Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Batuk Setelah Makan Gorengan, Ini Penyebabnya

Myles Bannister

Di Indonesia, gorengan adalah camilan yang sangat digemari, terutama di musim hujan. Meskipun rasanya nikmat, seringkali setelah makan gorengan kita merasakan sensasi tidak nyaman dan gatal-gatal pada tenggorokan. Apa penyebabnya?

Penyebab Batuk Setelah Makan Gorengan

Batuk setelah makan gorengan dianggap wajar oleh para pakar kesehatan. Hal ini terutama terjadi jika kita mengonsumsi gorengan yang digoreng dengan minyak jelantah atau minyak yang sudah digunakan berkali-kali hingga berwarna kehitaman. Sayangnya, banyak penjual gorengan yang menggunakan minyak ini untuk menghemat biaya produksi.

Tanpa disadari, penggunaan minyak jelantah ini mengandung akrolein, suatu senyawa yang dapat menyebabkan peradangan pada tenggorokan. Bahkan hanya mengonsumsi satu buah gorengan saja sudah bisa menyebabkan sensasi gatal pada tenggorokan.

Seperti yang kita ketahui, batuk adalah refleks alami dari sistem pernapasan untuk mengeluarkan benda asing seperti kotoran, debu, lendir, bakteri, dan sebagainya. Begitu sistem pernapasan merasakan adanya senyawa akrolein yang berasal dari gorengan yang kita makan, maka batuk akan terjadi.

Bisa Terkait dengan Kenaikan Asam Lambung

Penyebab batuk-batuk setelah makan gorengan tidak hanya karena akrolein, tapi juga bisa disebabkan oleh kenaikan asam lambung. Hal ini terjadi karena gorengan mengandung lemak yang sangat tinggi dan merangsang produksi asam lambung.

Jika asam lambung mencapai kerongkongan bagian atas atau bahkan sampai ke mulut, maka akan terjadi peradangan di area tersebut dan memicu batuk-batuk.

Bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit asam lambung tinggi atau GERD, makan gorengan dapat menyebabkan penyempitan saluran pernapasan. Gejalanya bisa berupa batuk-batuk dan mengi.

Dampak Makan Gorengan yang Berlebihan

Ada beberapa dampak kesehatan yang mungkin terjadi jika kita terlalu sering makan gorengan. Berikut adalah beberapa dampak tersebut.

Mengantuk

Jika kita makan gorengan dalam jumlah yang banyak, tubuh akan menjadi lemas dan mengantuk. Hal ini terjadi karena konsumsi lemak berlebihan membebani kerja saluran pencernaan dan memperlambat metabolisme. Otak akan kekurangan oksigen dan membuat kita menjadi mengantuk.

Gangguan Pencernaan

Tidak hanya membuat kita mengantuk, kandungan lemak yang tinggi dalam gorengan juga membuat pencernaan menjadi lambat. Hal ini dapat menimbulkan sensasi tidak nyaman pada perut, seperti perut kembung, begah, atau masalah asam lambung.

Nyeri Dada

Kenaikan asam lambung yang disebabkan oleh konsumsi gorengan dengan kandungan minyak tinggi dapat menyebabkan nyeri dada. Sensasi panas dan terbakar dapat terjadi akibat kondisi ini. Jika tidak ditangani, dapat menyebabkan mual dan muntah.

Tukak Lambung

Seringkali makan gorengan dapat meningkatkan risiko terkena tukak lambung. Tukak lambung adalah luka atau bisul di dinding lambung yang menyebabkan nyeri.

Sumber:

  1. Erickson, Rose. 2017. Foods to Avoid for a Sore Throat. livestrong.com/article/243967-foods-to-avoid-for-a-sore-throat/. (Diakses pada 24 Desember 2019).

About The Author

7 Manfaat Buckwheat untuk Kesehatan dan Kecantikan

Malabsorpsi: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan