Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Autophobia (Fobia Sendirian): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Myles Bannister

Autophobia adalah fobia sendirian di mana seseorang sama sekali tidak mau ditinggal sendirian, bahkan di tempat yang aman seperti rumah. Ketahui tentang autophobia, gejala, penyebab, dan cara mengatasinya.

Apa Itu Autophobia?

Autophobia adalah rasa ketakutan untuk tinggal sendirian atau fobia akan kesepian. Orang dengan fobia kesepian memiliki kecemasan ekstrem saat ditinggal sendirian secara fisik dan mental, dan selalu perlu ditemani orang lain agar merasa aman.

Autophobia termasuk dalam fobia spesifik berdasarkan Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, Edisi Kelima. Autophobia berbeda dengan kesepian. Kesepian adalah emosi negatif akibat kurangnya interaksi sosial, sedangkan autophobia mengacu pada ketakutan dan kecemasan saat sedang sendirian yang lebih ekstrem dari kesepian biasa.

Gejala Autophobia

Gejala fobia pada umumnya adalah ketakutan dan kecemasan tidak rasional terhadap objek, situasi, atau benda. Begitu juga dengan fobia sendirian atau fobia kesepian, mereka sangat takut menghabiskan waktu sendirian.

Gejala autophobia antara lain:

  • Ketakutan luar biasa saat sedang sendirian.
  • Kecemasan luar biasa hanya dengan memikirkan menghabiskan waktu sendirian.
  • Menghindari situasi atau tempat yang mengharuskan sendirian.
  • Mengalami gejala fisik seperti gemetar, pusing, nyeri dada, jantung berdebar, dan sesak napas saat sendirian.
  • Pikiran negatif tentang mengalami bahaya saat sedang sendirian, seperti dirampok, dipukul, bertemu penjahat, atau bertemu hantu.
  • Tidak ingin sendirian di mana pun, termasuk merasa terancam jika sendirian di dalam rumah sendiri.
  • Mengalami serangan panik saat sendirian.
  • Pikiran obsesif dan paranoid tentang bahaya yang belum tentu terjadi saat sendirian.
  • Ketakutan saat ditinggal oleh orang yang dicintai.

Orang dengan autofobia menyadari bahwa ketakutannya berlebihan dan sebenarnya tidak seburuk yang mereka pikirkan, namun mereka tidak bisa mengendalikan kecemasan sehingga menyebabkan efek psikologis lainnya.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika fobia tertentu tidak mengganggu kehidupan sehari-hari dan efeknya tidak parah, tidak ada alasan untuk ke dokter. Namun, jika fobia tersebut mengganggu fungsi sosial, pekerjaan, atau akademik, segera hubungi psikolog.

Sebagai contoh, jika Anda memiliki pekerjaan yang membutuhkan Anda pergi sendirian namun Anda tidak dapat melakukannya karena autofobia yang parah, segera konsultasikan dengan psikolog.

Penyebab Autophobia

Penyebab pasti fobia sendirian masih belum diketahui, namun biasanya berkembang seiring waktu hingga seseorang benar-benar takut sendirian. Biasanya, fobia spesifik dimulai pada masa kanak-kanak dan menjadi ketakutan yang nyata saat dewasa.

Penyebab fobia sendirian antara lain:

  • Trauma masa lalu saat ditinggal sendirian.
  • Riwayat menghabiskan waktu terlalu lama sendirian hingga trauma.
  • Pengalaman buruk saat sendirian di masa lalu, seperti perampokan, pelecehan seksual, atau kekerasan.
  • Trauma akibat ditinggal oleh orang yang disayangi seperti orang tua, keluarga, kekasih, atau teman-teman.

Sebagian orang dengan fobia sendirian saat dewasa mungkin tidak mengingat sumber ketakutan tersebut karena sudah lama atau coba dilupakan, namun tetap membekas dalam bentuk fobia.

Faktor Risiko Autophobia

Faktor psikologis yang dapat memicu autofobia antara lain:

  • Riwayat gangguan kecemasan, serangan panik, atau gejala depresi.
  • Dampak perceraian orang tua.
  • Gejala PTSD (post-traumatic stress disorder), gangguan mental akibat trauma.
  • Gejala agoraphobia, fobia pada situasi yang membuat seseorang terperangkap atau terkurung.

