Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Benjolan di Pangkal Paha, Leher, atau Ketiak, Waspada Penyakit Ini

Myles Bannister

Benjolan Kelenjar Getah Bening

Suatu infeksi dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening dan benjolan. Perhatikan dan tangani sumber infeksinya terlebih dahulu untuk mencegah risiko yang lebih parah di masa depan.

Kelenjar getah bening adalah komponen sistem kekebalan tubuh yang berfungsi sebagai ‘markas’ sel darah putih. Sel darah putih (leukosit) bertugas mengelilingi sirkulasi darah, mencari dan membasmi kuman atau virus yang masuk ke dalam tubuh.

Sistem limfatik adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang melindungi tubuh dari infeksi bakteri atau virus.

Ketika terjadi infeksi, kelenjar getah bening dapat terinfeksi dan membengkak. Benjolan dari pembengkakan kelenjar getah bening ini dapat menjadi tumor jinak di jaringan kulit. Namun, jika tidak diobati dengan tepat, dapat menjadi tumor ganas (kanker) dan memengaruhi sistem limfatik.

Jenis dan Stadium Tumor Kelenjar Getah Bening

Ada dua jenis kanker kelenjar getah bening, yaitu limfoma hodgkin dan limfoma non-hodgkin. Limfoma hodgkin umumnya ditemukan pada usia antara 20 hingga 40 tahun dan pada mereka yang berusia di atas 55 tahun.

Penyebab limfoma hodgkin belum diketahui dengan pasti, namun infeksi virus diduga menjadi penyebabnya. Pria lebih rentan terhadap jenis ini. Tanda khusus dari limfoma hodgkin ini adalah ditemukannya sel Reed-Sternberg pada pemeriksaan labrotorium.

Limfoma non-hodgkin bisa meningkat seiring bertambahnya usia dan lebih sering terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS. Limfoma non-Hodgkin dapat muncul di bagian mana pun dan menyebar ke organ dalam tubuh. Jenis paling umum adalah limfoma non-Hodgkin sel B.

Selain mengetahui jenis limfoma, tingkat stadium juga penting untuk diketahui. Beberapa tingkat stadium antara lain:

Stadium 1

Sel limfoma hanya berada di satu kelompok kelenjar getah bening, misalnya di leher, ketiak, atau paha.

Stadium 2

Sel limfoma berada di sekurangnya dua kelompok kelenjar getah bening pada sisi diafragma yang sama atau berada di satu organ.

Stadium 3

Sel limfoma terdapat dalam lebih dari 2 kelompok kelenjar getah bening baik di atas maupun di bawah diafragma. Juga dapat ditemukan di organ atau jaringan di sekitar kelompok kelenjar getah bening ini.

Stadium 4

Sel limfoma sudah menyebar melalui sistem limfatik dan masuk ke berbagai organ atau sumsum tulang.

Gejala Kanker Kelenjar Getah Bening

Gejala limfoma meliputi pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, dan pangkal paha. Pembengkakan ini dapat menyebabkan rasa pegal yang terus-menerus.

Gejala lain termasuk penurunan berat badan yang drastis tanpa sebab yang jelas, keringat dingin pada malam hari, demam, dan batuk yang disertai rasa sakit dan sesak di dada. Namun gejala ini sering kali tidak spesifik. Jika benjolan ditekan dan terasa sakit, kemungkinan besar itu adalah lymphadenitis, bukan lymphadenopathy.

Karena tidak ada keluhan khas, banyak pasien yang baru mencari pengobatan saat sudah memasuki stadium lanjut sehingga sel kanker sudah menyebar dan sulit untuk diangkat melalui operasi.

Diagnosis Kelenjar Getah Bening

Jika Anda mengalami pembengkakan kelenjar getah bening disertai gejala lain yang menunjukkan limfoma, maka dokter harus mencari tahu apakah penyebabnya adalah kanker atau penyakit lain. Beberapa prosedur medis yang biasanya dilakukan oleh dokter antara lain:

1. Wawancara (anamnesa)

Dokter akan menanyakan keluhan-keluhan yang baru-baru ini dirasakan oleh pasien yang merupakan gejala-gejala dari suatu penyakit tertentu.

2. Pemeriksaan fisik

Dokter akan memeriksa pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, dan selangkangan. Dokter juga akan memeriksa limpa dan hati untuk memastikan ada atau tidak ada pembesaran.

3. Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan ini termasuk pemeriksaan hitung jenis darah untuk melihat jumlah sel darah. Pemeriksaan lain yang mungkin diperlukan meliputi hapusan darah tepi, analisis kromosom, beta-2 microglobulin, LDH, creatinine, Hep B, dan HIV.

4. Sinar-X dada

Melakukan pemeriksaan ini untuk melihat apakah limfoma telah menyebar ke paru-paru atau adanya tanda-tanda penyakit lain di dada.

5. Biopsi

Dokter akan mengambil jaringan untuk mencari sel-sel limfoma. Jaringan yang diambil bisa berasal dari kelenjar getah bening yang dicurigai terinfeksi atau dari sumsum tulang. Biopsi adalah cara terbaik untuk mendiagnosis limfoma.

Informasi kesehatan ini telah ditinjau oleh dr. Antonius Hapindra Kasim

About The Author

Mati Rasa: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Adakah Waktu Mandi yang Baik? Simak Penjelasannya