Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Bagaimanakah Cara Mengatasi Pembesaran Tonsil dan Kelenjar Gondok?

Myles Bannister

Biasanya, amandel dan kelenjar gondok kembali ke ukuran normal setelah infeksi berakhir. Namun, pada anak yang sering mengalami infeksi kronis, amandel dan kelenjar gondok tetap membesar. Meskipun jarang terjadi, kanker juga bisa menjadi penyebab pembesaran amandel atau kelenjar gondok pada anak.

Gejala
Pembesaran amandel dan kelenjar gondok pada umumnya tidak menunjukkan gejala apa pun. Bahkan, tahapan tertentu pembesaran tonsil dianggap normal pada anak yang belum sekolah dan remaja. Namun, anak dengan amandel atau kelenjar gondok yang membesar bisa mengalami tenggorokan luka, rasa tidak nyaman, atau sakit saat menelan. Selain itu, pembesaran kelenjar gondok juga dapat menyebabkan perubahan bentuk langit-langit mulut dan letak gigi serta menghasilkan suara “hidung tersekat”.

Pembesaran amandel dan kelenjar gondok menjadi masalah ketika mereka menyebabkan dampak serius. Mereka dapat menyebabkan infeksi telinga yang kronis serta kehilangan pendengaran akibat gangguan pada saluran tuba dan penumpukan cairan di telinga tengah. Selain itu, mereka juga dapat menyebabkan infeksi sinus dan pendarahan hidung. Beberapa anak mengalami gangguan tidur apnea, di mana mereka mendengkur dan tidak bernapas untuk waktu singkat, yang dapat mengakibatkan kadar oksigen dalam darah menjadi rendah, sering terbangun, dan tidur di siang hari.

Risiko terjadinya gangguan tidur apnea yang disebabkan oleh pembesaran amandel dan kelenjar gondok adalah adanya komplikasi yang serius, seperti hipertensi paru-paru dan perubahan pada jantung (cor pulmonale). Amandel terletak pada dua daerah di jaringan limfatik di kedua sisi tenggorokan. Mereka berada di belakang langit-langit mulut di mana saluran hidung terhubung dengan tenggorokan. Amandel ini tidak terlihat melalui mulut. Anak dengan pembesaran amandel juga bisa kehilangan berat badan atau gagal mendapatkan berat badan karena rasa sakit atau kesulitan makan serta upaya fisik yang konstan untuk bernapas.

Diagnosa
Dalam melakukan diagnosa, dokter tidak hanya mengandalkan ukuran amandel. Amandel yang sangat besar mungkin masih normal, sementara amandel yang kronis terinfeksi masih bisa berukuran normal. Dokter perlu memperhatikan kondisi amandel yang merah, pembesaran kelenjar getah bening di rahang dan leher, serta dampak amandel terhadap pernapasan. Diagnosa gangguan tidur apnea dugaan biasanya berdasarkan laporan orang tua mengenai frekuensi kejadian saat anak tidak bernapas. Dokter juga dapat merekomendasikan pemeriksaan oksigen dalam darah dan pengamatan saat anak tidur dengan melakukan polisomnografi.

Pengobatan
Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik jika ada dugaan bahwa infeksi bakteri menjadi penyebab pembesaran amandel. Jika antibiotik tidak efektif atau dokter meragukan manfaatnya, maka operasi pengangkatan amandel dan kelenjar gondok (tonsilektomi dan adenoidektomi) dapat direkomendasikan.

Tonsilektomi dan adenoidektomi adalah prosedur operasi yang umum dilakukan pada anak-anak di Amerika Serikat. Saat ini, prosedur ini lebih jarang dilakukan karena dokter lebih selektif dalam menentukan pasien yang akan mendapatkan manfaat dari operasi ini. Manfaat operasi ini dapat diperoleh oleh anak-anak yang mengalami gangguan tidur apnea serta kesulitan berbicara dan bernapas yang signifikan. Dokter juga dapat menyarankan operasi ini jika ada kemungkinan pembesaran amandel yang disebabkan oleh kanker, atau jika anak mengalami infeksi telinga yang berulang atau adanya lebih dari satu gejala infeksi telinga dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan adenoidektomi dapat direkomendasikan jika terdapat infeksi telinga, hidung tersumbat berulang, atau infeksi sinus.

Tonsilektomi dan adenoidektomi tidak akan mengurangi frekuensi infeksi flu berat, batuk, atau gejala lainnya. Prosedur ini sebaiknya dilakukan setidaknya 3 minggu setelah infeksi dihilangkan.

Prosedur tonsilektomi dan adenoidektomi pada umumnya dilakukan sebagai pasien rawat jalan. Risiko komplikasi dari operasi ini rendah, namun pasien mungkin akan merasakan nyeri dan kesulitan menelan selama seminggu. Pendarahan adalah komplikasi yang umum terjadi dan bisa terjadi dari hari pertama setelah operasi hingga hari kesepuluh pasca operasi.

Prosedur tonsilektomi dan adenoidektomi pada umumnya dilakukan sebagai pasien rawat jalan. Risiko komplikasi dari operasi ini rendah, namun pasien mungkin akan merasakan nyeri dan kesulitan menelan selama seminggu. Pendarahan adalah komplikasi yang umum terjadi dan bisa terjadi dari hari pertama setelah operasi hingga hari kesepuluh pasca operasi.

About The Author

Alergi Gigitan Nyamuk dan Penangannya yang Tepat

Penyebab Nyeri Bokong Saat Hamil dan Cara Mengatasinya