Micin (vetsin) bisa berdampak negatif bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebih. Ketahuilah bahaya penyedap rasa ini bila dikonsumsi berlebih.
Apa itu micin (vetsin)?
Micin adalah bumbu yang digunakan dalam masakan untuk menambah kelezatan. Micin juga dikenal dengan istilah vetsin, monosodium glutamat (MSG), dan penyedap rasa.
Perkembangan micin
Micin atau MSG pertama kali ditemukan di Jerman. Kemudian, kelezatan makanan Jepang dengan rumput laut menjadi kunci penggunaan micin sebagai bumbu masakan di Indonesia. Awalnya, micin dibuat dari bahan alami, namun kini menggunakan proses fermentasi.
Bahaya micin (penyedap rasa) bagi kesehatan
Micin dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan Chinese Restaurant Syndrome, seperti rasa panas, otot kaku, nyeri dada, sakit kepala, mual, jantung berdebar, dan muntah. Penderita asma harus berhati-hati mengonsumsi micin karena dapat memperburuk kondisi mereka. Anak-anak dan remaja lebih rentan mengalami migrain setelah mengonsumsi micin. Orang yang intoleran terhadap micin dapat mengalami reaksi alergi.
Batas aman konsumsi micin (MSG)
Batas aman konsumsi micin adalah 120 mg/kg berat badan/hari dan tidak boleh diberikan kepada bayi kurang dari 12 minggu. Anak-anak, remaja, dan penderita asma harus berhati-hati dalam mengonsumsi micin.
Kontroversi bahaya penyedap rasa (micin)
Kelompok pro micin menganggap micin tidak berbahaya dan memiliki manfaat tertentu. Kelompok kontra micin memutuskan untuk tidak menggunakan micin untuk menghindari bahaya penyedap rasa yang beredar di masyarakat. Perlu penelitian netral tentang jumlah asupan micin yang berbahaya untuk kesehatan.
Sumber:
- UNS: Tonang Dwi A. 2004. MSG dan Kesehatan: Sejarah, Efek, dan Kontroversinya. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta. https://eprints.uns.ac.id/713/1/MSG_dan_Kesehatan_Sejarah%2C_Efek_dan_Kontroversinya.pdf
- UNHAS: Eka WP, Saifuddin S, Zakaria. Analisis Kandungan Monosodium Glutamat (Msg) Pada Pangan Jajanan Anak Di Sd Komp. Lariangbangi Makassar. Makassar: UNHAS. http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/10532/EKA%20WIDYALITA%20K21110273.pdf?sequence=1
About The Author
