Miom di dalam rahim sering menjadi mimpi buruk bagi banyak wanita. Banyak yang percaya bahwa miom menyulitkan proses kehamilan. Apakah ini benar?
Jenis Miom Berdasarkan Lokasinya
Miom adalah pertumbuhan sel tumor di rahim yang tidak bersifat ganas atau kanker. Miom juga dikenal dengan nama mioma atau uteri fibroid. Miom terjadi ketika sel-sel otot rahim tumbuh secara abnormal membentuk tumor jinak.
Penyebab munculnya miom belum dapat dipastikan dengan pasti. Namun, umumnya kondisi ini terkait dengan hormon estrogen. Miom juga lebih sering terjadi pada wanita dengan berat badan berlebihan dan wanita yang memiliki riwayat keluarga miom.
Berdasarkan lokasinya, miom dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Miom intramural
Miom ini tumbuh di antara jaringan otot rahim dan sering terjadi. Beberapa gejala yang mungkin terjadi adalah siklus haid tidak teratur, nyeri haid, dan perdarahan haid yang berlebihan.
2. Miom subserous
Miom ini tumbuh di luar dinding rahim, ke rongga panggul. Miom jenis ini dapat tumbuh sangat besar dan mungkin tidak menunjukkan gejala sampai ukurannya membesar. Salah satu gejala yang perlu diawasi adalah munculnya benjolan dan sering buang air kecil.
3. Miom submucous
Miom ini tumbuh di lapisan dalam dinding rahim dan sering menyebabkan pendarahan parah dan komplikasi serius lainnya.
4. Miom pedunculated
Miom ini tumbuh di batang kecil di dalam atau di luar rahim.
Apakah Memiliki Miom Berarti Sulit Hamil?
Banyak yang beranggapan bahwa memiliki miom berarti sulit untuk hamil. Sebenarnya, wanita dengan miom tetap bisa hamil.
Pada umumnya, miom tidak menghalangi kemampuan wanita untuk hamil. Namun, hal ini dipengaruhi oleh lokasi, jenis, dan ukuran miom yang dimiliki. Miom intramural (bagian tengah otot rahim) dan miom submukosa (di dalam rongga rahim) diketahui dapat mengganggu kesuburan.
Jenis miom tersebut dapat menyebabkan benjolan dalam rahim yang mengubah bentuk rahim. Benjolan ini juga dianggap benda asing oleh tubuh dan dapat mengganggu proses implantasi zigot di dinding rahim.
Namun, pengangkatan miom dengan operasi dapat meningkatkan peluang kehamilan hingga 70%.
Wanita dengan miom perlu perhatian khusus selama hamil karena tubuh akan menghasilkan lebih banyak hormon estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini dapat memicu pertumbuhan miom.
Gejala Miom dan Penanganannya
Gejala miom bervariasi tergantung pada jumlah miom, ukurannya, dan lokasinya.
Beberapa gejala umum miom termasuk:
- Keluar gumpalan saat menstruasi
- Menstruasi yang berlangsung lama
- Perdarahan berat di antara atau selama menstruasi
- Kram hebat saat menstruasi
- Nyeri panggul atau punggung bawah
- Rasa penuh di perut bagian bawah
- Perut membengkak
- Sering buang air kecil
- Sakit saat berhubungan intim
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter. Dokter akan membantu merencanakan pengobatan berdasarkan usia, ukuran miom, dan kondisi kesehatan pasien.
Pengobatan miom mungkin melibatkan konsumsi obat untuk mengatur hormon sehingga miom mengecil. Perubahan pola makan, seperti menghindari daging merah dan makanan tinggi kalori, serta meningkatkan konsumsi makanan tinggi flavonoid dan sayuran hijau juga dapat dianjurkan.
Jika ukuran miom terlalu besar atau terdapat banyak miom, operasi mungkin diperlukan untuk mengangkat miom tersebut.
Miom adalah tumor jinak yang tumbuh di rahim. Memiliki miom tidak menutup kemungkinan wanita hamil. Namun, jika mengalami gejala miom seperti yang telah disebutkan, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Referensi
- Macon, Brindles Lee dan Winnie Yu. 2022. All About Fibroids (Uterine Fibroids). https://www.healthline.com/health/uterine-fibroids. (Diakses pada 2 Juni 2023).
- Mayo Clinic Staff. 2022. Uterine Fibroids. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/uterine-fibroids/symptoms-causes/syc-20354288. (Diakses pada 2 Juni 2023).