Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Benarkah Ada Kandungan Lilin di Dalam Mi Instan?

Myles Bannister

Fakta tentang mi instan mengandung lilin

Kita pernah mendengar info yang menyarankan kita untuk membuang air rebusan mi instan dan menggantinya dengan air yang baru karena dianggap memiliki kandungan lilin yang melapisi mi tersebut. Ada yang menyebut air rebusan ini juga memiliki bahan pengawet atau bahan pewarna yang berbahaya jika dikonsumsi. Anggapan ini tidak benar. Proses pembuatan mi instan tidak memakai lapisan lilin. Mi instan bisa awet dan tahan lama karena proses pengolahan yang membuatnya sangat kering. Kadar air dari mi instan yang belum dimasak hanya sekitar 5 persen. Bakteri pembusuk sulit hidup di dalam mi instan. Proses pembuatan mi instan yang kering melibatkan minyak goreng. Saat merebus mi instan, muncul lapisan minyak pada air rebusannya. Tidak ada lapisan lilin di dalam mi instan.

Beberapa fakta unik mi instan

Selain keberadaan lapisan lilin pada mi instan, ada beberapa fakta unik lain tentang mi instan yang biasa kita konsumsi.

Berikut adalah fakta-fakta unik tersebut.

Mi instan tidak bisa jadi pengganti makanan pokok

Banyak orang yang menjadikan mi instan sebagai pengganti makan besar. Sebagai contoh, ada yang hanya makan malam dengan mi instan saja, bukan nasi dan lauk lainnya. Mi instan tidak bisa memenuhi kebutuhan nutrisi lain yang bisa didapatkan dari sayuran, daging, dan lain-lain. Mi instan tidak bisa terus-terusan menjadi makanan pokok karena akan membuat kita kekurangan asupan nutrisi.

Mi instan di Indonesia sudah mendapatkan tambahan gizi

Produk mi instan di Indonesia sudah diberi tambahan gizi seperti zat besi, mineral, vitamin A, zinc, dan lain-lain. Kadar tambahan gizi ini masih minim sehingga tidak akan memenuhi kebutuhan asupan nutrisi harian. Pakar kesehatan menyarankan kita untuk tetap menerapkan pola makan yang sehat dengan kadar gizi yang seimbang agar tetap sehat.

Kadar natrium mi instan cukup tinggi

Mi instan dicap sebagai makanan tidak sehat karena kadar natriumnya yang tinggi. Satu bungkus mi instan bisa mengandung natrium sekitar 600-1.000 mg, sedangkan batasan aman asupan natrium harian manusia adalah 1.500 mg.

Penderita hipertensi sebaiknya menghindari mi instan. Jika mengonsumsinya, berhati-hati untuk tidak mengonsumsi makanan dengan kandungan natrium tinggi lainnya agar tidak melebihi kadar aman.

Mi instan bisa memicu penyakit jantung

Penelitian di Harvard School of Public Health membuktikan bahwa makan mi instan terlalu sering bisa menyebabkan penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal jantung. Penelitian yang juga dilakukan di Korea Selatan menemukan bahwa mengonsumsi mi instan dengan berlebihan bisa menyebabkan diabetes.

About The Author

Sesak Napas dan Kolesterol Tinggi

Kepribadian Ganda – Gejala, Tanda, Penyebab