Penurunan testosteron pada pria
Sejak pria remaja mengalami pubertas, jumlah testosteron dalam tubuhnya meningkat secara signifikan. Peningkatan ini mempengaruhi banyak aspek kehidupan pria terkait perkembangan tanda-tanda kelamin dan karakteristik sekunder.
Perubahan fisik yang paling mencolok terjadi ketika testosteron meningkat; mulai tumbuh kumis dan jenggot di wajah serta rambut pubis yang semakin tebal. Testis membesar dan mulai memproduksi sperma dalam jumlah besar. Penis juga memanjang dan membesar. Perubahan juga terjadi di tubuh seperti peningkatan tinggi badan, perubahan suara, dan ketertarikan pada lawan jenis.
Level testosteron meningkat dengan cepat, namun ada batasan pada peningkatan ini. Setelah usia 30 tahun, kadar hormon seks pria secara alami menurun seiring waktu.
Penyebab penurunan testosteron pada pria
Selain faktor usia di atas 30 tahun, ada beberapa hal lain yang dapat menyebabkan penurunan hormon testosteron pada pria, yang meliputi:
Luka pada testis
Jika testis mengalami luka, misalnya karena jatuh atau terbentur benda keras, maka hal ini dapat mengganggu produksi hormon.
Jika Anda pernah mengalami luka pada area selangkangan dan mengalami perubahan pada libido, sebaiknya periksa ke dokter terutama jika rasa nyeri tidak menghilang dan semakin parah.
Pengobatan kanker
Kanker atau tumor yang muncul pada testis dapat menyebabkan nyeri yang parah. Biasanya testis akan membengkak dan mengganggu aktivitas seksual.
Pria yang mengalami kondisi ini sering mengalami masalah saat ejakulasi. Selain itu, air mani yang keluar mungkin mengandung darah dan fungsi testis akan menurun secara perlahan. Akibatnya, sperma yang dihasilkan tidak berkualitas dan kadar testosteron rendah.
Infeksi penyakit menular seksual
Penyakit menular seksual, seperti HIV dan gonore, dapat menyebabkan infeksi pada testis melalui pembuluh darah. Hal ini dapat mengganggu fungsi testis dalam memproduksi testosteron.
Gangguan medis lain pada testis
Gangguan medis seperti hidrokel dan varikokel dapat mengganggu suplai darah ke testis dan menyebabkan masalah hormonal.
Gaya hidup tidak sehat dan kegemukan
Gaya hidup buruk, seperti merokok, mengonsumsi alkohol, dan diet tidak sehat, dapat mempengaruhi kadar testosteron. Kondisi obesitas juga dapat menyebabkan penurunan libido dan testosteron yang rendah.
Suplemen testosteron untuk pria dan efek samping
Pria dengan penurunan testosteron dapat menggunakan suplemen. Namun, penggunaan suplemen ini belum terbukti efektif dalam mengatasi masalah seksual jangka panjang pada pria.
Penggunaan suplemen testosteron juga memiliki efek samping, seperti gangguan tidur atau sleep apnea, jerawat, pembesaran payudara, dan penyusutan testis.
Cara mengatasi penurunan testosteron secara alami
Penurunan testosteron dapat diatasi secara alami dengan:
- Meningkatkan asupan seng melalui suplemen atau makanan seperti tiram.
- Mendapatkan cukup asupan potasium melalui makanan seperti pisang dan bayam.
- Melakukan olahraga secara rutin sesuai kemampuan tubuh.
- Mengonsumsi makanan sehat dan menghindari makanan yang tinggi gula dan lemak.
- Mempertahankan berat badan agar terhindar dari obesitas, yang dapat menyebabkan penurunan testosteron.
- Mendapatkan cukup istirahat setiap malam, yaitu 7-9 jam.
- Mengurangi tingkat stres dengan melakukan relaksasi atau hobi untuk mengatasi kelelahan dan stres.
Ini adalah beberapa cara alami untuk mengatasi penurunan testosteron. Menurut Anda, apa yang harus dilakukan oleh pria agar memiliki kadar testosteron normal dan menghindari masalah dalam kehidupan seksual mereka?