Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Bayi Tidak BAB 2 Hari tapi Kentut: Penyebab, Cara Mengatasi, dll

Myles Bannister

Bayi tidak BAB 2 hari tapi kentut, wajarkah? Salah satu tantangan dalam merawat bayi adalah menjaga kesehatan pencernaannya, terutama saat bayi baru diperkenalkan dengan MPASI. Bayi Anda mungkin mengalami kesulitan BAB dan sering kentut. Ketahui penyebab bayi susah bab dan sering kentut, tips kesehatan pencernaan bayi, dll.

Bayi Tidak BAB 2 Hari tapi Kentut, Wajarkah?

Setiap bayi memiliki perkembangan yang berbeda-beda walaupun dalam usia yang sama, begitu juga dengan sistem pencernaan bayi. Beberapa bayi mungkin BAB setiap waktu, namun sebagian bayi lainnya memiliki pergerakan usus yang lebih lambat sehingga mereka jarang buang air besar, namun itu adalah kondisi yang normal.

Terutama bayi yang mendapat asupan ASI eksklusif, mereka mungkin hanya buang air besar satu minggu sekali karena tubuhnya menyerap semua nutrisi dari ASI secara sempurna dan hanya sedikit limbah yang diproduksi di saluran pencernaan.

Walaupun bayi tidak BAB 2 hari tapi kentut, itu adalah kondisi yang wajar selama bayi Anda tidak merasa kesakitan. Bila bayi baru BAB setelah 4-5 hari sekali dengan tekstur tinja lembek namun tetap lancar, itu juga mengartikan bahwa sistem pencernaan masih dalam batas normal pada bayi.

Sembelit atau yang dalam istilah medis disebut konstipasi, dimana dalam keadaan yang serius pada bayi sebenarnya jarang terjadi. Bila ada, konstipasi parah terjadi karena otot-otot di usus tidak berfungsi, terdapat penyumbatan pada saluran pencernaan, dan tinja keras dalam waktu yang berlangsung lama. Bila bayi Anda menunjukan gejala sembelit tersebut secara terus-menerus, harap hubungi dokter.

Gejala Sembelit pada Bayi

Bayi susah BAB dan sering kentut adalah kondisi yang normal dan bukan indikasi gangguan sembelit pada bayi. Bayi dikatakan mengalami sembelit apabila mengalami gejala-gejala berikut ini:

  • Sulit buang air besar.
  • Tinja keras.
  • Perut buncit dan mengencang.
  • Bayi selalu menangis saat ingin BAB.
  • Tinja berbentuk kecil seperti kerikil namun keras.
  • Bayi tidak nafsu makan.
  • Bayi rewel dan merasa tidak nyaman.
  • Tinja berwarna hitam atau berdarah.
  • Bayi tidak bisa BAB hingga 10 hari.

Anda harus memeriksakan bayi Anda ke dokter hanya apabila bayi Anda mengalami gejala sembelit tersebut. Penyakit sembelit pada bayi bukan hanya tentang berapa hari sekali bayi BAB, namun juga sulit atau mudahnya proses BAB bayi. Bila bayi tidak BAB 2 hari tapi kentut, itu adalah hal yang wajar.

Penyebab Sembelit pada Bayi

Umumnya, bayi tidak akan mengalami sulit buang air besar hingga bayi diperkenalkan dengan susu formula dan makanan pendamping ASI atau MPASI. Bayi dalam program ASI eksklusif tidak akan mengalami konstipasi karena tubuh bayi akan menyerap seluruh nutrisi ASI secara maksimal.

Setelah usia 6 bulan, bayi akan diperkenalkan dengan makanan padat yang mungkin menjadi penyebab konstipasi pada bayi. Berikut ini adalah beberapa penyebab bayi sulit BAB, yaitu:

1. Susu Formula

Bila Anda memberikan bayi Anda susu formula, susu yang tidak cocok untuk bayi akan membuat bayi sembelit. Pastikan Anda segera mengganti merek susu formula atau konsultasikan pada dokter untuk saran susu formula yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan bayi Anda.

2. MPASI

Penyebab bayi tidak bisa buang air besar selanjutnya adalah karena bayi baru diperkenalkan dengan MPASI di usia 6 bulan ke atas. Sistem pencernaan bayi mungkin belum siap atau masih belajar untuk mencerna makanan.

Selain itu, Anda mungkin memilih dan mengolah jenis MPASI yang kurang tepat. Pastikan tekstur MPASI harus halus dan Anda memberinya makan dengan benar. Di awal masa MPASI, Anda cukup memberinya MPASI sebanyak 28 gram per hari.

Berikut ini adalah daftar MPASI yang dapat menjadi penyebab konstipasi pada bayi, yaitu:

  • Sereal Nasi: Sereal nasi adalah makanan padat yang sulit dicerna bayi. Anda disarankan beralih ke sereal gandum karena lebih mudah dicerna oleh bayi.
  • Pisang: Pisang adalah MPASI paling umum, namun menyebab konstipasi pada bayi. Anda harus menghaluskan pisang dengan air agar lebih mudah dicerna.
  • Kurang Cairan: Pastikan bayi Anda cukup cairan dan sebaiknya Anda berikan susu terlebih dahulu sebelum MPASI.

Selain itu, pastikan Anda memilih makanan pendamping ASI dengan kandungan serat yang tinggi untuk melancarkan pencernaan dan penyerapan nutrisi untuk bayi.

Umumnya, bayi tidak BAB 2 hari tapi kentut tidak menyebabkan masalah serius namun Anda harus segera mengatasinya. Sementara bila bayi Anda sering kentut, berikut ini adalah penyebab bayi sering kentut, yaitu:

  • Bayi menerima asupan makanan berserat tinggi terlalu banyak seperti kacang, bawang, kol, kacang polong, brokoli, kacang polong, dll.
  • Bayi menelan terlalu banyak udara.
  • Bayi Anda kembung.
  • Ciri-ciri diare pada bayi.

