Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Apakah Wanita yang Sudah Melakukan Sterilisasi Masih Bisa Hamil?

Myles Bannister

Sterilisasi adalah kontrasepsi permanen untuk menutup akses sel telur menuju rahim. Metode ini cocok bagi pasangan yang tidak ingin memiliki anak lagi. Namun, apakah wanita yang sudah steril masih bisa hamil? Simak penjelasan berikut ini.

Mengenal Prosedur Sterilisasi

Sterilisasi adalah metode kontrasepsi permanen yang dapat dilakukan oleh wanita ataupun pria. Pada wanita, sterilisasi dilakukan dengan tindakan bedah ataupun non-bedah. Sementara, sterilisasi pada pria dilakukan dengan vasektomi.

Pada wanita, sterilisasi dilakukan dengan menutup tuba falopi, yaitu saluran penghubung antara rahim dengan sel indung telur. Jika saluran ini tertutup, maka sel telur dan sperma tidak akan bertemu sehingga tidak terjadi pembuahan.

Sementara, vasektomi adalah tindakan pemotongan atau penutupan saluran sperma untuk mencegah sperma tercampur dengan air mani. Dengan demikian, air mani tidak dapat membuahi sel telur.

Sterilisasi pada wanita memiliki dua prosedur utama, yaitu tindakan bedah dan non-bedah.

1. Tindakan Non-Bedah

Prosedur sterilisasi pada wanita yang satu ini dikenal sebagai implan tuba, yang termasuk sterilisasi non-bedah.

Dokter akan memasukkan logam ke dalam tuba falopi melalui vagina dan serviks. Logam tersebut akan menyebabkan jaringan parut, menutupi tuba falopi, dan mencegah pembuahan.

Untuk meningkatkan efektivitas implan tuba, biasanya dokter menyarankan penggunaan alat kontrasepsi selama tiga bulan setelah tindakan.

2. Tindakan Bedah

Ligase tuba adalah tindakan sterilisasi pada wanita yang melibatkan pembedahan. Dokter akan menutup tuba falopi melalui operasi untuk mencegah pembuahan.

Tingkat efektivitas sterilisasi pada wanita ini mencapai angka 99 persen. Tindakan ini tidak memengaruhi hormon seks atau kemampuan dalam berhubungan seks.

Operasi pengembalian ligase tuba dan in vitro fertilization (IVF) dapat meningkatkan peluang kehamilan pada wanita yang sudah steril.

1. Operasi Pengembalian Ligase Tuba

Operasi ini menyatukan kembali kedua ujung tuba falopi, sehingga sel telur dan sperma dapat bertemu dan menghasilkan pembuahan.

Tingkat keberhasilan operasi ini berkisar antara 62-74 persen untuk wanita di bawah 34 tahun. Namun, persentase keberhasilan dapat menurun seiring bertambahnya usia.

2. In vitro Fertilization (IVF)

IVF adalah prosedur pengambilan sel telur dan pembuahan dilakukan di laboratorium sebelum embrio dikembalikan ke dalam rahim wanita.

IVF memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dan lebih aman daripada operasi pengembalian tuba falopi.

Keputusan untuk menunda kehamilan setelah sterilisasi harus dipertimbangkan dengan matang dan dikonsultasikan dengan dokter.

About The Author

Mengenal Manfaat Susu Kambing bagi Ibu Hamil serta Risikonya

Perut Terasa Panas: Penyebab dan Penanganan