Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Bahaya Buka Puasa dengan Makanan Bersantan, Perlu Diwaspadai

Myles Bannister

Rendang, opor ayam, atau kolak adalah beberapa menu khas bulan ramadan yang umumnya tersaji di meja makan. Rasanya yang gurih dan nikmat menjadikan makanan bersantan selalu dinanti saat berbuka puasa. Namun, Anda harus berhati-hati, dibalik kenikmatannya terdapat bahaya yang mengintai kesehatan Anda.

Efek Terlalu Sering Berbuka dengan Menu Bersantan

Makanan kaya santan sering kali menjadi pilihan untuk berbuka. Namun, beberapa pakar menganjurkan untuk tidak mengonsumsi santan dalam jumlah banyak. Berikut ini adalah beberapa bahaya yang perlu Anda ketahui jika terlalu sering buka puasa dengan makanan bersantan, di antaranya:

1. Menaikan Kadar Kolesterol

Santan digunakan sebagai bahan makanan umumnya dipanaskan sampai mendidih. Proses pemanasan santan inilah yang bisa mengubah asam lemak menjadi lemak jenuh; yang akhirnya menyebabkan kolesterol tinggi.

2. Membuat Perut Begah dan Kembung

Makanan bersantan mengandung lemak yang tinggi. Dalam 15 sendok santan kira-kira mengandung 2,5 kali lipat kebutuhan lemak harian tubuh. Mengonsumsinya secara berlebihan berpotensi meningkatkan produksi gas dan membuat perut kembung.

3. Metabolisme Tubuh Menjadi Lambat

Mengonsumsi makanan banyak lemak termasuk santan saat berbuka puasa bisa menyebabkan metabolisme tubuh menjadi lebih berat. Hal ini mengakibatkan penyerapan gizi menjadi lambat.

4. Maag Bisa Menjadi Parah

Dengan kondisi lambung kosong setelah 12 jam berpuasa, pengidap maag sebaiknya menghindari makanan bersantan karena dapat memicu naiknya asam lambung.

Hindari makanan bersantan kental seperti kolak pisang atau opor ayam. Keduanya berisiko menyebabkan sakit maag berkepanjangan.

5. Berisiko Menaikan Kadar Gula Darah

Meski Anda tidak menambahkan pemanis pada hidangan bersantan, makanan tersebut tetap berisiko bagi kesehatan. Indeks glikemik santan adalah 42, sehingga tergolong sedang dan bisa menyebabkan kenaikan kadar gula darah jika tidak dibatasi konsumsinya.

6. Meningkatkan Asupan Kalori

Lemak merupakan salah satu zat gizi yang memiliki kandungan energi cukup tinggi yaitu 9 kkal. Saat baru berbuka, nafsu makan tentu masih sangat besar. Hal ini meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan yang gurih seperti santan dalam jumlah banyak.

Jika hal ini berlangsung terus menerus, maka tentu asupan kalori tubuh menjadi berlebih dan berisiko menyebabkan tubuh mengalami obesitas, apalagi jika Anda mengonsumsi santan yang dipanaskan berulang kali atau disajikan dengan makanan tinggi lemak lainnya.

Tips Sehat Berbuka dengan Menu Santan

Meski tidak dianjurkan dikonsumsi untuk buka puasa, bukan berarti makanan bersantan tidak memiliki kandungan gizi. Mengonsumsi masakan bersantan yang disajikan dengan cara yang sehat akan memberikan manfaat.

Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan agar konsumsi makanan bersantan tetap sehat, di antaranya:

Awali dengan Camilan

Masakan bersantan memang menggoda untuk dicicipi terlebih dahulu, namun sebaiknya hal ini tidak Anda lakukan. Menu bersantan sebaiknya dikonsumsi 30-40 menit setelah Anda mengonsumsi takjil sehat.

Diolah dengan Cara yang Sehat

Tips jitu agar Anda bisa mengonsumsi masakan bersantan dengan lebih sehat adalah dengan mengolah santan dengan cara yang lebih sehat. Pertama, pilihlah santan yang encer, batasi porsinya, dan tidak dipanaskan berulang kali.

Barengi dengan Makanan Tinggi Serat dan Protein

Gangguan elektrolit sering terjadi saat berpuasa. Oleh karena itu, usahakan untuk menyantap buah dan sayur saat buka puasa sebagai pelengkap nutrisi saat berbuka. Kandungan vitamin dan mineral paling banyak terdapat pada buah dan sayur.

Selain itu, pilihlah sumber protein yang baik seperti daging ayam tanpa kulit, ikan, telur, atau biji-bijian utuh. Jika ingin dimasak dengan tambahan santan, pastikan santan yang digunakan tidak berlebihan.

Nah , itulah penjelasan mengenai bahaya dibalik menu buka puasa bersantan beserta tips sehat yang bisa Anda ikuti. Selain membatasi porsi, Anda bisa mengganti santan dengan bahan lain yang lebih sehat namun tetap memberikan rasa gurih seperti krimer nabati atau susu.

Referensi

  1. Anonim. 2019. Coconut . https://www.diabetes.co.uk/natural-therapies/coconuts.html . (Diakses pada 15 Februari 2023)
  2. Eske Jamie. 2022 . Health Benefits of Coconut Milk . https://www.medicalnewstoday.com/articles/323743 . (Diakses pada 15 Februari 2023)
  3. Choudhary Tanya. 2023. Top 10 Side Effects Of Coconut Milk . https://www.stylecraze.com/articles/side-effects-of-coconut-milk/. (Diakses pada 15 Februari 2023)
  4. Chandrashekara Sarode Ashwini. 2022. Is Coconut Milk Good For Diabetics? . https://www.breathewellbeing.in/blog/is-coconut-milk-good-for-diabetics/ . (Diakses pada 15 Februari 2023)

About The Author

Kista Ganglion: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan, dll