodiazepin adalah golongan obat penenang yang juga sering disalahgunakan. Obat ini memengaruhi reseptor spesifik di otak yang disebut gamma-aminobutyric acid-A (GABA-A) receptors.

Rangkuman Informasi Benzodiazepin

  • Phenothiazines
  • Opioids
  • Barbiturates
  • Monoamine oxidase (MAO) inhibitors
  • Antidepresan lainnya
  • Alprazolam (Xanax®): 2-3 mg total / hari
  • Chlordiazepoxide (Librium®): 30-40 mg total / hari
  • Clonazepam (Klonopin®): 1-4 mg total / hari dalam dosis terbagi
  • Diazepam (Valium®): 15-30 mg total / hari
  • Lorazepam (Ativan®): 2-8 mg total / hari
  • Oxazepam (Serax®): 90 mg total / hari

Benzodiazepin Obat Apa?

Benzodiazepin adalah jenis obat yang bekerja di sistem saraf pusat dan digunakan untuk berbagai kondisi medis seperti kecemasan, kejang, mengendurkan otot, mempercepat tidur, dan untuk menghentikan kebiasaan konsumsi minuman beralkohol.

Penggunaan jangka pendek dari obat ini umumnya aman dan efektif. Namun, penggunaan jangka panjang masih kontroversi karena efek samping yang ditimbulkannya.

Merek Dagang Benzodiazepin

Benzodiazepin tersedia dalam merek dagang:

  • Ducene®
  • Valium®
  • Alepam®
  • Murelax®
  • Serepax®
  • Alodorm®
  • Mogadon®
  • Euhypnos®
  • Normison®
  • Xanax®
  • Kalma®
  • Alprax®

Fungsi Obat Benzodiazepin

Benzodiazepin adalah obat anti-anxietas yang digunakan untuk mengatasi gangguan cemas yang berlebihan atau abnormal. Obat ini bekerja dengan meningkatkan efek neurotransmitter GABA (gamma amino butyric acid). Obat ini mengandung senyawa kimia yang menambah efek menenangkan yang sudah diproduksi oleh tubuh dan menjaga otak dalam keadaan lebih tenang.

Otak manusia mengandung banyak neurotransmiter. Terdapat neurotransmitter Glutamat yang bersifat eksitatorik (merangsang, meningkatkan aktivitas) dan GABA yang bersifat inhibitorik (meredam atau menghambat, menurunkan aktivitas). Pada penderita gangguan cemas, aktivitas sel otak yang berlebihan sehingga menimbulkan cemas dihambat oleh obat-obat golongan benzodiazepin.

Peringatan Benzodiazepin

Penyalahgunaan benzodiazepin masih menjadi masalah serius. Biasanya dokter tidak meresepkan obat ini sebagai pengobatan lini pertama. Namun, jika Anda diresepkan obat ini, pastikan mengikuti dosis dan jadwal yang benar serta patuhi semua anjuran dari dokter.

Kematian dan penyakit serius jarang terjadi akibat penyalahgunaan benzodiazepin saja. Obat ini sering digunakan untuk mendapatkan sensasi mabuk. Namun, kombinasi benzodiazepin dan alkohol bisa membahayakan nyawa.

Penting untuk diketahui, jika seseorang sudah kecanduan benzodiazepin, hal itu akan sulit untuk disembuhkan karena obat ini mengubah senyawa kimiawi di otak. Segera cari pertolongan medis jika Anda atau orang terdekat mengalami kecanduan.

Overdosis obat golongan benzodiazepin dapat menimbulkan depresi napas, yaitu hilangnya usaha napas secara bawah sadar, sehingga pengguna berhenti bernapas dan dapat menimbulkan kematian.

Penggunaan obat ini bersama alkohol atau obat-obat psikotropika lainnya juga dapat menimbulkan potensiasi efek depresi napas sehingga pada dosis yang rendah bisa terjadi gejala depresi napas.

Penggunaan jangka panjang obat golongan benzodiazepin bisa membutuhkan peningkatan dosis, karena lama kelamaan sel otak terbiasa dan membutuhkan dosis yang lebih besar untuk mencapai efek yang serupa. Pada penggunaan jangka panjang, penghentian tiba-tiba juga dapat menimbulkan efek putus obat.

Interaksi Benzodiazepin

Banyak interaksi obat dapat terjadi dengan benzodiazepin. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter atau apoteker sangat penting. Mengonsumsi obat ini dengan obat lain yang menekan sistem saraf pusat, bisa meningkatkan risiko kesehatan yang lebih serius.

Contoh obat lain yang dapat meningkatkan depresi sistem saraf pusat jika dikombinasikan dengan benzodiazepin, antara lain:

  • Phenothiazines
  • Opioids
  • Barbiturates
  • Monoamine oxidase (MAO) inhibitors
  • Antidepresan lainnya
  • Obat-obatan terlarang seperti heroin

Penggunaan benzodiazepin dan opioid secara bersamaan dapat menyebabkan sedasi mendalam, depresi pernapasan, koma, dan kematian.

Penting untuk diketahui, penghentian benzodiazepin secara tiba-tiba dapat menyebabkan gejala ketergantungan obat yang parah. Konsultasi dengan dokter diperlukan sebelum mengambil tindakan apapun.

Efek Samping Benzodiazepin

Efek samping yang sering dilaporkan dari penggunaan benzodiazepin adalah mengantuk atau pusing. Konsumsi alkohol bersama dengan obat ini dapat meningkatkan efek samping yang serius.

Efek samping benzodiazepin lainnya adalah perilaku tidur yang tidak biasa dan anterograde amnesia. Anterograde amnesia adalah hilangnya kemampuan untuk menciptakan ingatan baru atau mengingat hal-hal yang baru saja dilakukan. Obat yang memiliki efek amnesik yang kuat adalah triazolam (Halcion).

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jangka panjang obat ini dapat berdampak buruk pada kognisi (kemampuan berpikir dan bernalar). Pada beberapa pasien, alergi parah seperti anafilaksis dan angioedema telah dilaporkan akibat penggunaan benzodiazepin.

Efek samping lain dari penggunaan benzodiazepin meliputi:

  • Gangguan keseimbangan tubuh
  • Kehilangan orientasi
  • Kebingungan
  • Cepat marah
  • Muntah
  • Mual

Jika penggunaan benzodiazepin berlangsung lebih dari beberapa bulan, menghentikan terapi tiba-tiba dapat menyebabkan kejang, tremor, kram otot, muntah, dan berkeringat. Konsultasikan dengan dokter jika ingin menghentikan penggunaan obat ini.

Gangguan pada Lansia

Beberapa benzodiazepin (diazepam, chlordiazepoxide) memiliki metabolit aktif yang tetap dalam sistem tubuh untuk waktu yang lama, ini dapat menjadi masalah bagi pasien, terutama pasien lanjut usia.

Pasien lanjut usia mungkin mengalami kerusakan hati dan kesulitan menghilangkan obat dari tubuh. Efek samping seperti pusing, kebingungan, atau ketidakstabilan emosi dapat bertahan pada orang tua yang diresepkan benzodiazepin dalam jangka waktu yang lama.

Dosis Benzodiazepin

Dosis benzodiazepin akan bervariasi tergantung pada pasien dan riwayat penggunaan obat penenang. Pilihan dosis sering didasarkan pada sifat farmakokinetiknya, terutama onset aksi, waktu paruh, dan jalur metabolisme.

Berikut adalah jenis-jenis obat benzodiazepin beserta dosis yang umum digunakan untuk orang dewasa.

Alprazolam (Xanax®)

Dosis awal adalah 0,25 mg dua hingga tiga kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan 0,5-1 mg setiap hari setiap 3-4 hari. Dosis terapi yang umum adalah 2-3 mg total/hari, dengan dosis dua atau tiga kali sehari. Dosis maksimum adalah 4 mg/hari.

Chlordiazepoxide (Librium®)

Dosis oral awal adalah 5-10 mg setiap hari hingga dua kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan 5 mg setiap hari. Dosis terapi yang umum adalah 30-40 mg total/hari, dengan dosis dua atau tiga kali sehari. Dosis intramuskuler (IM) 50-100 mg dapat diberikan setiap 4 jam jika diperlukan untuk penghentian alkohol.

Clonazepam (Klonopin®)

Dosis awal adalah 0,25 mg setiap hari hingga dua kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan 0,125-0,25 mg setiap hari atau dua kali sehari setiap 2-3 hari. Dosis terapi yang umum adalah 1-4 mg total/hari dalam dosis terbagi.

Diazepam (Valium®)

Dosis awal adalah 2 mg, dua hingga empat kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan 1-2 mg setiap hari. Dosis terapi yang umum adalah 15-30 mg total/hari, dengan dosis dua atau tiga kali sehari. Dosis IM 10 mg dapat diberikan setiap 4 jam jika diperlukan untuk penghentian alkohol.

Lorazepam (Ativan®)

Dosis awal adalah 0,5 mg dua kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan 1 mg setiap hari dalam dosis terbagi (dua atau tiga kali sehari). Dosis terapi yang umum adalah 2-8 mg total/hari, dengan dosis dua atau tiga kali sehari.

Oxazepam (Serax®)

Dosis awal adalah 10-15 mg setiap hari. Dosis dapat ditingkatkan 10 mg setiap hari dalam dosis terbagi (tiga kali sehari). Dosis terapi yang umum adalah 90 mg total/hari, dengan dosis tiga kali sehari.

Cara Pakai Benzodiazepin

Obat ini hadir dalam berbagai sediaan. Bentuk oral dan tablet dengan pelepasan terkontrol diminum melalui mulut. Bentuk injeksi hanya diberikan oleh petugas medis.

Petunjuk Penyimpanan Benzodiazepin

Agar kualitas obat tetap terjaga dengan baik, perhatikan petunjuk berikut:

  • Simpan obat pada suhu 20-25 derajat Celcius.
  • Hindari paparan sinar matahari langsung.
  • Simpan benzodiazepin di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh anak-anak.
  • Buang obat jika sudah melewati masa kedaluwarsa.

Referensi

  1. Anonim. Benzodiazepines. https://www.drugs.com/drug-class/benzodiazepines.html. (Diakses pada 11 Mei 2020).
  2. Anonim. Benzodiazepines: Overview and Use. https://www.drugs.com/article/benzodiazepines.html. (Diakses pada 11 Mei 2020).
  3. Anonim. Benzodiazepine Abuse. https://www.webmd.com/mental-health/addiction/benzodiazepine-abuse#1. (Diakses pada 11 Mei 2020).
  4. Carter, Alan. 2019. The benefits and risks of benzodiazepines. https://www.medicalnewstoday.com/articles/262809. (Diakses pada 11 Mei 2020).
  5. M, Paul. Kim. Sujin Lee Weinstein. Benzodiazepines. https://www.hopkinsguides.com/hopkins/view/Johns_Hopkins_Psychiatry_Guide/787140/all/Benzodiazepines. (Diakses pada 11 Mei 2020).
  6. Ogbru, Annette (Gbemudu). Benzodiazepines. https://www.rxlist.com/benzodiazepines/drug-class.htm. (Diakses pada 11 Mei 2020).

About The Author

10 Jenis Vitamin yang Wajib Dipenuhi oleh Pria

Makan Pisang Lebih dari 6 Buah Bisa Berbahaya?