Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Apakah Penis Bengkok saat Ereksi Berisiko Kanker?

Myles Bannister

Penis yang bengkok saat ereksi dapat menjadi indikasi adanya masalah kesehatan serius seperti kanker. Tetapi apa sebenarnya hubungannya? Temukan penjelasannya di bawah ini.

Apakah Penis Bengkok adalah Tanda Kanker?

Beberapa pria mungkin mengalami penis yang bengkok. Penis yang melengkung ini bisa ke atas, ke samping, atau ke bawah dari posisi normal.

Penis yang bengkok biasanya hanya terlihat saat pria mendapat rangsangan seksual atau ereksi. Hal ini biasa terjadi karena ketidaksimetrisan alami tubuh.

Namun, dalam beberapa kasus, lengkungan bisa sangat ekstrem dan menyebabkan rasa sakit saat melakukan penetrasi. Salah satu penyebab penis yang bengkok adalah penyakit Peyronie.

Penyakit Peyronie adalah kondisi non-kanker yang disebabkan oleh pembentukan jaringan parut pada penis. Hal ini menyebabkan penis melengkung saat ereksi dan terasa sakit.

Studi yang dilakukan oleh Baylor College of Medicine menunjukkan hubungan antara penyakit Peyronie dan peningkatan risiko kanker. Studi melibatkan 48 ribu pria dengan Peyronie dan lebih dari 1 juta pria dengan disfungsi ereksi.

Studi ini menemukan bahwa risiko terkena semua jenis kanker pada pria dengan Peyronie sekitar 10 persen lebih tinggi dibandingkan dengan pria dengan disfungsi ereksi.

Dalam studi tersebut juga ditemukan bahwa pria dengan Peyronie memiliki risiko 43 persen lebih tinggi terkena kanker perut, 39 persen lebih tinggi terkena kanker testis, dan 19 persen lebih tinggi terkena kanker kulit melanoma.

Secara keseluruhan, hubungan antara Peyronie dan kanker masih belum diketahui dengan pasti.

Penyebab penyakit Peyronie juga belum diketahui dengan pasti, tetapi faktor genetik memiliki peran dalam perkembangannya.

Penyakit ini juga bisa terjadi akibat kerusakan pada pembuluh darah kecil, yang dapat terjadi karena hubungan seks yang ekstrem, trauma olahraga, prosedur operasi, atau kecelakaan lainnya.

Namun, American Urological Association menyatakan bahwa tidak ada tingkat lengkungan penis tertentu yang dapat menentukan apakah seseorang memiliki Peyronie.

Jika Anda mengalami perubahan cepat dalam bentuk penis yang bengkok atau kondisi semakin memburuk, segera berkonsultasi dengan dokter.

Penyakit ini tidak selalu berarti terkena kanker, tetapi tetap penting untuk memperhatikan kesehatan Anda dengan menjalani pemeriksaan rutin.

Pengobatan untuk Penyakit Peyronie

Jika penis bengkok Anda tidak semakin buruk, rasa sakitnya rendah, dan tidak mengganggu hubungan seksual atau buang air kecil, dokter akan memantau perubahan selama setidaknya 12 bulan.

Berikut adalah beberapa cara untuk mengobati penyakit Peyronie:

1. Perubahan Gaya Hidup

Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan Peyronie, tetapi perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi gejalanya.

Disarankan untuk menjalani gaya hidup yang sehat, seperti makan makanan bergizi, mengurangi konsumsi alkohol, berhenti merokok, dan berolahraga secara teratur.

2. Terapi

Beberapa pasien dengan Peyronie melaporkan perbaikan setelah menjalani beberapa terapi pengobatan.

Beberapa terapi yang dapat dilakukan meliputi:

  • Terapi gelombang kejut: Terapi ini menghancurkan jaringan parut dalam penis.
  • Terapi tarikan penis: Terapi ini menggunakan alat yang dipasang pada penis untuk meregangkan penis bengkok ke arah yang berlawanan.
  • Injeksi obat: Dokter akan menyuntikkan obat tertentu ke penis untuk memecah jaringan parut dan menghambat pertumbuhannya.

3. Operasi

Jika lengkungan penis sangat parah dan mengganggu kemampuan untuk berhubungan seks, operasi mungkin diperlukan.

Beberapa prosedur operasi yang mungkin dilakukan meliputi:

  • Memperpendek satu sisi penis: Memotong bagian penis yang tidak terkena plak dapat menghentikan lengkungan saat ereksi.
  • Memperpanjang satu sisi penis: Dokter bedah akan mengangkat jaringan parut dan mengisi dengan jaringan yang diambil dari tempat lain. Namun, risiko prosedur ini lebih tinggi daripada memperpendek penis.
  • Implan: Dokter bedah akan memasang implan untuk meningkatkan aliran darah ke penis selama ereksi.

Pada akhirnya, sedikit lengkungan pada penis adalah hal yang normal karena tubuh tidak simetris.

Namun, lengkungan juga dapat menjadi tanda adanya penyakit Peyronie. Penelitian menunjukkan bahwa penyakit ini dapat meningkatkan risiko kanker. Namun, ini tidak berarti bahwa semua pria dengan Peyronie akan terkena kanker.

Referensi

  1. Anonim. 2021. Peyronie’s Disease. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/peyronies-disease/symptoms-causes/syc-20353468. Diakses pada 10 Maret 2023.
  2. Newman, Tim. 2017. Curved Penis May Increase Cancer Risk. https://www.medicalnewstoday.com/articles/319960. Diakses pada 10 Maret 2023.
  3. Newman, Tim. 2022. What is Peyronie’s Disease? https://www.medicalnewstoday.com/articles/242682. Diakses pada 10 Maret 2023.
  4. Sgobba, Christa. 2017. The Curve In Your Penis Might Be a Sign of Cancer. https://www.menshealth.com/health/a19540968/peyronies-disease-and-cancer/. Diakses pada 10 Maret 2023.

About The Author

10 Perawatan Wajah Pria untuk Maksimal