Diagnosis Autophobia

Psikiater akan menganalisis gejala fobia Anda, termasuk:

  • Apakah gejala fobia tersebut mengganggu keseimbangan hidup Anda?
  • Berapa lama gejala tersebut berlangsung?
  • Apa yang memicu gejala fobia muncul?
  • Seberapa parah gejala fobia yang pernah Anda alami?

Selanjutnya, psikiater akan mengevaluasi kesehatan mental dan kondisi psikologis Anda. Anda juga dapat berkonsultasi dengan psikiater mengenai perasaan Anda atau gejala dan tanda-tanda gangguan kesehatan mental lainnya.

Cara Mengatasi Autophobia

Psikiater akan memeriksa Anda terlebih dahulu dan membuat rencana perawatan yang sesuai. Cara mengatasi autofobia antara lain dengan terapi pemaparan, terapi perilaku kognitif, dan obat-obatan jika diperlukan.

Beberapa cara mengatasi autophobia antara lain:

1. Terapi Pemaparan

Terapi pemaparan dilakukan dengan memaparkan sumber ketakutan Anda secara bertahap dalam kehidupan Anda. Misalnya, Anda akan diajarkan bahwa situasi sendirian dalam ruangan tersebut adalah aman dan Anda akan baik-baik saja.

Tujuan terapi pemaparan adalah meningkatkan toleransi terhadap sumber ketakutan Anda dan memberikan pemahaman baru terhadap situasi tersebut.

2. Terapi Perilaku Kognitif

Terapi perilaku kognitif membantu Anda mengatasi kecemasan dan ketakutan dengan membangun sudut pandang baru terhadap sumber ketakutan. Anda akan diajari teknik untuk mengelola autofobia dengan pemahaman yang lebih positif.

Terapis akan membantu Anda mengontrol rasa takut dan kecemasan dengan kepercayaan diri yang lebih kuat, sehingga Anda dapat hidup sendirian dengan baik.

3. Obat-obatan

Jika terapi belum cukup membantu, Anda mungkin akan diberikan obat-obatan seperti sedatif atau beta blocker sebagai bagian dari perawatan. Obat-obatan tersebut biasanya digunakan bersama dengan terapi psikologis.

Psikiater juga dapat meresepkan obat antidepresan atau obat lain yang sesuai dengan gejala Anda atau gangguan kesehatan mental lainnya.

Komplikasi Autophobia

Orang dengan fobia sendirian seringkali mengalami kecemasan dan ketakutan lain, seperti takut pada pencuri, orang asing, kehilangan orang yang dicintai, suara-suara aneh, serta gangguan kecemasan dan kepanikan.

Orang dengan autofobia juga berisiko mengalami gangguan kesehatan mental seperti stres dan depresi. Pasalnya, dalam kehidupan sehari-hari akan ada momen ketika harus berada sendirian, seperti di rumah atau dalam pekerjaan tertentu.

Cara Mencegah Autophobia

Fobia mungkin tidak dapat dihindari karena penyebabnya bervariasi dan menyerang kesehatan psikis. Namun, jika Anda merasakan kecenderungan untuk memiliki rasa takut atau fobia tertentu yang akan mengganggu kehidupan Anda, segera hubungi profesional kesehatan mental.

Kebanyakan fobia adalah hasil dari manifestasi ketakutan dan kecemasan, jadi penting untuk mengontrol ketakutan tersebut sejak dini. Konsultasikan dengan psikiater untuk mendapatkan bantuan dalam menjaga kesehatan mental Anda.

Kesepian atau merasa sendiri memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang. Beberapa orang mungkin tidak ingin ditinggalkan oleh seseorang tertentu, keluarga, atau teman. Namun, orang dengan autofobia benar-benar tidak ingin berada sendirian dalam kondisi apa pun.

Referensi

  1. Cirino, Erica. 2018. Autophobia. https://www.healthline.com/health/autophobi. (Diakses pada 16 November 2020).
  2. Geller, Lindsay. 2019. Do You Have A Legit Fear Of Being Alone?. https://www.womenshealthmag.com/relationships/a26228055/fear-of-being-alone-autophobia/. (Diakses pada 16 November 2020).
  3. Smith, Amy. 2020. What you need to know about autophobia. https://www.medicalnewstoday.com/articles/319816. (Diakses pada 16 November 2020).

About The Author

Kandungan Jahe Merah dan Jahe Putih, Apa Bedanya?

11 Tips Cara Mengatasi Jet Lag yang Efektif