Cara mengatasi bayi sering kentut dapat dilakukan dengan cara alami seperti memijat bayi dengan lembut, memberikannya minyak kayu putih, serta meminimalisir penyebab perut kembung pada bayi.

Jadwal BAB Bayi yang Normal

Jadwal BAB setiap bayi berbeda-beda tergantung pada usia, pola makan bayi, serta kondisi kesehatan bayi secara umum. Berdasarkan Seattle Children’s Hospital, berikut ini adalah jadwal BAB bayi yang normal yang menjalani program ASI eksklusif berdasarkan usianya, yaitu:

Bayi Usia 1-4 Hari

Jadwal BAB bayi usia 1-4 hari yang normal adalah satu kali sehari. Warna tinja bayi normal adalah hijau gelap, hitam menuju hijau gelap, atau coklat sampai warnanya menjadi lebih terang saat bayi mulai minum ASI.

Bayi Usia 5-30 Hari

Bayi usia 5-30 hari akan buang air besar 3-8 kali sehari. Warna tinja bayi usia ini adalah hijau gelap atau kecoklatan. Warnanya akan menjadi kuning saat sudah lancar minum ASI.

Bayi Usia 1-6 Bulan

Bayi usia 1-6 bulan akan buang air besar setiap hari atau tidak rutin selama beberapa hari, dan itu adalah kondisi normal karena tubuh bayi menyerap nutrisi ASI secara sempurna. Beberapa bayi mungkin tidak BAB hingga 2 minggu dan kondisi tersebut adalah normal.

Bayi Usia 6 Bulan ke Atas

Usia 6 bulan ke atas adalah waktu dimana bayi mulai diperkenalkan dengan MPASI. Di usia ini, jadwal BAB bayi yang normal akan lebih sering. Bayi mungkin mengalami sembelit karena baru belajar mencerna makanan.

Cara Mengatasi Susah BAB pada Bayi

Gangguan konstipasi atau sembelit adalah masalah yang umum terjadi pada bayi. Berikut ini adalah cara mengatasi susah BAB pada bayi, yaitu:

Ganti Susu Formula

Bila penyebab bayi sulit buang air besar karena tidak cocok dengan susu formula, maka segera ganti merek susu formula Anda. Anda juga disarankan untuk berkonsultasi pada dokter tentang produk susu formula terbaik untuk bayi Anda.

Berikan Jus Buah

Memasuki masa MPASI, Anda dianjurkan untuk memberikan jus buah yang mudah dicerna oleh bayi, seperti jus buah pir, jus anggur, jus apel, atau buah plum tidak lebih dari 59 sampai 118 mililiter per hari.

Pijat Bayi

Apabila bayi susah BAB dan sering kentut, Anda dianjurkan untuk memberikan pijatan lembut untuk bayi. Pijat bayi di bagian bawah pusar perut bayi dengan gerakan memutar selama sekitar 1-2 menit.

Gerakan Bayi

Cara mengatasi bayi susah BAB dan sering kentut adalah dengan gerakan alami bayi. Bila bayi Anda sudah belajar merayap, beranikan bayi Anda untuk merayap dan bergerak. Aktivitas fisik bayi mendorong pergerakan usus.

Selain itu, Anda disarankan untuk menggerakan kaki bayi bolak-balik dengan pelan dan lembut, atau seperti gerakan kaki orang yang sedang mengayuh sepeda. Gerakan ini untuk membantu pergerakan usus juga. Nah, itulah cara mengatasi bayi tidak BAB 2 hari tapi kentut.

Kapan Harus ke Dokter?

Anda mungkin khawatir apabila bayi tidak BAB 2 hari tapi kentut. Sebenarnya Anda tidak perlu panik bila bayi susah bab dan sering kentut, bayi harus dibawa ke dokter karena masalah konstipasi apabila:

  • Bayi yang tidak ASI tidak BAB selama 3 hari disertai rasa sakit, rewel, tidak napsu makan, mual dan muntah.
  • Bayi di bawah usia 2 bulan mengalami konstipasi.
  • Terdapat darah di tinja bayi.
  • Bayi tidak bisa BAB disertai dengan gejala demam, tidak napsu makan, dan perut keras.

Bayi susah BAB dan sering kentut tidak selalu berarti kondisi medis serius, namun Anda tidak boleh menyepelekan gangguan kesehatan tersebut. Sebagian besar bayi bahkan tidak buang air bisa dalam beberapa hari namun tetap dalam kondisi sehat dan normal.

Nah, itulah pembahasan tentang bayi tidak bab 2 hari tapi kentut dan bayi susah bab dan sering kentut. Semoga informasi kesehatan ini dapat membantu Anda menjaga kesehatan pencernaan bayi Anda.

Referensi

  1. Medline Plus. 2018. Constipation in infants and children. https://medlineplus.gov/ency/article/003125.htm. (Diakses pada 11 November 2018).
  2. WebMD. 2018. Your Baby’s Bowels and Constipation. https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-constipation. (Diakses pada 11 November 2018).
  3. Christiano, Donna. 2019. Constipation in Breastfed Babies: Symptoms, Causes, and Treatment. https://www.healthline.com/health/constipation-in-breastfeeding-baby. (Diakses pada 11 November 2018).
  4. Raising Children. 2018. Passing wind or flatulence. https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/wind. (Diakses pada 11 November 2018).

About The Author

Hal-penting Seputar pH Vagina untuk Wanita

Tulang Ekor Nyeri: Penyebab, Gejala, Pengobatan, & Pencegahan