Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Benjolan di Leher Anak – Penyebab, Gejala, & Pengobatan

Myles Bannister

Penyebab Benjolan di Leher Anak

Benjolan atau massa di leher dapat berukuran besar dan menonjol keluar, atau dapat pula berukuran sangat kecil sehingga tidak kasat mata. Sebagian besar benjolan di leher tidak berbahaya, namun dapat pula menjadi ganas apabila mendapat stimulus atau rangsangan terus menerus (kanker).

Berikut kondisi umum yang menyebabkan benjolan di leher pada anak, antara lain:

1. Penyakit gondong

Gondong adalah penyakit yang dapat menular, yang disebabkan oleh virus gondong (keluarga dari paramyxovirus). Penyakit ini sering menyerang anak-anak dan menular melalui air liur, sekresi hidung, dan kontak dengan orang yang terinfeksi.

Gejala gondong berupa demam, sakit kepala, kelelahan, badan sakit, dan kehilangan nafsu makan. Peradangan kelenjar liur (parotitis) ini menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit di sudut pipi.

Tidak hanya pada leher, komplikasi infeksi ini juga termasuk radang testis (orchitis), meningitis, radang ovarium, ensefalitis, pankreatitis, dan gangguan pendengaran permanen.

2. Gondok

Goiter atau gondok adalah pembesaran dari kelenjar tiroid leher yang menyebabkan benjolan pada bagian tengah leher. Kondisi ini adalah salah satu gangguan tiroid yang paling sering dialami. Benjolan di leher dapat menyebabkan kesulitan menelan, bernapas, suara serak, batuk, serta sakit kepala. Pengobatan gondok diperlukan tergantung ukuran dan jenis gondok.

3. Pembengkakan kelenjar getah bening

Kelenjar getah bening bengkak disebabkan respons terhadap penyakit, obat-obatan, infeksi, stres, penyakit autoimun, dan kanker. Benjolan di leher mungkin terasa lunak atau tidak nyeri, dan kondisi ini juga bisa terletak di satu atau di seluruh kelenjar getah bening di tubuh (seperti pada: ketiak, bawah rahang, pangkal paha, atau atas tulang selangka). Kelenjar getah bening dapat dikatakan membesar jika ukurannya lebih dari 1 hingga 2 sentimeter.

4. Lipoma

Adalah benjolan di bawah kulit karena pertumbuhan berlebih pada sel-sel lemak. Lipoma adalah tumor jinak atau non-kanker. Umumnya lipoma tidak memiliki gejala apapun, namun terkadang dapat menimbulkan rasa sakit apabila benjolan lipoma menekan saraf. Pada anak-anak kasus lipoma saat jarang dilaporkan.

5. Abses colli

Abses adalah suatu kondisi dimana terdapat kantung nanah atau abses pada lapisan jaringan di bawah kulit. Abses dapat timbul pada bagian tubuh di mana saja, namun pada anak-anak, kondisi ini sering dilaporkan pada beberapa kasus.

Abses colli timbul akibat infeksi dari bakteri sekitar leher. Infeksi ini selain di temukan benjolan pada leher, biasa disertai juga gejala seperti demam, nyeri, dan panas pada bagian benjolan tersebut. Apabila dilakukan perabaan pada benjolan, biasa akan dirasakan konsistensi yang lunak.

6. Kanker tiroid

Kanker ini muncul saat sel-sel normal pada tiroid menjadi membengkak. Kondisi ini adalah bentuk paling biasa dari kanker endokrin dengan banyak subtipe. Gejalanya muncul benjolan di tenggorokan, suara serak, batuk, sakit di tenggorokan atau leher, pembengkakan kelenjar getah bening di leher, kesulitan menelan, dan pembengkakan kelenjar tiroid.

Pengobatan kanker tiroid tergantung pada jenis dan stadium kanker, dan kesehatan secara keseluruhan. Sebagian besar kanker ini bisa diobati dengan pembedahan, terapi, dan kemoterapi.

Gejala Benjolan di Leher

Pada anak-anak, benjolan di leher umumnya tidak berbahaya. Namun tidak ada salahnya untuk memeriksakan anak Anda sedini mungkin apabila ditemukan benjolan.

Untuk mengantisipasi benjolan anak Anda ganas atau tidak, Anda dapat melakukan pemeriksaan seperti:

  1. Apakah benjolan pada leher anak Anda tidak kunjung mengecil, atau bahkan malah bertambah besar dari beberapa hari atau lebih dari satu bulan?
  2. Apakah benjolan menjadi keras atau tetap di tempat jika Anda coba untuk digerakan?
  3. Apakah disertai oleh gejala penyerta lainnya seperti: demam tinggi, sesak napas, rasa nyeri, sulit menelan atau terjadi penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas?

Jika disertai salah satu kriteria yang telah disebutkan di atas, ada baiknya jika Anda segera melakukan kunjungan ke dokter untuk mencari tahu ada penyebab pasti munculnya benjolan tersebut.

Cara Mengobati Benjolan di Leher Anak

Jenis perawatan dan pengobatan untuk benjolan di leher tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jadi tidak ada satu ukuran pengobatan untuk semua jenis penyakit ini, namun secara umum dapat dilakukan:

1. Tindakan Non-Medis

Penanganan benjolan secara non-medis (lifestyle) secara umum dapat dilakukan dengan:

  • Menghindari tindakan seperti pemijatan, karena dengan melakukan tindakan ini benjolan dapat terstimulasi atau terangsang, sehingga dapat menjadi lebih besar ukurannya dari sebelumnya.
  • Hindari juga tindakan seperti memencet atau penekanan berlebihan pada benjolan tersebut. Karena tindakan ini selain juga dapat memberi stimuli, dapat pula menimbulkan suatu infeksi tambahan (sekunder infection) pada benjolan tersebut.

2. Tindakan Medis

Pada dasarnya tindakan secara non-medis hanyalah untuk mencegah perburukan dari benjolan di leher tersebut, dan untuk pengobatan penyembuhan biasanya diperlukan tindakan medis seperti:

  • Pengobatan penyakit primernya, kasus paling sering yang terjadi adalah pembesaran kelenjar getah bening di leher yang disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) atau infeksi telinga (OMA). Apabila infeksi primer (ISPA dan OMA) telah teratasi dengan penggunaan obat antibiotik, biasa pembesaran kelenjar getah bening juga akan mengecil dan menghilang dengan sendirinya.
  • Tindakan pembedahan, seperti pengangkatan benjolan (lipoma) atau pengeluaran cairan patologi (abses colli) biasa juga penting diperlukan.
  • Tindakan Kemoterapi atau Radioterapi, biasa dilakukan untuk kasus benjolan yang ganas (kanker).

Informasi kesehatan ini telah ditinjau oleh dr. Antonius Hapindra Kasim.

Informasi kesehatan ini telah ditinjau oleh dr. Antonius Hapindra Kasim.

About The Author

Miliki Gejala yang Hampir Sama, Ini Perbedaan Fisura Ani dan Wasir

Dicloflam: Indikasi, Dosis, Efek Samping, Aturan Pakai, dll