PCOS adalah kondisi yang terjadi saat wanita mengalami ketidakseimbangan hormon di tubuh. Akibatnya, terjadi gangguan pada organ reproduksi wanita, termasuk menstruasi yang tidak teratur. Apakah penderita PCOS bisa hamil?
Peluang Hamil pada Wanita dengan PCOS
Penderita PCOS dianggap sulit untuk hamil akibat produksi hormon androgen yang berlebih. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi penampilan, tetapi juga siklus menstruasi dan kesuburan penderitanya.
Saluran sel telur di ovarium penderita tersumbat, sehingga saat masa subur tiba, sperma tidak dapat membuahi telur karena telur tidak diproduksi dengan baik. Jika telur terbentuk, bentuknya tidak sempurna dan sulit ditembus oleh sperma.
Namun, penderita PCOS tetap memiliki peluang untuk hamil. Dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan menjalani pengobatan yang tepat, peluang hamil dapat ditingkatkan. Konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan untuk menjalani program hamil.
Perlu diingat bahwa hamil dengan kondisi PCOS dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti keguguran, preeklamsia, kelahiran prematur, dan diabetes gestasional. Oleh karena itu, pengawasan medis yang cermat diperlukan.
Waktu yang Dibutuhkan agar Penderita PCOS Bisa Hamil
Sekitar 6-15 persen wanita usia subur mengalami PCOS, dan sekitar 70-80 persen dari mereka mengalami gangguan kesuburan. Peluang hamil pada penderita PCOS bervariasi untuk setiap wanita.
Peluang hamil dapat berkurang jika kondisi PCOS tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk menangani masalah seperti gangguan ovulasi dan siklus menstruasi sebelum merencanakan kehamilan. Penanganan kondisi tersebut dapat meningkatkan peluang kehamilan.
Cara Meningkatkan Peluang Kehamilan pada Penderita PCOS
Meski PCOS dapat menyebabkan kesuburan menjadi sulit, Anda dapat meningkatkan peluang kehamilan dengan beberapa cara:
1. Lakukan Olahraga Rutin
Olahraga rutin, terutama bagi wanita dengan PCOS yang mengalami peningkatan berat badan, penting dilakukan. Olahraga membantu menurunkan lemak tubuh dan meningkatkan kualitas sel telur.
Kehilangan 5 persen berat badan dapat memperbaiki siklus menstruasi yang tidak teratur.
2. Perhatikan Pola Makan
Pola makan yang baik juga berperan dalam meningkatkan peluang kehamilan. Konsumsilah makanan bergizi lengkap dan seimbang, seperti biji-bijian utuh, kacang-kacangan, sayuran, dan makanan yang mengandung protein dan lemak baik.
Batasi makanan yang tinggi gula dan rendah serat, karena dapat memengaruhi kadar gula darah dan insulin yang berdampak pada kesuburan.
3. Konsultasi ke Dokter
Jika perubahan gaya hidup tidak berhasil, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Dokter dapat meresepkan obat-obatan tertentu untuk membantu mengatasi PCOS dan meningkatkan peluang kehamilan.
Setiap kondisi PCOS berbeda, maka penanganan akan disesuaikan dengan kondisi pasien. Penting untuk memeriksakan diri ke dokter yang berpengalaman dan terpercaya.
4. Program Bayi Tabung
Jika semua cara lain tidak berhasil, program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) dapat menjadi pilihan. Namun, perlu dipertimbangkan biaya yang diperlukan.
Jika Anda memiliki PCOS dan berencana untuk hamil, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Terapkan gaya hidup sehat dengan asupan makanan yang baik dan rutin berolahraga. Semoga informasi ini bermanfaat!
Referensi
- Anonim. 2021. Polycystic Ovary Syndrome. https://www.womenshealth.gov/a-z-topics/polycystic-ovary-syndrome. (Diakses pada 19 Mei 2023).
- Anonim. 2022. PCOS and Pregnancy. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/pcos-and-pregnancy. (Diakses pada 19 Mei 2023).
- Bruise, Chaunie. 2016. What You Should Know About Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) and Pregnancy. https://www.healthline.com/health/pregnancy/pcos. (Diakses pada 19 Mei 2023).
- Campbell, Kym. 2022. Can You Get Pregnant with Pcos? An Evidence-Based Answer. https://smartfertilitychoices.com/can-you-get-pregnant-with-pcos/. (Diakses pada 19 Mei 2023).
- Melchor, Laura Ojeda. 2023. How PCOS Affects Pregnancy. https://www.parents.com/pregnancy/complications/how-does-polycystic-ovarian-syndrome-affect-a-pregnancy/. (Diakses pada 19 Mei 2023).
About The Author
