Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Asma pada Anak: Gejala, Penyebab, Penanganan

Myles Bannister

Asma pada anak adalah kondisi yang sama dengan yang terjadi pada orang dewasa, namun memiliki gejala yang berbeda. Gejala tersebut dapat menyebabkan anak kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari atau kesulitan tidur. Berikut penjelasannya.

Apa itu Asma pada Anak?

Asma pada anak terjadi ketika paru-paru dan saluran pernapasan meradang dengan mudah saat anak mengalami flu atau terpapar benda-benda seperti serbuk sari. Meskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkan asma, bersama dengan bantuan dokter anak, kerusakan paru-paru yang sedang berkembang dapat dicegah.

Gejala Asma pada Anak

Setiap anak memiliki gejala yang berbeda. Kadang-kadang, gejala dapat berubah dari waktu ke waktu. Berikut beberapa ciri-ciri asma pada anak:

  • Batuk yang tidak sembuh-sembuh (kadang merupakan satu-satunya gejala).
  • Batuk sering terjadi, terutama saat olahraga, malam hari, di udara dingin, saat tertawa, atau menangis.
  • Batuk semakin parah setelah terkena infeksi virus.
  • Sering berhenti untuk mengatur napas saat melakukan aktivitas tertentu.
  • Kesulitan tidur karena batuk atau masalah pernapasan.
  • Napas cepat.
  • Nyeri dada.
  • Mengi.
  • Retraksi (tertariknya dinding dada).
  • Sesak napas.
  • Otot leher dan dada tegang.
  • Merasa lelah.
  • Kesulitan makan atau mendengus saat makan (pada bayi).

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mencurigai anak mengalami asma, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Perawatan dini akan membantu mengendalikan gejala dan mencegah serangan asma.

Periksakan ke dokter jika anak mengalami:

  • Batuk yang terjadi terus-menerus, sesekali, atau terkait dengan aktivitas fisik.
  • Mengi saat bernapas.
  • Sesak napas atau napas cepat.
  • Merasa sesak di dada.

Menangis, tertawa, berteriak, dan stres dapat memicu batuk atau mengi. Jika anak telah didiagnosis dengan asma, penting bagi orang tua untuk memantau gejala dan mengetahui apa yang harus dilakukan saat terjadi serangan asma.

Kondisi Darurat yang Harus Diwaspadai

Pada kasus yang parah, anak mungkin terlihat menarik dada ke dalam saat berjuang untuk bernapas. Segera cari bantuan medis jika anak:

  • Harus berhenti berbicara untuk mengatur napas.
  • Menggunakan otot perut untuk bernapas.
  • Hidung melebar saat bernapas.
  • Bernapas dengan susah payah sehingga perut tertarik ke dalam dan otot di sekitar tulang rusuk berkontraksi sehingga tulang rusuk tampak jelas saat bernapas.

Meskipun anak belum didiagnosis asma, segera cari pertolongan medis jika kesulitan bernapas terjadi. Meskipun gejala bervariasi dalam tingkat keparahan, serangan asma dapat dimulai dengan batuk yang berlanjut menjadi mengi dan sesak napas.

Penyebab Asma pada Anak

Penyebab asma pada anak belum diketahui dengan pasti. Namun, beberapa faktor yang diduga terlibat meliputi:

  • Faktor keturunan yang meningkatkan risiko mengembangkan alergi.
  • Orang tua dengan asma.
  • Infeksi saluran napas pada usia dini.
  • Paparan faktor lingkungan seperti asap rokok, debu, pasir, atau polusi udara.

Kepekaan sistem kekebalan yang tinggi menyebabkan peradangan dan produksi lendir di paru-paru dan saluran udara saat terpapar pemicu. Beberapa kondisi yang dapat memicu asma, antara lain:

  • Infeksi virus seperti flu.
  • Paparan polutan udara seperti asap tembakau.
  • Alergi terhadap tungau debu, bulu hewan peliharaan, serbuk sari, atau jamur.
  • Aktivitas fisik.
  • Perubahan cuaca atau udara dingin.

Terkadang, gejala asma muncul tanpa pemicu yang jelas.

