Pengenalan pada Aspirin
Aspirin atau asetil salisilat adalah senyawa salisilin yang diekstrak dari tumbuhan. Aspirin bekerja dengan menghambat enzim yang menghasilkan senyawa prostaglandin yang terbentuk saat peradangan terjadi. Aspirin termasuk ke dalam kelompok OAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid).
Keuntungan dari Aspirin
Pemakaian Aspirin memiliki efek antipiretik, antiinflamasi, dan antiplatelet, serta berperan sebagai analgesik. Kombinasi empat manfaat ini memungkinkan Aspirin untuk menurunkan demam, meredakan rasa sakit, mengurangi peradangan, dan mencegah pembekuan darah.
Aspirin juga dapat mencegah perlemakan hati yang berisiko menyebabkan kanker hati. Pengenceran darah juga dapat dilakukan dengan menggunakan Aspirin untuk mencegah serangan jantung.
Pada umumnya, dokter meresepkan penggunaan Aspirin kepada pasien yang berisiko atau pernah mengalami serangan jantung dan stroke, serta pasien yang baru menjalani operasi pada arteri yang tersumbat seperti bypass arteri, endarterektomi karotis, dan stent koroner.
Selain sebagai obat dalam, Aspirin juga dapat digunakan sebagai obat luar. Sifat antiinflamasi Aspirin membantu mengurangi peradangan pada jerawat dan luka pada kulit.
Dosis Pemakaian Aspirin
Aspirin tersedia dalam bentuk tablet dengan komposisi 80 mg, 320 mg, dan 500 mg. Untuk penggunaan Aspirin, sebaiknya mengacu pada resep dokter. Aspirin dapat diberikan secara oral atau rektal. Di bawah ini adalah dosis umum Aspirin untuk kondisi tertentu.
Dosis Aspirin untuk Dewasa atau di atas 16 tahun:
- Aspirin untuk mengatasi nyeri dan demam, dosisnya adalah 325-500 mg diberikan 3 hingga 4 kali sehari.
- Aspirin untuk nyeri dan peradangan sendi, dosisnya adalah 1000 mg diberikan 3 atau maksimal 4 kali sehari.
- Aspirin untuk angina pectoris, dosisnya adalah 75-325 mg per hari.
- Aspirin untuk serangan jantung, dosisnya adalah 160-162,5 mg diberikan satu kali sehari. Pemberian Aspirin dimulai sejak serangan jantung terdeteksi hingga 30 hari berikutnya.
- Aspirin untuk pasca operasi endarterektomi karotis atau pencegahan stroke, dosisnya adalah 80-650 mg per hari.
- Aspirin untuk pasca operasi bypass jantung, dosisnya adalah 325 mg sekali sehari selama setahun setelah operasi. Pemberian dimulai 6 jam setelah operasi.
- Aspirin untuk pasca operasi pemasangan ring jantung, dosisnya adalah 325 mg sebelum tindakan dan 160-325 mg setiap hari setelah tindakan.
Dosis Aspirin untuk Anak:
- Aspirin untuk demam atau nyeri pada anak usia 2-11 tahun, dosisnya adalah 10-15 mg/Kg. Bagi anak di atas 12 tahun, dosisnya 325-650 mg.
- Aspirin untuk penyakit Kawasaki, dosisnya adalah 80-100 mg/Kg/hari yang diberikan 4 kali dosis terpisah.
Efek Samping Aspirin
Setiap obat memiliki efek samping, termasuk Aspirin. Efek samping umum dari penggunaan Aspirin meliputi iritasi pada lambung dan usus, mual, dan gangguan pencernaan. Efek samping lain yang jarang terjadi meliputi memar, muntah, memburuknya gejala asma, perdarahan lambung, dan peradangan lambung.
Peringatan dan Pertimbangan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Aspirin adalah:
- Penggunaan pada pasien lanjut usia harus lebih hati-hati karena lebih sensitif terhadap efek Aspirin.
- Gejala seperti pusing dan kantuk setelah mengonsumsi obat ini dapat semakin parah jika dikonsumsi bersamaan dengan alkohol.
- Obat ini dapat membebani kerja ginjal, sehingga perlu diperhatikan penggunaannya pada penderita penyakit ginjal.
- Jangan mengonsumsi obat ini bersamaan dengan herbal yang menghambat enzim COX-2 (enzim yang berperan dalam peradangan dan nyeri), karena dapat menyebabkan luka pada lambung.
- Hindari penggunaan obat ini pada trimester ketiga kehamilan, namun masih relatif aman digunakan oleh ibu menyusui.