Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Bahaya Menggunakan Sabun Kewanitaan untuk Vagina

Myles Bannister

Sabun kewanitaan adalah produk pembersih yang digunakan untuk membersihkan area genital luar wanita. Produk ini bertujuan untuk menjaga kebersihan, mencegah infeksi, menghilangkan keputihan, dan mengurangi bau pada vagina.

Sabun kewanitaan diformulasikan khusus untuk menjaga tingkat pH alami vagina yang sedikit asam. Meskipun sabun ini digunakan untuk membersihkan vulva (bagian luar vagina), bagian dalam vagina tidak boleh dibersihkan karena mengandung bakteri baik yang penting untuk keseimbangan organ intim.

Tidak disarankan untuk menggunakan sabun kewanitaan setiap hari karena dapat menyebabkan efek negatif pada tubuh. Penggunaan rutin sabun kewanitaan dapat mengganggu keseimbangan bakteri alami di vagina dan memicu iritasi atau infeksi.

Selain itu, penggunaan sabun kewanitaan secara rutin juga dapat menyebabkan alergi pada kulit. Oleh karena itu, sebaiknya batasi penggunaannya.

Tidak ada batasan usia tertentu di mana perempuan atau anak perempuan dapat mulai menggunakan sabun kewanitaan. Umumnya, sabun kewanitaan dianggap aman digunakan saat gadis mulai menstruasi dan menjadi lebih sadar akan kebersihan pribadinya.

Meskipun sabun kewanitaan diklaim sebagai produk yang aman untuk kulit sensitif dengan pH seimbang yang alami, produk ini memiliki efek buruk pada organ intim wanita.

Berikut ini adalah bahaya penggunaan sabun kewanitaan:

1. Mengganggu Bakteri Bermanfaat

Di dalam vagina terdapat bakteri sehat bernama lactobacilli yang berperan dalam menjaga keseimbangan dan melawan infeksi. Penggunaan sabun kewanitaan yang mengandung bahan kimia dan pewangi tinggi dapat mengganggu keseimbangan bakteri ini dan meningkatkan risiko infeksi jamur, bakteri, dan infeksi menular seksual.

2. Infeksi Jamur dan Infeksi Saluran Kemih

Sabun kewanitaan mengandung gliserin yang dapat menjadi sumber makanan bagi jamur dan meningkatkan risiko infeksi jamur dan infeksi saluran kemih pada wanita.

3. Risiko Kehamilan

Menggunakan sabun kewanitaan saat hamil dapat menyebabkan paparan bahan kimia berbahaya yang berisiko pada bayi.

4. Vagina Kering

Sabun kewanitaan yang mengandung bahan kimia atau wewangian keras dapat menyebabkan vagina menjadi kering, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan masalah lainnya.

5. Iritasi dan Alergi

Sabun kewanitaan dapat menyebabkan iritasi, alergi, dan masalah kulit pada vulva. Sebaiknya hindari penggunaan sabun kewanitaan pada vulva, terutama jika Anda memiliki kulit sensitif.

6. Risiko Penyakit Menular Seksual

Beberapa bahan kimia dalam sabun kewanitaan dapat merusak sel epitel vagina dan meningkatkan risiko penularan penyakit menular seksual seperti herpes dan human immunodeficiency virus (HIV).

Dalam menghindari risiko-risiko tersebut, sebaiknya mengurangi penggunaan sabun kewanitaan. Gunakanlah sabun lembut bebas pewangi, waslap, dan air hangat yang mengalir untuk membersihkan vulva. Lebih amannya, konsultasikan dengan ahli kesehatan.

Referensi

  1. Anonim. 2023. Women’s Health: Know The Benefits And Side Effects Of Using Feminine Hygiene Wash. Sumber.
  2. Anonim. 2019. 3 Reasons why Glycerin can be Dangerous in Feminine Wash products. Sumber.
  3. Ningthoujam, Natalia. Tanpa Tahun. Intimate hygiene: Is it good to use vaginal wash every day. Sumber.

About The Author

Macam-Macam Emosi pada Manusia dan Pengaruhnya pada Kesehatan

Aspar K – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping