Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Asidosis Metabolik: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Apa Itu Asidosis Metabolik?

Asidosis metabolik adalah kondisi di mana terlalu banyak asam dalam tubuh. Kondisi ini bisa terjadi akibat tubuh memproduksi terlalu banyak asam atau akibat ginjal tidak mengeluarkan asam dalam jumlah yang normal. Asidosis terdiri dari beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan penyebabnya.

Tubuh manusia umumnya memiliki pH antara 7-7,4, yang berarti tubuh memiliki pH netral atau sedikit basa. Pada asidosis metabolik, jumlah asam dalam tubuh meningkat sehingga pH tubuh menurun di bawah 7 (7 merupakan pH netral) dan menandakan adanya ketidaknormalan pada pH tubuh.

Penyebab Asidosis Metabolik

Penyebab asidosis metabolik bisa berupa produksi asam berlebihan atau ginjal tidak mampu mengeluarkan asam dari tubuh. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produksi asam dalam tubuh atau kesehatan ginjal.

Berikut adalah beberapa jenis asidosis beserta penyebabnya:

1. Asidosis diabetes

Asidosis diabetes terjadi ketika terjadi penumpukan zat asam, seperti keton, dalam tubuh. Kondisi ini biasanya terjadi pada penderita diabetes tipe 1 yang tidak terkontrol. Kondisi ini juga dikenal sebagai ketoasidosis diabetik.

2. Asidosis hiperkloremik

Asidosis hiperkloremik disebabkan oleh kehilangan natrium bikarbonat dalam jumlah yang berlebihan. Natrium bikarbonat adalah zat basa dalam tubuh. Kondisi ini biasanya terjadi akibat diare berat.

3. Asidosis laktat

Asidosis laktat terjadi akibat penumpukan asam laktat dalam tubuh. Penyebab asidosis ini bervariasi, mulai dari olahraga intens, konsumsi alkohol, gagal hati, penggunaan obat seperti salisilat, kejang, kekurangan oksigen berkepanjangan (akibat syok, gagal jantung, anemia berat), hingga kanker.

4. Renal tubular asidosis

Renal tubular asidosis adalah asidosis yang disebabkan oleh penyakit ginjal. Terdapat dua tipe, yaitu distal renal tubular acidosis (tipe 1) dan proximal renal tubular acidosis (tipe 2).

Selain penyebab-penyebab di atas, asidosis metabolik juga bisa disebabkan oleh keracunan obat seperti aspirin, etilen glikol, atau metanol, maupun dehidrasi. Kedua kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan ginjal.

Terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya asidosis metabolik, antara lain:

  • Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat (berpotensi menyebabkan ketoasidosis)
  • Gagal ginjal
  • Kegemukan
  • Dehidrasi
  • Keracunan aspirin atau metanol
  • Diabetes

Gejala Asidosis Metabolik

Gejala asidosis metabolik dapat bervariasi pada setiap individu. Tingkat keparahan gejala juga dapat berbeda tergantung pada tingkat keparahan asidosis metabolik dan penyebabnya.

Namun, beberapa gejala dan tanda yang sering muncul akibat asidosis metabolik antara lain:

  • Nafas cepat
  • Detak jantung lebih cepat
  • Sakit kepala
  • Lemah
  • Lelah
  • Kebingungan
  • Nafsu makan menurun
  • Sakit perut
  • Muntah
  • Bau mulut (gejala umum dari ketoasidosis diabetik)

Asidosis metabolik yang akut dapat menyebabkan koma dan kematian. Di sisi lain, beberapa kasus asidosis metabolik dapat bersifat ringan namun berlangsung kronis. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Diagnosis Asidosis Metabolik

Jika Anda mengalami gejala asidosis metabolik, penting untuk segera menghubungi dokter. Dokter akan melakukan serangkaian tes darah untuk mendiagnosis asidosis. Tes analisis gas darah dilakukan untuk mengetahui kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah, serta pH darah.

Tes metabolisme dasar dilakukan untuk memeriksa fungsi ginjal dan keseimbangan pH tubuh. Pemeriksaan ini juga mencakup pemeriksaan kadar kalsium, protein, gula darah, dan elektrolit dalam tubuh. Tes yang dilakukan secara bersamaan dapat membantu mengidentifikasi jenis asidosis yang terjadi.

Jika ada kecurigaan terhadap asidosis metabolik, dokter mungkin akan meminta sampel urin untuk diperiksa. Pemeriksaan kadar pH urin akan membantu mengetahui apakah asam dan basa tubuh dikeluarkan secara normal. Tes tambahan mungkin diperlukan untuk mengidentifikasi jenis asidosis yang terjadi.

Pengobatan Asidosis Metabolik

Pengobatan asidosis metabolik disesuaikan dengan jenis dan penyebab asidosis. Berikut adalah beberapa jenis perawatan untuk asidosis metabolik:

  • Natrium bikarbonat oral, digunakan untuk mengatasi asidosis hiperkloremik.
  • Natrium sitrat, digunakan untuk mengatasi asidosis yang disebabkan oleh gangguan ginjal.
  • Cairan intravena dan insulin, digunakan untuk menyeimbangkan pH pada penderita diabetes dan ketoasidosis.
  • Perawatan untuk asidosis laktat disesuaikan dengan penyebabnya, antara lain dengan suplemen bikarbonat, cairan intravena, oksigen, atau antibiotik.

Perawatan lainnya mungkin diperlukan tergantung pada tingkat keparahan penyebab asidosis metabolik. Penting untuk diketahui bahwa asidosis metabolik dapat menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani dengan baik, seperti batu ginjal, gangguan ginjal kronis, gagal ginjal, penyakit tulang, dan pertumbuhan terhambat.

Pencegahan Asidosis

Risiko terkena asidosis metabolik dapat ditekan dengan melakukan pencegahan yang tepat. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:

  • Pastikan tubuh tetap terhidrasi dan terhindar dari dehidrasi. Perhatikan kebutuhan cairan tubuh dengan minum cukup air putih atau cairan lain.
  • Kendalikan diabetes Anda. Penderita diabetes harus mengontrol kadar gula darahnya untuk mencegah ketoasidosis.
  • Hentikan konsumsi minuman beralkohol. Minuman beralkohol dapat menyebabkan penumpukan asam laktat dalam tubuh.

Sumber:

  1. Acidosis – https://www.healthline.com/health/acidosis diakses 3 Maret 2019
  2. What Is Metabolic Acidosis? – https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-is-metabolic-acidosis#1 diakses 3 Maret 2019
  3. Metabolic acidosis – https://medlineplus.gov/ency/article/000335.htm diakses 3 Maret 2019

About The Author

Thai Tea dan Gagal Ginjal

10 Makanan Berwarna Ungu yang Menyehatkan Tubuh