Aptor adalah obat untuk mengatasi demam dan nyeri mulai dari gejala ringan hingga sedang. Ketahui aptor obat apa, fungsi, komposisi, dosis, cara pakai, dan efek sampingnya.
Rangkuman Informasi Obat Aptor
Berikut ini adalah informasi umum obat Aptor:
Nama Obat | Aptro |
Kandungan Obat | Acetylsalicylic acid |
Kelas Obat | Analgesik (Non Opiat) & Antipiretik/Antikoagulan, Antiplatelet, dan Fibrinolitik (Trombolitik) |
Kategori Obat | Obat bebas |
Manfaat Obat | Mengatasi gejala ringan hingga sedang |
Kontraindikasi Obat | Hipersensitif terhadap aspirin atau NSAID lainnya |
Sediaan Obat | Tablet |
Harga Obat | Rp4.059/Strip |
Harga obat Aptor mungkin berbeda di setiap apotek. Anda dapat membeli obat ini di apotek terdekat atau toko obat online langganan Anda.
Aptor Obat Apa?
Aptor adalah obat yang mengandung acetylsalicylic acid. Obat ini adalah obat pereda nyeri mulai dari gejala ringan hingga sedang. Obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi nyeri otot, nyeri gigi, sakit kepala, dan demam ringan.
Obat Aptor juga umum digunakan untuk meredakan rasa sakit akibat pembekakan seperti dalam kondisi radang sendi. Dalam kondisi lainnya, kandungan obat acetylsalicylic acid digunakan sebagai obat antiplatelet yaitu untuk menghambat pembekuan darah.
Obat ini bekerja dengan cara menghalangi zat alami tertentu untuk meredakan rasa nyeri. Obat ini juga dikenal sebagai salisilat dan obat antiinflamasi nonsteroid atau nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID). Obat pereda nyeri ini dapat digunakan untuk anak di atas usia 18 tahun namun harus waspada dengan efek samping yang mungkin terjadi.
Merek Dagang Aptor
Merek dagang lain yang serupa dengan obat ini, termasuk:
- Aspirin
- Acetylsalicylic Acid (Generik)
Obat dengan kandungan acetylsalicylic acid mungkin juga dijual dengan merek dagang lain yang belum dicantumkan dalam informasi ini. Obat ini dapat digunakan secara bebas namun disarankan untuk tetap berkonsultasi dengan apoteker.
Fungsi Obat Aptor
Fungsi obat Aptor adalah untuk mengatasi gejala nyeri mulai dari intensitas ringan hingga sedang, seperti:
- Demam
- Nyeri otot
- Sakit gigi
- Sakit kepala
- Pilek
Obat ini juga digunakan untuk mengatasi:
- Gangguan rematik
- Stroke iskemik akut
- Angina pektoris
- Infark miokard
- Profilaksis kardiovaskular pada pasien berisiko tinggi
Obat ini mungkin digunakan untuk indikasi lain yang tidak tercantum dalam informasi ini. Diskusikan lagi dengan apoteker tentang fungsi dan penggunaan obat antinyeri ini.
Peringatan Obat Aptor
Harap perhatikan beberapa peringatan penting ini sebelum menggunakan obat acetylsalicylic acid, berikut ini:
- Beritahu dokter bila Anda memiliki riwayat alergi obat salisilat, obat pereda nyeri, atau obat antiinflamasi nonsteroid lainnya seperti kolin ibuprofen, naproxen, salisilat, dll.
- Obat acetylsalicylic acid mengandung bahan tidak aktif yang mungkin memicu reaksi alergi.
- Obat ini berisiko menyebabkan efek samping serius seperti pendarahan jantung.
- Obat ini meningkatkan risiko sindrom Reye.
- Pengguna alkohol atau perokok memiliki risiko lebih besar mengalami efek samping tersebut setelah menggunakan obat acetylsalicylic acid.
- Apabila Anda ingin konsultasi gigi di saat yang sama, beritahu dokter gigi Anda bila Anda sedang rutin minum obat acetylsalicylic acid ini.
- Obat ini tidak boleh digunakan untuk orang di bawah usia 18 tahun.
- Sebaiknya tidak menggunakan obat ini untuk mengatasi demam saat sedang hamil.
- Konsultasi pada dokter bila Anda ingin menggunakan obat ini bagi ibu menyusui atau wanita yang sedang merencanakan kehamilan.
Konsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini apabila Anda memiliki riwayat:
- Gangguan pendarahan
- Pembekuan darah
- Defisiensi vitamin K
- Defisiensi enzim tertentu
- Jumlah trombosit rendah
- Penyakit ginjal
- Penyakit diabetes
- Penyakit asma
- Penyakit polip hidung
- Penyakit asam urat
- Defisiensi cacar air
- Baru menerima vaksin
Gunakan obat sesuai dengan petunjuk penggunaan untuk mencegah risiko efek samping.
