Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Asidosis Respiratorik: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Myles Bannister

Asidosis respiratorik adalah masalah pernapasan akibat peningkatan kadar karbon dioksida (CO2) dalam tubuh. Ketahui apa itu asidosis respiratorik, gejala, penyebab, dan cara mengobatinya.

Apa Itu Asidosis Respiratorik?

Asidosis respiratorik adalah gangguan pernapasan akibat paru-paru tidak dapat mengeluarkan karbon dioksida (CO2) dalam tubuh. CO2 adalah gas yang harus dibuang dalam sistem pernapasan. Dalam pernapasan normal, paru-paru menghirup oksigen untuk disalurkan ke dalam darah dan seluruh tubuh, lalu menghembuskan CO2 ke luar tubuh.

Penumpukan CO2 dalam tubuh membuat pH darah dan cairan tubuh tidak seimbang. Kadar asam dalam tubuh meningkat karena ion tubuh tidak dapat mengontrolnya.

Keseimbangan pH memiliki skala pH 0-14. Asidosis pernapasan terjadi ketika pH darah turun di bawah 7,35. Alkalemia (peningkatan basa dalam darah) terjadi ketika pH darah lebih tinggi dari 7,45. Kadar pH darah normal adalah antara 7,35 dan 7,45.

Gejala Asidosis Respiratorik

Gejala asidosis pernapasan tergantung pada seberapa tinggi efek peningkatan kadar CO2 dalam tubuh. Gangguan keseimbangan oksigen dan C02 dalam sistem pernapasan dapat mengganggu efektivitas kompensasi ginjal dan meningkatkan kadar asam di otak.

Kondisi ini juga memengaruhi fungsi pikiran, tidur, dan memori. Berikut adalah gejala umum asidosis pernapasan:

  • Sakit kepala.
  • Gangguan tidur.
  • Masalah memori.
  • Gangguan kecemasan.
  • Perubahan emosi atau kepribadian.

Jika kadar CO2 dalam tubuh semakin tinggi dan kadar asam dalam darah semakin naik (asidosis akut), gejala akan memburuk dan termasuk:

  • Otot tegang.
  • Sering mengantuk.
  • Kebingungan.
  • Sesak napas.
  • Tubuh lemas dan lesu.
  • Pingsan.
  • Koma.

Tidak seimbangnya pH darah secara drastis juga dapat menyebabkan gejala berikut:

  • Tekanan darah rendah.
  • Gangguan fungsi otot jantung.
  • Gangguan irama jantung.

Pada asidosis pernapasan kronis, gejala tidak terlalu terasa dan hanya berupa gangguan tidur atau emosional yang tidak disadari.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala yang mengkhawatirkan seperti sesak napas. Juga konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki riwayat medis yang menyebabkan peningkatan kadar asam dalam tubuh, seperti asma, sleep apnea, atau pneumonia.

Penyebab Asidosis Respiratorik

Asidosis adalah istilah medis untuk peningkatan kadar asam dalam tubuh. Asidosis respiratorik atau asidosis pernapasan disebabkan oleh peningkatan CO2 dalam darah akibat proses pernapasan yang tidak normal.

Kondisi ini dapat terjadi akibat kondisi medis yang terkait dengan sistem pernapasan, seperti:

  • Asma.
  • Skoliosis.
  • Obesitas yang menyebabkan ekspansi paru-paru.
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
  • Edema paru akut.
  • Emfisema.
  • Pneumonia.
  • Sleep apnea.

Asidosis pernapasan juga dapat terjadi akibat:

  • Gangguan saluran pernapasan.
  • Otot lemah saat bernapas.
  • Gagal jantung.
  • Efek samping atau overdosis obat penenang.

Salah satu kondisi parah asidosis pernapasan disebut hiperkapnia. Hiperkapnia terjadi ketika ginjal mencoba menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh. Ginjal meningkatkan produksi basa dan mengeluarkan asam agar pH darah tetap normal. Jika ginjal tidak dapat menyeimbangkan basa dan asam, gejala seperti gagal pernapasan dapat terjadi.

