Emas adalah bahan tambang berwarna indah yang berkilau. Banyak wanita yang gemar memakai atau mengoleksi logam mulia ini. Namun, ada efek negatif yang bisa merugikan kesehatan. Apakah memakai perhiasan emas dapat menyebabkan kanker?
Bahaya Menggunakan Emas bagi Kesehatan Tubuh
Bagi beberapa orang, memakai perhiasan emas bisa menyebabkan pusing, mual, dan tidak enak badan. Bahkan hanya melihat emas di etalase toko bisa memicu kondisi ini. Mengapa demikian?
Emas dan batu-batuan alam dapat mempengaruhi sistem saraf. Oleh karena itu, emas dan batu mulia digunakan dalam pengobatan alternatif. Namun, emas juga bisa mengganggu kesehatan seseorang.
Berikut adalah beberapa bahaya emas lainnya yang memengaruhi kesehatan tubuh:
1. Mengganggu sistem saraf
Emas bisa merangsang proses otak manusia. Penggunaan emas bisa menyebabkan masalah kesehatan yang berhubungan dengan sistem saraf.
2. Menyebabkan stres
Penggunaan emas dapat menyebabkan depresi. Ini bisa membawa dampak buruk pada orang yang menderita epilepsi.
Dokter menyarankan untuk menggunakan perhiasan perak karena lebih mempengaruhi sistem saraf dengan baik. Juga, hindari cincin yang terlalu kecil karena akan memberi tekanan pada jari.
3. Gangguan sistem kapiler
Pemakaian cincin yang terlalu sempit dalam jangka panjang dapat mengganggu sistem kapiler. Lepaskan perhiasaan bila terasa tidak nyaman.
Tidak ada larangan bagi ibu hamil untuk menggunakan perhiasan emas, kecuali jika mereka memiliki reaksi kulit terhadap emas.
Pengaruh Emas Terhadap Kanker
Penelitian menunjukkan bahwa emas dapat meningkatkan efektivitas obat yang digunakan untuk mengobati sel kanker paru-paru.
Peneliti berharap bahwa alat serupa pada manusia suatu hari nanti dapat ditanamkan oleh ahli bedah untuk mengaktifkan kemoterapi secara langsung pada tumor dan mengurangi efek berbahaya pada organ-organ sehat.
Dr Aine McCarthy menyatakan bahwa manfaat emas bagi kesehatan adalah memperbaiki pengobatan dan mengurangi efek samping kanker.
Penelitian ini baru dilakukan pada hewan, namun diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan upaya pengobatan pada manusia.