Interaksi Obat Aptor
Interaksi obat adalah reaksi dua obat atau lebih yang digunakan bersamaan. Hasil dari interaksi obat mungkin akan melemahkan atau menguatkan salah satu atau kedua kinerja obat.
Berikut ini reaksi kandungan obat Aptor:
- Meningkatkan risiko pendarahan dan ulserasi GI bila digunakan bersama dengan obat kortikosteroid.
- Meningkatkan risiko pendarahan bila digunakan bersama dengan obat antikoagulan kumarin seperti heparin, warfarin, phenindione dan agen antiplatelet lainnya seperti obat clopidogrel dan dipyridamole.
- Meningkatkan risiko asidosis berat dan toksisitas SSP bila digunakan bersama dengan inhibitor karbonat anhidrase seperti acetazolamide.
- Meningkatkan efek hipoglikemik sulfonilurea.
- Meningkatkan risiko perdarahan dan ulserasi GI bila digunakan bersamaan dengan NSAID lainnya.
Obat ini juga memiliki risiko interaksi bila digunakan bersama dengan obat lainnya, seperti:
- Amlodipine
- Amoksisilin
- Atorvastatin
- Bisoprolol
- Kafein
- Kaptopril
- Clonazepam
- Clopidogrel
- Enalapril
- Enoxaparin
- Furosemide
- Gliserin
- Hidroklorotiazid
- Ibuprofen
- Isosorbide dinitrate
- losartan
- Meloxicam
- Metformin
- Metoprolol
- Naproxen
- Omeprazole
- Pantoprazole
- Paracetamol
- Pravastatin
- Prednison
- Ranitidin
- Natrium bikarbonat
- Spironolakton
- Tramadol
- Tylenol
Sebaiknya, jangan minum dua jenis obat di waktu yang sama kecuali sesuai dengan resep dokter. Beri tahu dokter apabila Anda sedang menggunakan obat lain untuk mengurangi risiko efek samping dan interaksi obat.
Efek Samping Aptor
Berikut ini beberapa efek samping obat Aptor yang mungkin terjadi:
- Mengantuk
- Mual dan muntah
- Rasa haus tidak biasa
- Diare
- Nyeri perut
- Kram
- Tremor
- Napas cepat
- Kelelahan
- Mata dan kulit kuning
- Nyeri punggung
- Pingsan
Efek samping lain mungkin terjadi. Informasi ini tidak memuat semua risiko efek samping obat Aptor. Segera hentikan penggunaan obat dan hubungi dokter bila efek samping parah terjadi.
Dosis Obat Aptor
Dosis setiap orang berbeda-beda tergantung pada:
- Usia.
- Jenis kelamin.
- Tingkat keparahan penyakit.
- Kondisi kesehatan saat ini.
- Reaksi tubuh pada dosis pertama.
Berikut ini informasi tentang dosis obat Aptor:
Gejala Nyeri Ringan Hingga Sedang
- Dosis Awal: 300-900 miligram setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan.
- Dosis Maksimum: 4 gram setiap hari.
Gangguan Rematik
- Dosis Rematik Akut: 4-8 gram setiap hari dalam dosis terbagi.
- Dosis Rematik Kronis: 5,4 gram setiap hari dalam dosis terbagi.
Harap gunakan dosis sesuai dengan petunjuk penggunaan atau saran dokter sesuai dengan kondisi Anda. Konsultasikan lagi dengan apoteker Anda untuk dosis obat Aptor untuk indikasi lainnya.
Cara Pakai Aptor
Berikut ini cara pakai obat Aptor:
- Baca dosis obat pada label penggunaan obat dengan teliti.
- Minum obat sesuai dengan yang disarankan dan pada waktu yang tepat, tidak lebih dan tidak kurang.
- Bila Anda lupa minum obat, segera minum obat setelah Anda mengingatnya.
- Bila saat Anda mengingatnya sudah masuk waktu ke dosis berikutnya, maka lewatkan dosis yang terlupakan dan lanjutkan minum obat seperti biasa.
- Tetap minum obat tersebut sesuai jadwal dan penggunaan.
- Anda mungkin harus berkonsultasi ke dokter untuk dosis obat Aptor dalam mengatasi stroke iskemik akut, angina pektoris, dan infark miokard.
Apabila masih ada pertanyaan terkait penggunaan obat antinyeri ini, harap hubungi apoteker atau penyedia layananan kesehatan terdekat.
Petunjuk Penyimpanan Aptor
Jangan menyimpan obat sembarangan. Ikuti petunjuk penggunaan obat berikut ini:
- Hindari obat dari paparan cahaya, panas, tempat lembap, dan air.
- Simpan obat-obatan Anda di tempat yang sejuk dan kering atau di bawah suhu 30°C.
- Simpan obat di kotak P3K atau laci khusus obat-obatan yang tertutup.
- Jangan menyimpan obat di dekat kompor, wastafel, atau tempat panas.
- Jauhkan obat dari j
About The Author