Diagnosis Asidosis Respiratorik

Diagnosis bertujuan mengetahui kadar pH yang tidak seimbang dan masalah kesehatan yang mungkin terkait dengan peningkatan kadar CO2 dalam darah. Dokter akan memeriksa pH dengan melakukan beberapa pemeriksaan, termasuk:

  • Analisis Gas Darah: Mengukur kadar oksigen dan CO2 dalam darah menggunakan sampel darah dari arteri.
  • Tes Elektrolit: Mengukur keseimbangan elektrolit termasuk Na+ (natrium), K+ (kalium), Cl- (klorida), dan bikarbonat.
  • Sinar-X Dada: Menggunakan sinar-x untuk melihat kondisi paru-paru dan seberapa parah gejala asidosis pada sistem pernapasan.
  • Tes Fungsi Paru: Memeriksa gangguan fungsi paru-paru yang menyebabkan asidosis.

Dokter mungkin juga melakukan pemeriksaan kadar asam dalam darah dengan metode lain sesuai dengan kondisi medis yang mendasari asidosis pernapasan.

Jenis Asidosis Respiratorik

Terdapat dua jenis asidosis pernapasan, yaitu asidosis pernapasan kronis dan akut:

1. Asidosis Pernapasan Kronis

Peningkatan asam dalam darah yang berkembang secara bertahap. Penderitanya mungkin tidak merasakan gejala yang signifikan karena tubuh terus beradaptasi untuk menyeimbangkan pH darah. Sebagai contoh, ginjal menghasilkan lebih banyak bikarbonat (basa) dan mengeluarkan asam agar pH tetap seimbang atau mendekati normal.

2. Asidosis Pernapasan Akut

Perkembangan dari asidosis pernapasan kronis yang tidak ditangani atau tanpa gejala. Tubuh tidak dapat menyeimbangkan pH secara alami. Akibatnya, terjadi gejala gagal napas yang mengancam jiwa.

Cara Mengobati Asidosis Respiratorik

Treatment for respiratory acidosis will differ based on the underlying respiratory impairment and the type of acidosis.

1. Pengobatan Asidosis Pernapasan Kronis

Dokter akan fokus pada penyakit pernapasan yang menyebabkan peningkatan CO2 dalam darah. Dokter akan memberikan obat dan saran perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda.

Obat-obatan seperti bronkodilator juga berguna untuk melancarkan saluran pernapasan. Jika aliran CO2 dan oksigen berjalan lancar, tidak ada risiko penumpukan CO2 yang dapat meningkatkan kadar asam dalam darah.

2. Pengobatan Asidosis Pernapasan Akut

Tergantung pada tingkat keparahan, dokter akan memberikan obat-obatan untuk meningkatkan aliran udara pernapasan dan mengurangi gejala gangguan pernapasan yang mendasari. Dalam kasus yang sangat parah, dokter akan menggunakan ventilasi mekanis dengan menggunakan selang yang dimasukkan ke saluran pernapasan.

Pencegahan Asidosis Respiratorik

Cara mencegah asidosis pernapasan adalah merawat kesehatan paru-paru. Berikut adalah beberapa caranya:

  • Jangan merokok.
  • Jauhkan diri dari asap rokok atau perokok pasif.
  • Gunakan masker di tempat dengan polusi tinggi.
  • Olahraga secara teratur.
  • Jaga berat badan ideal.
  • Hati-hati dalam mengonsumsi obat penenang yang dapat mengganggu sistem pernapasan.

Jika Anda sudah memiliki gangguan pernapasan seperti asma, pneumonia, sleep apnea, dan lainnya, konsultasikan dengan dokter untuk pengobatannya. Asidosis pernapasan adalah komplikasi dari gangguan pernapasan yang tidak ditangani dengan baik.

Referensi

  1. Bender, Kenneth, Pharm.D., M.A. 2018. What to know about respiratory acidosis. https://www.medicalnewstoday.com/articles/313110. [Diakses pada 23 Oktober 2020].
  2. Healthline Editorial. 2017. Respiratory Acidosis. https://www.healthline.com/health/respiratory-acidosis. [Diakses pada 23 Oktober 2020].

About The Author

Pehastan: Fungsi, Dosis, Efek Samping, dll

Manfaat Lingonberry untuk Kesehatan Tubuh