Faktor Risiko Asma pada Anak

Selain kondisi yang diduga menjadi penyebab asma pada anak, terdapat faktor risiko tertentu yang dapat meningkatkan kemungkinan anak terkena asma, yaitu:

  • Paparan asap tembakau, termasuk sebelum lahir.
  • Reaksi alergi sebelumnya, seperti reaksi kulit, alergi makanan, atau rhinitis alergi (alergi serbuk sari).
  • Riwayat asma atau alergi dalam keluarga.
  • Tinggal di daerah dengan polusi udara tinggi.
  • Obesitas.
  • Mengalami sinusitis atau pneumonia.
  • Menderita GERD (gastroesophageal reflux disease).
  • Jenis kelamin laki-laki.
  • Ras kulit hitam.

Cara Mengobati Asma pada Anak

Untuk mengendalikan asma pada anak, langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah menghindari pemicu, menggunakan obat-obatan, dan memantau gejala. Terdapat dua jenis perawatan: perawatan jangka panjang dan perawatan jangka pendek.

Berdasarkan kondisi anak, dokter akan merencanakan pengobatan yang tepat, termasuk penggunaan obat asma, tindakan saat asma memburuk, dan kapan mencari perawatan darurat.

Perawatan Jangka Panjang

Perawatan jangka panjang bertujuan mengurangi peradangan pada saluran udara yang menyebabkan gejala. Pada banyak kasus, obat asma perlu diminum setiap hari. Beberapa jenis obat yang digunakan meliputi:

  • Inhaled corticosteroids.
  • Leukotriene modifiers.
  • Combination inhalers.
  • Theophylline.
  • Immunomodulatory agents.

Perawatan Jangka Pendek

Perawatan jangka pendek melibatkan penggunaan obat pereda sesak napas. Jenis obat ini secara cepat membuka saluran udara yang bengkak dan digunakan sesuai kebutuhan untuk meredakan gejala. Beberapa obat yang dapat digunakan meliputi:

  • Short-acting beta agonists.
  • Kortikosteroid oral dan intravena.

Pengobatan Asma Akibat Alergi

Jika asma anak dipicu atau diperburuk oleh alergi, anak dapat mendapat manfaat dari pengobatan alergi. Beberapa obat yang digunakan meliputi:

  • Omalizumab.
  • Obat alergi.
  • Suntikan alergi (imunoterapi).

Perangkat Pengobatan yang Dihirup

Anak yang lebih besar mungkin menggunakan inhaler, sedangkan bayi dan balita mungkin memerlukan inhaler atau nebulizer dengan masker wajah untuk mendapatkan dosis obat yang tepat.

Pencegahan Asma pada Anak

Mencegah serangan asma terbaik dilakukan dengan perencanaan yang baik dan menghindari pemicu asma. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah asma, antara lain:

  • Batasi paparan pemicu asma dan iritan yang menyebabkan gejala.
  • Jauhkan anak dari asap rokok. Paparan asap tembakau sejak bayi merupakan faktor risiko yang kuat untuk asma pada masa anak-anak dan dapat memicu serangan asma.
  • Dorong anak untuk aktif. Aktivitas fisik yang teratur saat asma terkontrol dengan baik dapat membantu paru-paru bekerja lebih efisien.
  • Membantu anak menjaga berat badan yang sehat. Kelebihan berat badan dapat memperburuk gejala asma dan meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya.
  • Perhatikan kesehatan lambung. Penyakit asam lambung dapat memperburuk gejala asma pada anak. Pengobatan dapat diperlukan untuk mengendalikan asam lambung.

Asma pada anak dapat berubah seiring waktu. Konsultasikan dengan dokter untuk melakukan penyesuaian pengobatan yang diperlukan guna mengendalikan gejala.

Referensi

  1. Anonim. Childhood asthma. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/childhood-asthma/symptoms-causes/syc-20351507. Diakses pada 10 Agustus 2020.
  2. Anonim. Childhood Asthma. https://www.webmd.com/asthma/children-asthma. Diakses pada 10 Agustus 2020.

About The Author

15 Manfaat Bernyanyi bagi Kesehatan (No. 9 Tak Disangka)

5 Ciri-ciri Tanaman Beracun di Sekitar Rumah